Asep Kurnia Hidayat
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Kota Tasikmalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

OPTIMASI OPERASIONAL BENDUNGAN LEUWIKERIS BERBASIS NILAI MANFAAT: OPTIMASI OPERASIONAL BENDUNGAN LEUWIKERIS BERBASIS NILAI MANFAAT Wahyu Gendam Prakoso; Pengki Irawan; Herianto Herianto; Novia Komala Sari; Sundari Fauziah; Asep Kurnia Hidayat
JURNAL TEKNIK SIPIL CENDEKIA (JTSC) Vol 4 No 1 (2023): February
Publisher : Departement of Civil Engineering, Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51988/jtsc.v4i1.99

Abstract

Sungai Citanduy memiliki luas 48.000 ha dengan ketersediaan air sebesar 5,30 milyar m3/tahun atau setara dengan 170 m3/detik. Berdasarkan rencana penyediaan air Wilayah Sungai Citanduy tahun 2014 kebutuhan untuk irigasi, RKI (Rumah tangga, Kota, dan Industri) dan kebutuhan lainnya memiliki total 86,73 m3/detik, namun yang dapat terpenuhi hanya 78,30 m3/detik. Bendungan Leuwikeris diharapkan dapat memenuhi penyediaan air irigasi seluas 11.216 ha, air baku 0,845 m3/detik dan PLTA sebesar 20 MW, oleh karena itu diperlukan studi pola operasi waduk untuk mengetahui pola operasi yang paling optimal terhadap water supply dan produksi listrik berdasarkan nilai manfaatnya. Studi ini diawali dengan melakukan pembangkitan data debit PDA Cirahong selama 50 tahun, data diolah untuk mendapatkan besar debit waduk serta kebutuhan air untuk air irigasi, air baku dan potensi PLTA, diakhiri dengan optimasi dan simulasi pola pengoperasian waduk. Hasil analisis yang didapat dari pembangkitan data tahun 2022-2072, didapatkan nilai debit terbesar 197,171 m3/detik dan terkecil 14,002 m3/detik. Besar kebutuhan air irigasi maksimum untuk padi pada awal tahun pengoperasian (2024) sebesar 28,294 m3/detik dan palawija sebesar 11,769 m3/detik, kebutuhan air baku 10,49 m3/detik, dan kebutuhan air PLTA pada kondisi minimal sebesar 18,67 m3/detik dengan daya sebesar 9 MW dan pada kondisi maksimal sebesar 39,414 m3/detik yang menghasilkan daya sebesar 19 MW