Rafiastiana Capritasari
Poltekkes TNI AU Adisutjipto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dusun Saren tentang Penggunaan Suplemen Kesehatan Rafiastiana Capritasari
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.229 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9343

Abstract

ABSTRACT The COVID-19 or Coronavirus Disease 2019 pandemic threatens the health of the world's people. This pandemic emerged from infection with SARS CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2). People flocked to buy health supplements at the pandemic's start, so there was a void. However, some also choose herbal medicines over health supplements because they feel the same way about increasing endurance. Health supplements contain amino acids, minerals, vitamins, and other ingredients that are not plants but can be combined with plants that are useful for improving, maintaining health, and meeting nutritional needs. This study aimed to determine the level of knowledge and attitudes toward using health supplements in the people of Dusun Saren. The method used in this study is an analytical survey and used a cross-sectional design. Data will be taken using a probability sampling technique, namely using instruments in the form of questionnaires to 155 respondents as a research sample. The results of this study show that the distribution of knowledge about the use of health supplements is at excellent (60%), good (28.4%), and quite good (11.6%) levels. Very good attitude category obtained results of 65.2%, good at 25.2%, and not good at 9.6%. It can be concluded that the people of Dusun Saren have an excellent level of knowledge and attitude toward using health supplements. Keywords : Attitude, Knowledge, Health Supplement ABSTRAK Pandemi Covid 19 atau  Coronavirus Disease 2019 mengancam kesehatan masyarakat dunia. Pandemi tersebut muncul karena adanya inveksi virus yang disebut dengan SARS CoV-2 (Severe Acute respiratory Syndrome Coronavirus-2). Masyarakat beramai-ramai membeli suplemen kesehatan pada awal masa pandemi sehingga ada kekosongan. Namun ada juga yang memilih obat herbal daripada suplemen kesehatan karena dirasa sama untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Suplemen kesehatan mengandung asam amino,mineral, vitamin dan bahan lain tetapi bukan tumbuhan dan dapat dikombinasikan dengan tumbuhan yang berguna untuk meningkatkan, memelihara atau memperbaiki kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap dalam penggunaan suplemen kesehatan pada masyarakat Dusun Saren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dan menggunakan desain cross sectional. Data akan diambil menggunakan teknik probability sampling yaitu menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner kepada 155 responden sebagai sampel penelitian. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa distibusi pengetahuan tentang penggunaan suplemen Kesehatan pada tingkat sangat baik  (60%), baik (28,4%) dan cukup baik (11,6%). kategori sikap sangat baik dieproleh hasil sebesar 65,2%, baik sebesar 25,2% dan tidak baik sebesar 9,6%. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Dusun Saren memiliki tingkat pengetahuan dan sikap sangat baik dalam penggunaan suplemen kesehatan.  Kata kunci: Sikap, Pengetahuan, Suplemen Kesehatan
Analisis Hasil Tes Kesamaptaan Jasmani Peserta Seleksi Calon Bintara Tenaga Kesehatan TNI AU Alumni Poltekkes TNI AU Adsisutjipto Yogyakarta Febriana Astuti; Rafiastiana Capritasari; Mintoro Sumego; Temu Eko Hardjanto
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.892 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9424

