Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Mapping of The Japanese Restaurants and The Millennial Culinary in Surabaya Eva Amalijah; Mochammad Fredy
Jurnal Sakura : Sastra, Bahasa, Kebudayaan dan Pranata Jepang Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JS.2023.v05.i01.p10

Abstract

The food that a person consumes has an influence in determining identity, existence, and legitimacy. As something that is important and influential for humans, food generally has characteristics to distinguish it from other foods. In this context, Japan has uniquely Japanese food that distinguishes it from food from other countries. Therefore, Japan as one of the countries that utilizes popular culture as its export commodity uses food as a tool of cultural diplomacy. This study examines the relationship between culinary choices among millennials and gender at Japanese restaurants in Surabaya. Through an interpretative quantitative method of studying Japanese culinary culture, the data will be mapped, interpreted, and then studied in depth the relationship between culinary choices among millennials and gender in Japanese restaurants in Surabaya. The results of the study read with the concepts of Japanese pop culture, especially about shoku bunka (culinary culture) and gender. So that the output is in the form of knowledge about the existence of gender that enters the realm of food and influences the choices of young millennials in determining the food menu at Japanese restaurants in the city of Surabaya.
Pelatihan Pembuatan Kuliner Jepang Sebagai Kreasi Inovatif UMKM Di Desa Claket Eva Amalijah; Endang Poerbowati; Muhammad Alief Reyhand
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v4i1.16560

Abstract

Kuliner Jepang banyak ditemui dimana saja terutama di kota besar yang saat ini banyak diminati masyarakat kaum milenial, namun di daerah pedesaan kuliner Jepang tersebut masih sangat sulit ditemui, dikarenakan keterbatasan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kuliner tersebut. Zaman persaingan ekonomi saat ini, wirausahawan diharuskan berimprovisasi dalam usaha makanan yang akan dijual baik secara langsung maupun secara komersial. Sehubungan dengan masalah tersebut, pentingnya pelatihan SDM (Sumber Daya Manusia) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang berada di desa Claket. Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, kegiatan yang diberikan berupa pengarahan dan peningkatan produksi. Kegiatan tersebut, telah menyesuaikan kebutuhan di desa Claket. Oleh karena itu, diadakan program pengabdian masyarakat oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diselenggarakan dengan adanya kolaborasi antara PT (Perguruan Tinggi) dan DU/DI (Dunia Usaha Dunia Industri) yang salah satunya diikuti oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Hasil dari kegiatan ini berupa masyarakatnya mampu menghasilkan olahan kuliner Jepang dan meningkatkan produktivitas ekonomi di desa Claket, serta warga desa mampu meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi mayarakat yang berkunjung di desa Claket, dan hasil dari pelatihan ini dapat dijadikan sebagai investasi ekonomi dari desa tersebut yang dapat menjadikan desa Claket sebagai tujuan wisata.Kata Kunci: Kuliner Jepang, Sumber Daya Manusia, Usaha Mikro Kecil Menengah, Desa
Analisis makna onomatope dalam manga “Gyakuten Saiban" karya Kenji Kuroda Agus Wahyudi; Eva Amalijah
Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies Vol. 2 No. 1 (2023): PROCEEDING RESEARCH ON LITERARY, LINGUISTIC, AND CULTURAL STUDIES
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/uncollcs.v2i1.2494

