Febriana Astuti
Poltekkes TNI AU Adisutjipto Yogyakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Demografi dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Dusun Wohan Tampingan Kabupaten Magelang Terhadap Covid19 Febriana Astuti; Jarot Styapurnomo
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.161 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i1.9178

Abstract

ABSTRACT It has been more than two years since the Covid-19 pandemic, and it is not sure when this pandemic will end. The community has to start adapting to these conditions by continuing to do physical activities safely, applying health protocols in a disciplined and optimal manner, and not giving up fighting the Covid-19 pandemic. To prevent Covid-19, the community’s knowledge and behavior are very influential.Therefore this quantitative research focuses on examining the relationship between knowledge, demographics, and people's behavior related to Covid-19. This quantitative analytic study uses purposive sampling to determine the study's participants and uses a cross-sectional approach. There were 160 participants in this study. Data analysis used univariate and bivariate, which were processed using the Chi-Square test to see the correlation. The data of this study were analyzed using univariate and bivariate analysis, which was processed using the Chi-Square test to see the correlation between demographic characteristics, knowledge, and behavior, as well as the Spearman correlation test to see the relationship between knowledge and behavior.The results of the univariate analysis showed that the highest level of knowledge was in the "good category (86.9%), and the highest level of behavior was in the "good category (69.4%). The results of the bivariate analysis showed that there was no correlation between gender and knowledge (p-value 0.078), there was no correlation between age and knowledge (p-value 0.198), and there was no correlation between education and knowledge (p-value 0.223). In the face of behavior, it was found that there was no correlation between gender and behavior (p-value 0.456), there was no significant correlation between age and behavior (p-value 0.165 ), and there was no significant correlation between education and behavior (p-value 0.223). Age, sex, and educational demographic factors have no relation on knowledge or behavior. The Wuhan Tampingan hamlet community in the Magelang Regency behaves in a manner that is significantly correlated with its amount of understanding about Covid-19.Keywords : Demographic, knowledge, behavior, COVID-19  ABSTRAKPandemi Covid-19 sudah dua tahun lebih melanda dan diperkirakan belum diketahui kapan akan berakhir. Masyarakat sudah harus mulai beradaptasi dengan kondisi tersebut dengan cara tetap beraktivitas fisik dengan aman menerapka protokol kesehatan secara disiplin dan optimal serta tidak menyerah melawan pandemi covid-19. Pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap Covid-19 sangat penting agar pencegahan terhadap covid-19 dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi dengan pengetahuan dan perilaku dusun Wohan Tampingan Kabupaten Magelang tentang Covid-19. Desain penelitia nadalah kuantitatif analitik dengan pendekatan Cross Sectional.Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampel yang digunakan 160 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat yang diolah menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan karakteristik demografi dengan pengetahuan dan perilaku serta uji uji korelasi spearman untuk melihat hubungan pengetahuan dan perilaku.Hasilanalisis univariat didapatkan bahwa tingkat pengetahuan terbanyak kategori baik (86,9%), dan perilaku terbanyak kategori baik (69,4%). Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan (p value 0,078), tidak terdapat hubungan antara usia dengan pengetahuan (p value 0,198), dan terdapat tidak terdapat hubungan Pendidikan dengan pengetahuan (p value 0,223). Apabila ditinjau dari perilaku didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku (p value 0,456), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan perilaku (p value 0,165 ), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan perilaku (p value 0,223). Karakteristik demografi usia, jenis kelamindan pendidikan tidak berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku. Kesimpulan dari penrlitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku masyarakat dusun Wohan Tampingan Kabupaten Magelang tentang Covid-19.Kata kunci: Demografi, pengetahuan, perilaku, COVID-19
Penyuluhan tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat pada Komunitas Bakul Laptop Jogja (Blj) Febriana Astuti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8635