Abstract

ABSTRACT The connecting link between soldiers in the officer class who are leaders and enlisted soldiers who are executors of activities is the non-commissioned officer class soldiers. The preparedness test, which means ready to be alert in all conditions, is called aptitude. According to the Technical Guidelines for the Physical aptitude test in the Indonesian Air Force, the physical aptitude test is carried out to determine whether the physical condition of potential health worker non-commissioned officer selection participants meets the requirements as a member of the Indonesian Air Force. This study aimed to discover the physical abilities of prospective non-commissioned officers for health workers who were alumni of the Adisujtipto Air Force Health Polytechnic. This quantitative descriptive research in collecting data uses the aptitude test and survey measurement methods. The sampling technique used in this study is nonprobability sampling, which uses total sampling. Measurements and tests are used to collect data where the test consists of two tests, abilities A and B. The final results of the aptitude test were 11.43% of non-commissioned officer candidates for health workers who met the requirements/K1 with details of all being female, totaling four people and 88.57% who did not meet the requirements/K2, namely 23 women and 23 men. as many as eight people. Prospective non-commissioned officers for health workers alums of the Adisutjipto Air Force Poltekkes of 88.57% did not meet the requirements / K2 because they had never participated in welfare activities. Keywords : Prospective Non-Commissioned Officers, Health Workers, Aptitude Test ABSTRAK Mata rantai penghubung antara prajurit pada golongan perwira yang merupakan pimpinan dan prajurit tamtama yang merupakan pelaksana kegiatan adalah prajurit golongan bintara. Tes kesiapsiagaan yang bearti siap siaga dalam segala kondisi disebut dengan kesamaptaan. Tes kesamaptaan jasmani sesuai Petunjuk Teknis Tes kesamaptaan Jasmani Di Lingkungan TNI AU dilakukann untuk mengetahui kondisi jasmani calon peserta seleksi bintara tenaga kesehatan apakah memenuhi sarat sebagai anggota TNI AU. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui kemampuan jasmani calon bintara tenaga kesehatan yang berasal dari alumni Politeknik Kesehatan TNI AU Adisujtipto. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dalam mengumpulkan data  menggunakan metode pengukuran tes kesamaptaan dengan metode survey. Teknik sampling yang digunakan  dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik sampel menggunakan sampling total. Pengukuran dan tes digunakan untuk mengumpulkan data. Dimana tes terdiri atas dua tes yaitu kesamaptaan A dan B. Hasil akhir tes kesamaptaan terdapat sebesar 11,43% calon bintara tenaga kesehatan yang memenuhi syarat/K1 dengan rincian seluruhnya berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 4 orang dan sebesar 88,57% yang tidak memenuhi syarat/K2 yaitu perempuan berjumlah 23 dan laki-laki berjumlah sebanyak 8 orang. Calon bintara tenaga kesehatan alumni Poltekkes TNI AU Adisutjipto sebesar 88,57% tidak memenuhi syarat/K2 dikarenakan mereka belum pernah mengikuti kegiatan kesamaptaan. Kata Kunci: Calon Bintara, Tenaga Kesehatan, Tes Kesamaptaan
Penyuluhan tentang Penanganan Diare pada Balita Rafiastiana Capritasari; Febriana Astuti; Erfanuzan Erfanuzan; Zahraini Nur Devrinda Putri; Salvito Salvito; Angela Angela
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9300

Abstract

ABSTRAK Di negara berkembang seperti Indonesia, diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi. Hal tersebut diakibatkan oleh mortalitas dan morbiditas yang cenderung tinggi. Terdapat beberapa faktor yang menyebaban diare, yaitu kontaminasi atau penyebaran kuman melalui minuman dan juga makanan yang tercemar tinja. Selain itu terdapat juga faktor resiko lainya adalah faktor penjamu, faktor perilaku yang tidak baik dalam mencegah diare serta faktor lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat diakibatkan oleh rendahnya kebersihan lingkungan, makanan yang dikonsumsi serta kurangnya pengetahuan maysarakat. kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penanganan diare khususnya pada balita.  Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui diskusi dan penyuluhan langsung kepada ibu-ibu balita dengan memberikan leaflet edukasi tetang penanganan diare. Pelaksanaan kegiatan berjalan baik dan lancar. setelah mengikuti kegiatan ini maka pengetahuan masyarakat khususnya para ibu terkait penanganan diare semakin bertambah. Kata Kunci: Penangana, Diare, Balita,  ABSTRACT In developing countries like Indonesia, diarrhoea is a health problem that often occurs. It is caused by mortality and morbidity, which tend to be high. Several factors cause diarrhoea, namely contamination or the spread of germs through drinks and food contaminated with faeces. In addition, there are also other risk factors, namely host factors, behavioural factors that are not good at preventing diarrhoea and environmental factors. Lack of public awareness is caused by inadequate environmental hygiene, food consumption, and a lack of public knowledge.  The purpose of this activity is to increase public knowledge regarding the handling of diarrhoea, especially in toddlers.  This community service is conducted through discussions and direct counselling with mothers of toddlers by providing educational leaflets about handling diarrhoea.  The implementation of the activity went well and smoothly.  After participating in this activity, the knowledge of the community, especially mothers, regarding the handling of diarrhoea will increase Keywords: Treatment, Diarrhea, Toddlers