Peran perawat diperlukan untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan selama phototherapy intervention dilaksanakan, yaitu dengan memastikan ketepatan menjalankan prosedur pelaksanaan phototherapy intervention yang berisi urutan proses melakukan tindakan keperawatan dari awal sampai akhir. Tenaga kesehatan dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan agar mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada saat phototherapy intervention dilaksanakan. Metode drill digunakan untuk mencegah kejadian tidak diharapkan (KTD) seperti hipertermi, hipotermi, dan luka bakar pada saat phototherapy intervention dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode drill terhadap pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelaksanaan prosedur phototherapy intervention. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan pre-post test without control group, melalui pemberian pelaksanaan metode pembelajaran drill selama 2 minggu pada 17 perawat RSUD dr. Rubini. Instrumen penelitian karakteristik responden, pengetahuan, dan observasi keterampilan perawat. Analisa data menggunakan uji Paired T-Test yang digunakan pada pengetahuan dan uji Wilcoxon untuk keterampilan. Nilai pre test keterampilan perawat sebesar 15,65 dan nilai post test 25,47 sehingga didapatkan peningkatan keterampilan sebesar 9,82 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,05. Terdapat pengaruh metode drill terhadap pengetahuan dengan nilai pre test 64,7012 dan nilai post test 88,4288 sehingga terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 23,7276 dengan nilai p = 0,000. Pembelajaran metode drill dengan modul pembelajaran phototheraphy intervention memberikan dampak peningkatan kompetensi pengetahuan dan keterampilan berkelanjutan. Hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh metode drill terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelaksanaan prosedur phototherapy intervention.