Abstract

ABSTRAK Pada saat ini banyak masyarakat yang melakukan swamedikasi untuk mengobati penyakit yang sifatnya ringan tanpa harus datang ke dokter. Dalam melakukan  swamedikasi masyarakat sebaiknya mengikuti persyaratan yang mengacu pada cara yang benar dalam menggunakan obat. Hal itu terkait dengan cara penggunaan obat yang sesuai kebutuhan pasien dan sesuai dengan aturan pakai seperti yang ada pada petunjuk. Penyuluhan ini dilakukan untuk mengedukasi komunitas bakul laptop jogja (BLJ) terkait dengan cara menggunakan obat yang benar dan baik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan atau pemberian edukasi. Selama kegiatan, peserta diminta untuk melakukan pretest dan postest dengan mengisi angket atau kuesioner yang bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan tingkat pengetahuan setelah diberikan penyuluhan. Berdasarkan hasil analisi data terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta penyuluhan yaitu untuk tingkat pengetahuan kurang dari 2 peserta menjadi 0, untuk tingkat pengetahuan cukup dari 18 peserta menjadi 7 dan untuk tingkat pengetahuan baik dari 18 peserta menjadi 36 peserta. Kesimpulan kegiatan penyuluhan tentang GeMa CerMat atau gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat anggota komunitas bakul laptop jogja (BLJ) sebesar 41,8%. Kata Kunci: Swamedikasi, Pengetahuan, Penyuluhan, GeMa CerMat  ABSTRACT These days, most of people often done self medication to treat their disease without doctor’s consultation. In regard of self medication, people should obey the proper use of drugs that consist of patient needs, instructions of use. These activity aim to give an education to Bakul Laptop Jogja (BLJ) Community. These Community Service Activities is done by using counseling methods. During the counseling period, the participants was asked to fill pre and post questionnaire to see the different of  knowledge level before and after counseling. Data Analisys showned that there are an increase of participant’s knowledge level after the counseling. Less knowledge levelchange from 2 to 0 participant, sufficient knowledge level decrease from 18 to 7 participants, a good knowledge level going up from 18 to 36 participants. The conclusion of counseling activities about GeMa CerMat or the smart community movement using drugs has succeeded in increasing the knowledge of members of the Jogja Laptop Basket Community (BLJ) by 41.8%.Keywords : Self Medication, Knowledge, Counseling, GeMa CerMat
Program Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Kegiatan Donasi terhadap Korban Gempa Bumi Cianjur 21 November 2022 Febriana Astuti; Delfi Iskardyani; Rafiastiana Capritasari; Redha Okta Silfina; Pristina Adi Rachmawati; Marisa Elfina; Unsa Izzati; Monik Krisnawati; M. Sofyan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8812

Abstract

ABSTRAK Gempa Bumi berkekuatan 5,6 Skala Ritcher yang melanda Cianjur pada tanggal 21 November 2022 menimbulkan korban jiwa serta menimbulkan kerusakan fasilitas publik maupun pribadi. Dampak fisik maupun psikis yang dialami oleh korban gempa Cianjur membutuhkan uluran tangan kemanusiaan dari semua pihak termasuk Sivitas Akademika Poltekkes TNI AU Adisutjipto Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menampung Donasi dan menyalurkan bantuan tersebut kepada korban Gempa Cianjur dengan harapan dapat meringankan beban para korban. Pengabdian kepada masyarakat ini dibagi dalam empat tahapan yang terdiri dari perencanaan dan penggalangan dana yang dilaksanakan pada tgl 2-9 Desember 2022, pembelian kebutuhan donasi, tahapan pendistribusian bantuan secara langsung, serta tahapan evaluasi. Berdasarkan hasil penggalangan dana, dilakukan pembelian beberapa item yang terdiri dari peralatan mandi, diapers, pakain dalam serta obat - obatan. Kegiatan penyaluran bantuan dilaksanakan pada kamis, 15 Desember 2022 di desa padaluyuh RT 04 RW 06 kampung balandingan dengan sasaran 148 KK serta desa talaga Kecamatan Cugenang kota Cianjur dengan sasaran 45 KK. Pemilihan lokasi dan daftar kebutuhan para korban diperoleh berdasarkan informasi langsung dari Satgas Kopasgat TNI Angkatan Udara yang bertugas di lokasi pengungsian. Donasi dan penyaluran bantuan yang dilakukan secara langsung sudah dilakukan dengan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan para korban gempa bumi cianjur. Kata Kunci: Gempa Bumi, Cianjur, Donasi  ABSTRACT An Eartquake with magnitude 5,6 SR that struck Cianjur on November 21th, 2022 has caused casualities and damage to public and private facilities. The physical and psychological impacts experienced by the victims of the Earthquake require humanitarian assistance from all parties, including the Academic Community of Poltekkes TNI AU Adisutjipto Yogyakarta. This activity aims to accommodate donations and to distribute them to the victims of the Cianjur Earthquake in the hope of easing their burden. This community service is divided into four stages consisting of planning and fundraising that has carried out on December 2nd -9th, 2022, purchasing donation needs,direct aid distribution stages, and evaluation stages. Based on the fundraising results, several items were purchased consisting of toiletries, diapers, underwear and medicine. The aid distribution activity was carried out on Thursday, December 15th, 2022 in Padaluyuh Village RT 04 RW 06 Balanding with 148 families and Talaga Village, Cugenang District, Cianjur with 45 families. The choise of location and the list of the needs were obtained based on direct information from Satgas Kopasgat of Indonesian Air Force on duty at the evacuation site. Donations and direct distribution of aid have been carried out on target and according to the needs of the victims of Cianjur earthquake. Keywords: Earthquake, Cianjur, Donations
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Dusun Sanan Pleret Kabupaten Bantul tentang Penggunaan Antibiotika Febriana Astuti; Rafiastiana Capritasari; Herlina Herlina; Masrifan Masrifan; Anggrek Anggrek; Bita Bita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8593

