Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI DESKRIPTIF INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN, PEMANTAUAN TEKANAN DARAH DAN KEPATUHAN TERHADAP ANJURAN PADA PASIEN HIPERTENSI URGENSI DI UPTD PUSKESMAS REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA Indarti Indarti; Maya Safitri; Tin Utami
Menara Medika Vol 2, No 2 (2020): Vol 2 No 2 Maret 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i2.2180

Abstract

Hipertensi urgensi terjadi pada 1 miliar populasi dunia dan berperan terhadap 7,1 juta kematian di dunia setiap tahunnya. Hipertensi urgensi merupakan salah satu kegawatan di bidang kardiovaskular yang sering dijumpai di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hipertensi urgensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara akut dan sering berhubungan dengan gejala sistemik yang merupakan konsekuensi dari peningkatan darah tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi dengan tenaga kesehatan, pemantauan tekanan darah dan kepatuhan terhadap aturan anjuran pada pasien hipertensi urgensi di UPTD Puskesmas Rembang Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian ini secara deskriptif accidental sampling dengan pendekatan survey. Analisis yang digunakan dengan univariat. Teknik sampling dengan total sampling sebanyak 58 responden. Data diambil dengan memberikan kuesioner untuk diisi secara obyektif. Hasil penelitian menunjukkan komponen interaksi dengan tenaga kesehatan, pemantauan tekanan darah dan kepatuhan terhadap aturan anjuran pada penderita hipertensi urgensi sebagian besar tergolong rendah, yaitu interaksi dengan tenaga kesehatan dan lainnya sebesar 51,7%, pemantauan tekanan darah sebesar 51,7% dan kepatuhan terhadap aturan yang dianjurkan sebesar 44,8%. Interaksi dengan tenaga kesehatan, pemantauan tekanan darah dan kepatuhan terhadap aturan anjuran secara keseluruhan sebagian besar tergolong rendah (48,3%). Perubahan pola hidup dan dukungan dari tenaga kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan interaksi dengan tenaga kesehatan, pemantauan tekanan darah dan kepatuhan terhadap aturan anjuran pada pasien hipertensi urgensi.
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU PREEKLAMPSIA BERAT Tin Utami; Wilis Sukmaningtyas; Maya Safitri
Menara Medika Vol 3, No 1 (2020): Vol 3 No 1 September 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v3i1.2202

Abstract

Penyebab preeklampsia dan eklampsia sampai saat ini belum diketahui secara pasti, salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya Preeklampsia dalam kehamilan yaitu usia > 35 tahun atau < 20 tahun. Preeklampsia pada ibu hamil menimbulkan dampak yang bervariasi, salah satunya pada bayi yang dilahirkan dapat mengalami asfiksia neonatorum. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara usia ibu yang mengalami preeklampsia berat dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi yang dilahirkannya. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan yaitu penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 206 ibu bersalin yang terdiagnosa preeklampsia berat dan terdata lengkap dalam Rekam Medik. Hasil penelitian ini diperoleh dari total sampel didapatkan 55,8% usia berisiko (>35 tahun dan
Hubungan Pengetahuan tentang Covid-19 dengan Kepatuhan Menjalankan Protokol Kesehatan pada Mahasiswa Fakultas Non-Kesehatan Universitas Harapan Bangsa Wilujeng Pangesti; Feti Kumala Dewi; Murniati Murniati; Maya Safitri
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.447 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v4i2.815

