Retha Arjadi
Faculty of Psychology, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan kelekatan romantis dan pengambilan perspektif diadik pasangan dengan kepuasan pernikahan Fennisita Aurellia; Retha Arjadi
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu609

Abstract

Ada banyak manfaat dari pernikahan yang memuaskan. Namun, kemampuan untuk membangun pernikahan yang memuaskan berbanding terbalik dengan pola kelekatan romantis meragukan (insecure romantic attachment), yaitu kelekatan mencemas (anxious attachment) dan kelekatan menghindar (avoidant attachment). Penelitian ini bertujuan memahami lebih dalam hubungan kelekatan mencemas dan kelekatan menghindar dengan kepuasan pernikahan. Secara spesifik, dengan menyelidiki pengambilan perspektif diadik oleh pasangan (other dyadic perspective-taking: ODPT) sebagai mediator. ODPT adalah derajat individu merasa pasangan romantis dapat mengakomodasi kebutuhan dan perspektif mereka. Studi kuantitatif ini melibatkan 242 orang dewasa muda yang telah menikah setidaknya selama 3 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ODPT, kelekatan mencemas, dan kelekatan menghindar secara langsung berhubungan dengan kepuasan pernikahan, tetapi ODPT tidak memediasi hubungan antara kelekatan mencemas dan kelekatan menghindar dengan kepuasan pernikahan.
Manfaat dan tantangan implementasi konsultasi kesehatan mental daring di Indonesia: Survei pada praktisi Retha Arjadi; Sri Juwita Kusumawardhani; Natasha Purnomo; Claudi L. Bockting
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu726

Abstract

The use of online mental health consultation is increasing in Indonesia, especially since the Covid-19 pandemic. This study investigates the benefits and challenges in implementing online mental health consultation in Indonesia, from the practitioners’ perspectives. A total of 210 mental health practitioners participated in this online survey study. The most frequently reported benefits of delivering online consultation were location flexibility and time flexibility. Meanwhile, the most frequently reported challenges were limited non-verbal communication and difficulty in delivering certain psychological assessments to clients. Moreover, participants express the needs for supports from relevant professional organizations and the government, especially in terms of clear regulations for the use of digital technology in mental health consultation. This research showed important insights from mental health practitioners, and practical recommendations as well as suggestions for further research were discussed.