Abstract

ABSTRAK Konsumen perlu bijak dalam menggunakan antibiotik. Hal tersebut sangat penting dan perlu diperhatikan, karena jika tidak akan memunculkan adanya efek samping yang cukup berbahaya serta menyebabkan resistensi antibiotik. Penggunaan Antibiotika yang tidak bijak masih banyak terjadi di masyarakat misalnya penggunaan antibiotik tanpa indikasi, penggunaan antibiotika tanpa resep dokter serta penggunaan antibiotik pada hewan peliharaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar bijak dalam menggunakan antibiotika sehingga dapat mencegah terjadinya resistensi obat. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan atau pemberian edukasi dengan metode ceramah. Sebelum dilakukan penyuluhan peserta di diminta untuk mengisi kuesioner pretest dan setelah penyuluhan dilanjutkan dengan mengisi kuesioner postest. Hasil dari kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan masyarakat desa sana yaitu untuk kategori baik dari 10 responden (28,6%) menjadi 26 responden (74,3%), kategori cukup  dari 16 responden (45,7%) menjadi 9 responden (25,7%)  dan kategori kurang dari 9 responden (25,7%) menjadi 0 responden. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat desa sanan tentang cara bijak menggunakan antibiotika tentang penggunaan antibiotika hal ini sebagai bukti bahwa masyarakat menerima dengan baik informasi yang disampaiakan. Kata Kunci: penyuluhan, Edukasi, Pengetahuan, Antibiotik   ABSTRACT The wise use of antibiotics is essential to note, considering the risk of side effects that are pretty dangerous and how inappropriate use can cause antibiotic resistance. Unwise use of antibiotics still occurs in society, for example, the use of antibiotics without indication, without a prescription from the doctor and the use of antibiotics in pets. The aim of these outreach activities is to increase the knowledge of the society related how to use antibiotics wisely so as to prevent drug resistance. The form of activity carried out is in the form of counseling or providing education with the lecture method. Before and after counseling the respondents will fill out the pretest and posttest questionnaire. The results of the extension activities show that there is an increase in the Sanan village community’s understanding, namely for the good category from 10 respondents (28.6%) to 26 respondents (74.3%), the sufficient category from 16 respondents (45.7%) to 9 respondents ( 25.7%) and the category of less than 9 respondents (25.7%) becomes 0 respondents. The conclusion from this activity is that counseling can increase the knowledge of the Sanan village community about how to use antibiotics wisely about the use of antibiotics, this is proof that the community accepts the information conveyed well. Keywords: Counseling, Education, Knowledge, Antibiotics
Analisis Hasil Tes Kesamaptaan Jasmani Peserta Seleksi Calon Bintara Tenaga Kesehatan TNI AU Alumni Poltekkes TNI AU Adsisutjipto Yogyakarta Febriana Astuti; Rafiastiana Capritasari; Mintoro Sumego; Temu Eko Hardjanto
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.892 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9424