Abstract

The purpose of this research is to describe the types and contextual meanings of the onomatopoeias found in the comic "Gyakuten Saiban". The steps in the data collection process started from selecting a comic entitled Gyakuten Saiban, reading dialogue dialogues in the comic, collecting data by recording the onomatopoeias contained in the comic, sorting data based on the type of classification, to compiling 5 data tables according to the type of classification. The results of this research were 35 onomatopoeic words consisting of 11 giongo words imitating the sounds of inanimate objects, 2 giseigo words imitating the sounds of living things, 3 gitaigo words denoting the state of inanimate objects, 2 gijougo words denoting the state of the human heart or feelings. and 17 giyougo words which state the state or behavior of living things. The onomatopoeia that is often used is giyougo which states the state or behavior of living things.
Analisis Gaya Bahasa Senryuu dalam Anime “Senryuu Shoujo” Karya Masakuni Igarashi Jovan Dzulfikar Pranata; Eva Amalijah
Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies Vol. 2 No. 1 (2023): PROCEEDING RESEARCH ON LITERARY, LINGUISTIC, AND CULTURAL STUDIES
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/uncollcs.v2i1.2520

Abstract

Abstract. Language is an arbitrary system of voice symbols used by members of social groups to collaborate, communicate and identify. Style of language is part of language. Language style is the way that the author expresses their ideas in accordance with the purpose and outcome they wants to achieve. This study of the language style analyzed Masakuni Igarashi's "Senryuu Shoujo" Anime that tells of Shiroyuki Nanako who can only communicate through Senryuu. The study used descriptive analysis methods and stylistically approaches to describe the meaning of Senryuu in the Anime. From the 2 episodes that have been analyzed, 22 are collected and classified according to the language style. By performing a descriptive analysis method the results obtained are Senryuu with 4 Sinekdot, 10 Metamora, 6 Hyperbola, and 2 Simile, respectively. The linguistic style classification of this study is consistent with the theory of Seto Ken'ichi (瀬戸賢一(せとけんいち)) (Seto, 2002) Keywords: Language Style, Senryuu, Stylistic, Anime Abstrak. Bahasa adalah sistem simbol suara yang sewenang-wenang yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkolaborasi, berkomunikasi dan mengidentifikasi. Di dalam bahasa terdapat Gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan cara yang digunakan pengarang dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin diperoleh. Penelitian tentang gaya Bahasa ini menganalisis tentang Anime “Senryuu Shoujo” ciptaan Masakuni Igarashi yang menceritakan tentang Shiroyuki Nanako yang hanya bisa berkomunikasi melalui Senryuu. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan pendekatan secara stilistika untuk mendeskripsikan makna Senryuu di dalam Anime tersebut. Dari 2 episode yang telah di analisis, terdapat 22 data yang terkumpul dan digolongkan sesuai dengan gaya bahasanya. Dengan melakukan metode analisis deskriptif hasil yang diperoleh berupa Senryuu dengan masing-masing terdapat 4 Sinekdot, 10 Metamora, 6 Hiperbola, dan 2 Simile. Pengelompokkan Gaya bahasa pada penelitian ini sesuai dengan teori dari Seto Ken’ichi (瀬戸賢一(せとけんいち)) (Seto, 2002) Kata Kunci : Gaya Bahasa, Senryuu, Stilistika, Anime
Analisis Minat Masyarakat Surabaya Terhadap Udon (Kajian Sosiologi Budaya) Nur Azizah; Eva Amalijah
Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies Vol. 2 No. 1 (2023): PROCEEDING RESEARCH ON LITERARY, LINGUISTIC, AND CULTURAL STUDIES
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/uncollcs.v2i1.2542