Abstract

The number of Covid-19 cases is still increasing. This is due to a lack of discipline in complying with health protocols. Knowledge is something that affects the creation of compliance. The purpose of this study was to determine the correlation between knowledge about Covid-19 and obedience to do health protocols among non-health faculty students at Harapan Bangsa University. This type of research is quantitative with a cross - sectional approach. The sampling method used a total sampling of 122 students of the Non-Health Faculty, Universitas Harapan Bangsa. Data collected by online distributing questionnaires using a google form. The results of the study obtained the value of Sig. 2-tailed is 0.000 (p-value > 0.005), meaning that there is a correlation between knowledge of Covid-19 and obedience to health protocols among non-health faculty students at Universitas Harapan Bangsa. The Correlation Coefficient value is 0.568, which means that the correlation is included in the type of moderate relationship strength. This research is expected to be an illustration for students about the relationship between knowledge and obedience with health protocols so that students are expected to be more concerned about preventing Covid-19.
Gambaran Pengetahuan tentang Triage dan Ketepatan Pelaksanaan Triage pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas Harapan Bangsa Galih Agung Pratafa; Dwi Novitasari Dwi Novitasari; Maya Safitri
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.525 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1027

Abstract

Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian terpenting dalam pelayanan kesehatan, sehingga dalam proses pelayanan pasien dengan kondisi kegawatdaruratan dibutuhkan prioritas berdasarkan karakteristik kegawatan pasien. Mahasiswa profesi keperawatan merupakan calon tenaga kesehatan yang nantinya akan menjadi seorang perawat. Sangat penting bagi mahasiswa keperawatan untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang praktik keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan tentang triage dan ketepatan pelaksanaan triage pada mahasiswa profesi Ners Universitas Harapan Bangsa. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 62 mahasiswa profesi Ners dengan jumlah sampel dari hasil perhitungan rumus solvin didapatkan sebanyak 54 responden, sampel diambil dengan teknik Non-Probability Accidental Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan tentang triage pada mahasiswa profesi Ners sebagian besar cukup (81.5%) dan ketepatan pelaksanaan triage pada mahasiswa profesi Ners sebagian besar dalam kategori tidak tepat (83.3%). Kesimpulannya bahwa ketepatan pelaksanaan triage pada mahasiswa profesi Ners yang tepat sebagian besar memiliki pengetahuan cukup.
Uji Sensitvitas, Spesifisitas dan Akurasi Rumus Chula Formula Intubasi Nasotrakeal Tube terhadap Ketepatan Kedalaman Endotrakeal Tube di RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang Surian Surian; Suci Khasanah; Maya Safitri
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.464 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1079

Abstract

Rumus chula formula intubasi naso trakeal tube adalah rumus yang digunakan sebelum intubasi nasal untuk memperediksi kedalaman ETT. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana sensitivitas, spesitifitas serta akurasi penggunaan chula formula intubasi nasotracheal tube dibandingkan dengan FOB sebagai gold standar dalam penentuan kedalaman posisi ETT. Jenis penelitian ini menggunakan pengujian diagnostic, dengan pendekatan prospektif studi. Sampel dalam penelitian adalah seluruh pasien yang dilakukan anestesi umum dengan intubasi nasotracheal tube di RSUD dr.Agoesdjam Ketapang. Teknik penentuan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 subyek sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan uji diagnostic dengan keluaran sensitivitas. Hasil peelitian menunjukan sensitivitas penggunaan chula formula sebesar 95%, spesifisitas penggunaan chula formula sebesar 70% dan akurasi penggunaan chula formula sebesar 85,71%. Oleh karena itu rumus chula formula intubasi nasotrakeal tube dapat dijadikan salah satu cara untuk menentukan ketepatan kedalaman ETT.
Gambaran Kejadian Post Operative Nausea And Vomiting (Ponv) setelah Pemberian Ondansetron 8mg pada Pasien Post Operasi Mata dengan General Anestesi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Ricky Irawan; Wilis Sukmaningtyas; Maya Safitri
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.837 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1146