Abstract

ABSTRACT The connecting link between soldiers in the officer class who are leaders and enlisted soldiers who are executors of activities is the non-commissioned officer class soldiers. The preparedness test, which means ready to be alert in all conditions, is called aptitude. According to the Technical Guidelines for the Physical aptitude test in the Indonesian Air Force, the physical aptitude test is carried out to determine whether the physical condition of potential health worker non-commissioned officer selection participants meets the requirements as a member of the Indonesian Air Force. This study aimed to discover the physical abilities of prospective non-commissioned officers for health workers who were alumni of the Adisujtipto Air Force Health Polytechnic. This quantitative descriptive research in collecting data uses the aptitude test and survey measurement methods. The sampling technique used in this study is nonprobability sampling, which uses total sampling. Measurements and tests are used to collect data where the test consists of two tests, abilities A and B. The final results of the aptitude test were 11.43% of non-commissioned officer candidates for health workers who met the requirements/K1 with details of all being female, totaling four people and 88.57% who did not meet the requirements/K2, namely 23 women and 23 men. as many as eight people. Prospective non-commissioned officers for health workers alums of the Adisutjipto Air Force Poltekkes of 88.57% did not meet the requirements / K2 because they had never participated in welfare activities. Keywords : Prospective Non-Commissioned Officers, Health Workers, Aptitude Test ABSTRAK Mata rantai penghubung antara prajurit pada golongan perwira yang merupakan pimpinan dan prajurit tamtama yang merupakan pelaksana kegiatan adalah prajurit golongan bintara. Tes kesiapsiagaan yang bearti siap siaga dalam segala kondisi disebut dengan kesamaptaan. Tes kesamaptaan jasmani sesuai Petunjuk Teknis Tes kesamaptaan Jasmani Di Lingkungan TNI AU dilakukann untuk mengetahui kondisi jasmani calon peserta seleksi bintara tenaga kesehatan apakah memenuhi sarat sebagai anggota TNI AU. Tujuan dari penelitian ini adalah agar mengetahui kemampuan jasmani calon bintara tenaga kesehatan yang berasal dari alumni Politeknik Kesehatan TNI AU Adisujtipto. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dalam mengumpulkan data  menggunakan metode pengukuran tes kesamaptaan dengan metode survey. Teknik sampling yang digunakan  dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik sampel menggunakan sampling total. Pengukuran dan tes digunakan untuk mengumpulkan data. Dimana tes terdiri atas dua tes yaitu kesamaptaan A dan B. Hasil akhir tes kesamaptaan terdapat sebesar 11,43% calon bintara tenaga kesehatan yang memenuhi syarat/K1 dengan rincian seluruhnya berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 4 orang dan sebesar 88,57% yang tidak memenuhi syarat/K2 yaitu perempuan berjumlah 23 dan laki-laki berjumlah sebanyak 8 orang. Calon bintara tenaga kesehatan alumni Poltekkes TNI AU Adisutjipto sebesar 88,57% tidak memenuhi syarat/K2 dikarenakan mereka belum pernah mengikuti kegiatan kesamaptaan. Kata Kunci: Calon Bintara, Tenaga Kesehatan, Tes Kesamaptaan
Program Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lokasi Pengungsian Korban Gempa Bumi Cianjur Febriana Astuti; Delfi Iskardyani; Kurnia Ageng Miracle Gumilang
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.9358

Abstract

ABSTRAK Di Ciajur tepatnya pada tanggal 21 November 2022 terjadi gempa bumi yang menimbulkan adanya keusakan fasilitas umum maupun rumah tinggal warga yang pada akhirnya menuntut warga untuk tinggal di tenda pengungsian. Kondisi tenda darurat, kesulitan air bersih dan fasilitas MCK yang terbatas berpotensi mengakibatkan munculnya beberapa permasalahan kesehatan seperti alergi dan gatal-gatal. Kegiatan penyuluhan tentang PHBS di lokasi pengungsian dilaksanakan untuk memberikan edukasi sebagai bentuk pencegahan terserang penyakit. Penyuluhan dilaksanakan dengan mendatangi langsung tenda pengungsian, ceramah dengan bantuan media leaflet. Penyuluhan yang telah dilaksanakan memberikan informasi tentang 5 poin penting tentang PHBS di lokasi darurat sesuai dengan Pedoman Promosi Kesehatan pada Situasi Darurat dari Kementrian Kesehatan. Lima poin penting tersebut antara lain tentang pemberian ASI, bijak menggunakan air bersih, buang air kecil atau besar, serta membuang sampah pada tempatnya dan demonstrasi cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Penyuluhan yang dilakukan mampu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pengungsi akan pentingnya menerapkan PHBS di lokasi pengungsian supaya mengindari beragam penyakit baik yang tidak menular hingga menular. Kata Kunci: Gempa Bumi, Pengungsian, PHBS  ABSTRACT In Ciajur, on November 21, 2022, there was an earthquake that caused damage to public facilities and residents' homes which, in the end, required residents to live in evacuation tents. The condition of emergency tents, the difficulty of clean water, and limited toilet facilities can cause several health problems, such as allergies and itching.  Counseling activities about PHBS in evacuation sites are carried out to provide education as a form of disease prevention.  Counseling was carried out by visiting the evacuation tents directly and lectures with the help of leaflets.  The counseling that has been carried out provides information about 5 crucial points about PHBS in emergency locations according to the Guidelines for Health Promotion in Emergency Situations from the Ministry of Health. The five essential points include breastfeeding, demonstrating how to urinate or defecate wisely, using clean water wisely and disposing of trash in its place, and washing hands with soap.  The counseling conducted increased the awareness and knowledge of refugees about the importance of implementing PHBS in evacuation sites to avoid various diseases, both non-communicable and contagious. Keywords: Earthquake, Evacuation Site, PHBS