Eko Farida
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimasi Formula Flakes Umbi Garut (Maranta arundinacea L.) sebagai Pangan Sarapan Berenergi Tinggi Laela Mulyana; Eko Farida
agriTECH Vol 43, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/agritech.69049

Abstract

Rutinitas yang padat membuat sebagian besar masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan sarapan. Saat ini, banyak orang menggunakan produk sarapan instan seperti flakes untuk sarapan pagi.  Proses penyajiannya yang relatif singkat dan kandungan karbohidrat yang tinggi merupakan alasan sebagian masyarakat sangat gemar mengkonsumsi flakes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan formula flakes pangan lokal secara optimal secara uji organoleptik dan kemudian dianalisis uji kimiawi (proksimat). Jenis penelitian adalah eksperimen dengan rancangan faktorial dan menggunakan software Design Expert 8.0 untuk mendapatkan formula terbaik tepung flakes. Uji organoleptik dilakukan pada 16 sampel formula tepung dengan instrument lembar uji organoleptik. Analisis data menggunakan One-Way ANOVA dan uji lanjut Duncan. Formula tepung flakes yang optimal berdasarkan uji organoleptik dan uji linier adalah formula 1 (30% tepung umbi garut : 10% tepung kacang hijau : 15% tepung pisang ambon). Formula tepung tersebut kemudian dijadikan sebagai bahan baku pembuatan flakes umbi garut. Faktor-faktor yang mempengaruhi uji organoleptik tepung flakes adalah warna, aroma dan tekstur. Penentuan formula flakes didasarkan pada parameter rasa, aroma, warna, dan tekstur. Pada pembuatan formulasi flakes yang optimal dengan waktu singkat untuk meminimalisir adanya kesalahan (error), maka digunakan program Design expert version 8.0. Pada program Design expert akan membuat rancangan formula flakes terbaik yang sesuai dengan keinginan peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi pangan lokal sebagai alternatif pangan sarapan siap saji yang diperuntukan sebagai alternatif pangan sarapan keluarga. Parameter pemilihan formula flakes terdiri dari warna flakes yang kecoklatan namun tidak gosong; tekstur yang renyah dan tidak keras; serta rasa flakes yang sedikit manis dan gurih.
Asupan Vitamin D, Kualitas Tidur dan Stamina Atlet Pencak Silat Remaja Sekar Indah Rahmawati; Eko Farida
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i4.1252

Abstract

Pencak silat merupakan salah satu cabang ilmu bela diri yang membutuhkan daya tahan tubuh yang baik. Dalam mencapai prestasi atlet tidak hanya dibutuhkan latihan fisik, teknik dan taktik, tetapi juga gaya hidup seperti asupan gizi dan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asupan vitamin D, kualitas tidur, dan stamina atlet pencak silat muda. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subyek dipilih secara purposive sampling sebanyak 70 atlet pencak silat berusia 13-19 tahun, memiliki status gizi normal, tidak mengkonsumsi obat tidur, aktif berlatih selama 3 bulan terakhir dan bersedia mengikuti penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara Food Recall 3 x 24 jam (asupan vitamin D); Kuesioner PSQI (kualitas tidur); dan pengukuran VO2Maks (Stamina atlet). Data disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Rank.  Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara asupan vitamin D terhadap stamina atlet dengan (p-value = 0,001 dan r = 0,389) dan adanya hubungan signifikan antara kualitas tidur dengan stamina atlet dengan nilai (p-value = <0,0001 dan r = 0,420).
Faktor Risiko Kekurangan Energi Kronik pada Remaja Putri di Kota Semarang Vilda Ana Veria Setyawati; Ari Yuniastuti; Oktia Woro Kasmini Handayani; Eko Farida; Evi Widowati
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Golongan rawan masalah gizi meliputi bayi, balita, ibu hamil dan menyusui, wanita usia subur (15-49 tahun), dan lansia. Remaja putri merupakan salah satunya dan rentan menderita penyakit gizi. Masalah gizi pada remaja putri yang terekam saat ini kekurangan energi kronik (KEK). KEK perlu penanganan sedini mungkin karena merupakan indikasi adanya defisiensi multi mikronutrien. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kasus KEK dan faktor risikonya pada remaja putri di Kota Semarang. Metode : Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada 42 remaja putri madya di SMA Laboratorium UPGRIS Kota Semarang. Status KEK ditentukan dengan menggunakan pita LiLA. Instrument kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor risiko KEK meliputi pengetahuan gizi, gaya hidup, dan peran guru serta sekolah pada masalah gizi siswanya. Analisis deskriptif dan bivariate menggunakan SPSS. Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara faktor risiko dan status KEK. Hasil : Remaja putri yang mengalami KEK lebih besar dibandingkan yang normal yaitu 52,4%. Sebagian besar pengetahuan remaja putri tinggi (66,7%), gaya hidup sebagian besar baik (50%). Selanjutnya, menurut persepsi remaja putri, sekolah berperan melalui UKS untuk pendidikan kesehatan (54,8%). Pengetahuan memiiki hubungan secara statistik dengan status KEK remaja putri. Gaya Hidup dan peran sekolah tidak memiliki hubungan dengan status KEK remaja putri. 45,2% remaja putri tidak pernah mengkonsumsi tablet penambah darah. Implikasi : Remaja putri memperoleh manfaat dengan peningkatan kepedulian pada kondisi kesehatannya pada kasus kekurangan energi kronik. Melalui UKS, guru BK, Organisasi siswa Ekskul, dan juga kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lain, sekolah dapat mengambil peran dalam penanganan dan pencegahan KEK bagi remaja.
Lansia Ceria: Gerakan Cegah Sarkopenia sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Lansia Sri Ratna Rahayu; Intan Zainafree; Eko Farida; Chatila Maharani; Aufiena Nur Ayu Merzistya; Salsabila Kinaya Pranindita; Zuyyinatun Muflikhah; Erli Widiastuti; Elsa Mutiara; Habibah Yulia Resti
Journal of Community Empowerment Vol 3 No 1 (2023): Journal of Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jce.v3i1.75982