Abstract

Abstract. The development of times and technology is increasingly rapid, facilitating the dissemination of information that makes foreign or foreign cultures enter a country. Especially the influence of foreign culture on food makes changes in the taste of foreign cuisine in Indonesian society. Like Japanese-style thick noodles or also called Udon, which are currently also found in many Japanese-style food outlets in Indonesia, especially in Surabaya. The purpose of this study is to describe the interest of the people of Surabaya in Udon. The method in this study uses a quantitative descriptive methode. A method that aims to create an objective picture or description of a research that uses numbers, starting from data collection, interpretation of the data as well as the appearance and results. Sample collection was carried out by distributing questionnaires in the form of online links to 150 respondents regarding the interest of the people of Surabaya in Udon. In this study using Likert scale analysis and Spearman rank correlation. The results obtained from the Likert scale data for the most preferred type of Udon are `Curry Udon` followed by `kake Udon` then `Nabeyaki Udon` with an interpretation rate of 53.16% which means that the respondent's interest in Udon is categorized as "Neutral" (between interest and not interest). The results of the Spearman rank test show that the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted, in other words that the first question and the second question have a significant correlation, meaning that the respondent has eaten Udon. Keywords: Interest, Udon, Types of Udon. Abstrak. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin pesat, memudahkan penyebaran informasi yang membuat budaya asing masuk ke dalam suatu negara. Terutama pengaruh budaya asing terhadap makanan menjadikan perubahan selera masakan asing pada masyarakat Indonesia. Seperti mie tebal ala jepang atau juga di sebut dengan Udon yang saat ini juga banyak ditemukan pada gerai makanan ala jepang di Indonesia terutama di Surabaya. Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan minat masyarakat Surabaya terhadap Udon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kuantitatif. Suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi pada suatu penelitian secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya. Pengumpulan sampel dilakukan dengan cara membagikan kuesioner berupa link secara online kepada 150 orang responden mengenai minat masyarakat Surabaya terhadap Udon. Dalam penelitian ini menggunakan analisis skala likert dan korelasi spearman rank. Hasil yang diperoleh data skala likert jenis Udon yang paling disukai adalah “Curry Udon” disusul oleh “kake Udon” lalu “Nabeyaki Udon” dengan skor Interpretasi 53,16 % yang artinya minat responden terhadap Udon dikategorikan “Netral” (di antara minat dan tidak minat). Hasil uji coba spearman rank diketahui analisis Hipotesis nol (Ho) Ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) Diterima dengan kata lain bahwa pertanyaan pertama dengan pertanyaan kedua memiliki korelasi yang signifikan, maka responden tidak hanya tahu tentang Udon tetapi juga pernah makan Udon. Kata kunci: Minat, Udon, Jenis Udon.
Bentuk dan Makna Variasi Wakamono Kotoba Penggemar Grup SHINee di Twitter Eva Amalijah; Aksanu Nadiya
Mezurashii: Journal of Japanese Studies Vol 4 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Japanese Department Faculty of Cultural Science Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/mezurashii.v4i2.7585

Abstract

Wakamono kotoba merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh kawula muda di Jepang. Kawula muda cenderung membentuk kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok tersebut kemudian memiliki variasi wakamono kotoba tersendiri yang tidak dimengerti oleh anggota kelompok lain. Salah satukelompok yang memiliki variasi wakamono kotoba yang unik adalah kelompok penggemar grup SHINee. Kelompok penggemar grup SHINee banyak berinteraksi lewat Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan makna wakamono kotoba yang digunakan oleh penggemargrup SHINee di media sosial Twitter. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan morfologis dan semantis. Penelitian ini menggunakan teori pembentukan wakamono kotoba oleh Masakazu untuk menganalisis bentuk wakamono kotoba dan teori makna oleh Sutediuntuk menganalisis makna. Dari 81 data, ditemukan 69 wakamono kotoba terbentuk melalui satu proses pembentukan, 11 wakamono kotoba terbentuk melalui dua proses pembentukan, dan satu wakamono kotoba terbentuk melalui tiga proses pembentukan. Proses pembentukan yang paling banyak ditemukan adalah proses penyingkatan dengan 39 wakamono kotoba. Salah satu karakteristik yang ada pada variasi wakamono kotoba yang digunakan oleh penggemar grup SHINee adalah banyak ditemukan wakamono kotoba yang terbentuk melalui penggunaan bahasa Korea. Makna variasi wakamono kotoba penggemar SHINee kebanyakan tidak berubah dari makna dasar dan hanya beberapa yang mengalami perluasan makna. Kata Kunci: wakamono kotoba, pembentukan kata, makna, penggemar grup SHINee