Abstract

Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) merupakan salah satu komplikasi anestesi yang dikaitkan dengan berbagai faktor. Pasien yang mengalami mual muntah post operasi memiliki kualitas pemulihan yang lebih buruk sehingga menyebabkan penundaan pemulangan pasien dari rumah sakit yang akan meningkatkan biaya perawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian PONV setelah pemberian ondansetron 8 mg pada pasien post operasi mata dengan general anestesi di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study, yaitu untuk menyelidiki dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek, baik menggunakan pendekatan observasional atau pengumpulan data pada suatu waktu. Sampel penelitian ini adalah pasien yang menjalani tindakan general anestesi dengan teknik sampling puposive sampling yaitu sebanyak 57 pasien. Lembar observasi mencakup penilaian mual muntah dengan menggunakan lembar observasi wengritzky. Analisis data menggunakan analisis univariat. Dari hasil penelitian didapatkan hasil sebanyak 50 responden (87,7%) tidak mengalami PONV setelah pemberian ondansetron 8mg, dan masih ada sebanyak 7 responden (12,3%) yang mengalami PONV.
Hubungan Jenis Anestesi dengan Angka Kejadian Hipotermi di Ruang Pulih Sadar RSUD Jend. A. Yani Metro Tri yanto; Adiratna Sekar Siwi; Maya Safitri
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.682 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1148

Abstract

Anestesi adalah tindakan untuk membantu pasien tidak merasa sakit selama prosedur medis dilakukan. Pemberian anestesi adalah upaya menghilangkan nyeri dengan sadar (regional anestesi) atau tanpa sadar (general anestesi) guna menciptakan kondisi optimal bagi pelaksanaan pembedahan. Tindakan ini sangat berpotensi mengakibatkan kondisi hipotermi. Hipotermi dapat mengakibatkan resiko perdarahan meningkat, iskemia miokardium, pemulihan paska anestesi yang lebih lama,gangguan penyembuhan luka, meningkatnya risiko infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis anestesi dengan angka kejadian hipotermi di ruang pulih sadar RSUD Jend. A. Yani Metro. Jenis penelitian deskriptif korelasi dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling dengan desain studi cross sectional dan teknik analisis data uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari total 90 responden ada 64 responden yang mengalami hipotermi yakni 13 responden dengan anestesi regional dan 51 responden dengan anestesi general. Suhu rata rata 32,4°C dengan rentang suhu antara 29,1°C – 35,0°C. Hasil uji chi square didapat p-value 0,000 (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis anestesi dengan angka kejadian hipotermi di ruang pulih sadar RSUD Jend. A. Yani Metro. Besarnya nilai odd ratio 7,410 artinya pasien anestesi general berpeluang 7,410 kali lebih besar mengalami hipotermi di bandingkan pasien dengan anestesi regional.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM ST.LUCIA SIBORONG-BORONG Pirton Roul Marbun; Tophan Heri Wibowo; Maya Safitri
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 3 No. 2: Oktober 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan pasien pre operasi disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pengetahuan, dukungan keluarga, komunikasi atau sikap perawat dalam mengaplikasikan pencegahan kecemasan pada pasien pre operasi, dan jenis operasi. Kecemasan berhubungan dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa akibat prosedur pembedahan dan tindakan pembiusan. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Analisa data dalam penelitian ini menggunakan Analisa univariat, yaitu menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi kecemasan pasien pre operasi. Analisa Univariat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubugan dengan kecemasan pasien pre operasi. Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan Koefisien Kontingensi dan uji korelasi Spearman Rank (Rho). Koefisien Kontingensi adalah uji korelasi antara dua variabel yang berskala data nominal. Fungsinya adalah untuk mengetahui asosiasi atau relasi antara dua perangkat atribut. Sedangkan uji korelasi Spearman Rank (Rho), uji ini digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal dengan membandingkan hubungan yang bermakna antara variabel dependen dengan independent. Hasil penelitiani ini adalah terdapat hubungan antara riwayat operasi sebelumnya dengan tingkat kecemasan didapatkan hasil perhitungan data dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank didapatkan nilai p = 0,022 yang berarti p < 0,05 sehingga Ha diterima Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan antara riwayat operasi sebelumnya dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi