Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengujian Kadar Aspal Sampel AC-BC menggunakan Alat Centrifuge Extractor dengan Bahan Additif Pertalite sebagai Pelarut Sindi Amelia; Bambang Farizal
STATIKA: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 (2022): STATIKA: JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Politeknik Raflesia Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar aspal yang terbaik dan memenuhi parameter Marshall disebut dengan kadar aspal optimum (KAO), sesuai dengan speksifikasi umum 2010 revisi 3 Toleransi kadar aspal adalah ± 0,3 % dari berat campuran. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan cara ekstraksi. ekstraksi adalah Pemisahan campuran dua atau lebih bahan dengan cara menambahkan pelarut yang bisa melarutkan salah satu bahan yang ada dalam campuran tersebut. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui berapa persen (%) perbandingan kadar aspal di AMP dan setelah pemadatan di lapangan (Hasil core). Pengujian ini menggunakan alat Centrifuge Extractor pada dua benda uji yaitu benda uji yang berasal dari AMP, dan hasil pemadatan yang diambil menggunakan Core drill dengan menggunakan pelarut Pertalite. Berdasarkan hasil penelitian ekstraksi kadar aspal dari ke enam benda uji dari masing-masing sampel didapat nilai rata-rata yaitu dari AMP, dan hasil core adalah 5,4%, 5,0. dari pengujian tersebut diketahui nilai aspal semakin berkurang dari JMF. Sehingga dapat dibuat rumusan K A Job Mix Formula(JMF) > K A Asphalt Mixing Plant (AMP) >K A hasil core. Rata - rata ∶ 5,6%> 5,4%> 5,0%. Untuk menjawab persoalan kehilangan kadar aspal maka dilakukan pengujian penyerapan air agregat gabungan dalam campuran sebelum ekstraksi dari hasil pengujian diketahui kadar pori agregat mengalami penurunan yaitu kadar pori sebelum ekstraksi adalah 1000% sedangkan kadar pori pada AMP 944,5% dan hasil core 947,5%. Ini membuktikan bahwa aspal meresap kedalam pori, dan tidak semuanya terekstraksi secara sempurna.