Abstract

Abstrak. Peningkatan besarnya jumlah populasi lansia di Indonesia akan menjadi beban apabila banyak diantara mereka yang mengalami masalah kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode skrining dan edukasi kesehatan. Proses skrining dilakukan pada masyarakat pra lansia dan lansia sebagai upaya pencegahan dini sarkopenia dengan bantuan kader kesehatan. Edukasi kesehatan diberikan pada lansia dalam upaya peningkatan pemahaman mengenai sarkopenia. Berdasarkan hasil yang sudah dicapai dalam tahapan persiapan meliputi studi pendahuluan, identifikasi masalah, penyusunan instrumen. Hasil skrining menunjukan bahwa seluruh lansia memiliki massa otot rendah. Sebanyak 93,7% berstatus possible sarcopenia. Edukasi dan diagnosis lanjutan oleh pelayanan kesehatan setempat sangat diperlukan sebagai upaya pencegahan serta pengendalian kesehatan lansia di Sekolah Lansia Pancasila, Desa Kenteng Bandungan, Kabupaten Semarang. Abstract. The large increase in the elderly population in Indonesia will be a burden if many of them experience health problems. This community service is carried out through screening methods and health education. The screening process is carried out in pre-elderly and elderly communities as an effort to prevent sarcopenia early with the help of health cadres. Health education is provided to the pre-elderly and elderly community in an effort to increase understanding about sarcopenia. Based on the results that have been achieved in the preparation stages including preliminary studies, problem identification, and preparation of instruments. The screening results showed that 30 pre-elderly and elderly (100%) had low muscle mass. Of the 30 pre-elderly and elderly, 93.7% had possible sarcopenia status. Further education and diagnosis by local health services is very necessary as an effort to prevent and control the health of pre-elderly and elderly people at the Pancasila Elderly School, Kenteng Bandungan Village, Semarang Regency.
Development of Giziku Baik App Web-based Using Agile Method Vilda Ana Veria Setyawati; Arif Kurniadi; Ari Yuniastuti; Oktia Woro Kasmini Handayani; Eko Farida
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 9 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In previous research, an information system based on an android application called Giziku Baik App was built. Even now, this application has entered the play store. Through e-books on stunting and adolescent nutrition. However, this application has several drawbacks, namely that cellphone owners can only use it with the Android operating system. IOS users among teenagers are increasing and dominating compared to ordinary Android phones. So the Giziku Baik App needs to be developed based on IOS or something else so anyone can use it. However, developing IOS-based applications takes a long time; sometimes, not everyone is willing and able to operate. Therefore, it is necessary to build a web-based Giziku Baik App so that it can be easily used by whoever owns the link. This study aims to develop a website-based information system for the Giziku Baik application using agile development methods. Giziku Baik App web-based used agile method to develop the information systems. Its consist of planning until demonstration. This paper show running system analysis, Giziku Baik web-based process design, database design, deployment diagram, and user interface. it can be concluded that developing a website-based Giziku Baik application using the agile developmental method can produce accurate and quality information because it uses a standardized median from the relevant ministry. In addition, users, in this case, teenagers, can use the app-based Giziku Baik to find out the results of the examination and get feedback on their nutritional status.