Mochammad Fredy
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mapping of The Japanese Restaurants and The Millennial Culinary in Surabaya Eva Amalijah; Mochammad Fredy
Jurnal Sakura : Sastra, Bahasa, Kebudayaan dan Pranata Jepang Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JS.2023.v05.i01.p10

Abstract

The food that a person consumes has an influence in determining identity, existence, and legitimacy. As something that is important and influential for humans, food generally has characteristics to distinguish it from other foods. In this context, Japan has uniquely Japanese food that distinguishes it from food from other countries. Therefore, Japan as one of the countries that utilizes popular culture as its export commodity uses food as a tool of cultural diplomacy. This study examines the relationship between culinary choices among millennials and gender at Japanese restaurants in Surabaya. Through an interpretative quantitative method of studying Japanese culinary culture, the data will be mapped, interpreted, and then studied in depth the relationship between culinary choices among millennials and gender in Japanese restaurants in Surabaya. The results of the study read with the concepts of Japanese pop culture, especially about shoku bunka (culinary culture) and gender. So that the output is in the form of knowledge about the existence of gender that enters the realm of food and influences the choices of young millennials in determining the food menu at Japanese restaurants in the city of Surabaya.
Telaah Budaya Balas Budi dalam Masyarakat Jepang dan Jawa Mochammad Fredy; Angga Febriyatko
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 4 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v4i1.6482

Abstract

Budaya suatu daerah dapat menggambarkan identitas masyarakat yang ada di dalamnya. Perilaku budaya berbalas budi menjadi suatu identitas adat yang masih berlaku di beberapa masyarakat. Perilaku budaya berbalas budi ini ditemukan dalam masyarakat Jepang yaitu giri dan dalam masyarakat Jawa yaitu kepotangan budi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode kajian literatur untuk menemukan keunikan perilaku budaya berbalas budi di kedua kebudayaan yang berbeda. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa konsep perilaku budaya berbalas budi secara umum memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjaga keharmonisan hubungan antarsesama dengan tidak melupakan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain. Konsep giri dalam masyarakat Jepang mengenal adanya pembagian atau klasifikasi yaitu giri terhadap dunia dan giri terhadap nama. Konsep kepotangan budi tidak mengenal klasifikasi semacam itu. Selain itu, kepotangan budi tidak memaksa atau mengharuskan seseorang membalas budi dengan sesuatu yang bernilai sama dengan yang telah diterima sebelumnya.
Bentuk Kebahasaan Ungkapan Makian Dalam Drama Great Teacher Onizuka Mochammad Fredy; Eva Amalijah; Luluk Ulfa Hasanah
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 4 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v4i2.8285

Abstract

Language is created to maintain good relations between people, also to avoid misunderstandings. However, the environment can trigger a change in emotion which is then making someone expressed their feelings in the form of swear words. Swearing aims to express displeasure, hatred, dissatisfaction, exclamation, or even intimacy. Japanese people who are known as people with good values and ethics, are sometimes forced to say such as harsh words to vent their feelings through swear words, named nonoshiri hyougen. The Japanese movie drama Great Teacher Onizuka by Kazuhisa Imai is the object of this research. The research is conducted in a qualitative descriptive approach, which focused on analyzing the use of swearing expressions based on the classification of language forms. The result is that swear words in the form of clauses are not found. Otherwise, swear words in the form of words and phrases are found in the Japanese movie drama Great Teacher Onizuka. Keywords: Language, Swear word, Language forms
Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Lirik Lagu Dreamers Karya Atees Pada Sountrack Ending Anime Digimon Adventure Mochammad Fredy; Yuwi Andraini; Irania Fransiska Aulia Putri; Wanda Wardinda; Luluk Ulfa Hasanah
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 5 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v5i1.9240

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin modern membuat banyak munculnya peristiwa peralihan bahasa dari bahasa ibu ke bahasa asing. Hal ini menyebabkan seorang individu terbiasa berbicara dalam banyak bahasa. Dalam masyarakat bilingual hingga multilingual, sering kali muncul permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan sosiolinguistiknya seperti terjadinya alih kode (code switching) dan campur kode (code mixing) dalam berbahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik simak, catat, dan teknik pilah unsur penentu. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya alih kode ekstern dalam wujud kalimat dan campur kode keluar dalam wujud kata, frasa, klausa, dan pengulangan kata. Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lirik lagu ATEEZ berjudul “Dreamers'” dalam soundtrack ending anime “Digimon Adventure” yang di dalamnya terdapat alih kode ekstern sebanyak 6 data berwujud kalimat dan campur kode sebanyak 17 data meliputi 7 data berwujud kata, 5 data berwujud frasa, 4 data berwujud klausa, dan 1 data berwujud pengulangan kata yang merupakan percampuran dari dua bahasa yaitu, bahasa Jepang sebagai bahasa sendiri dengan bahasa Inggris sebagai bahasa asing.