Masyarakat pesisir merupakan masyarakat majemuk yang umumnya terdiri atas nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pedagang, dan pekerja pelabuhan, serta beberapa profesi lainnya. Masyarakat pesisir seringkali dipasangkan dengan kondisi ekonomi yang belum sejahtera dan kesehatan lingkungan yang tidak layak, serta pendidikan yang masih rendah. Dinamika masyarakat pesisir dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapi memerlukan strategi yang komprehensif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pemberdayaan merupakan salah satu solusi dari permasalahan masyarakat pesisir; pemberdayaan terbukti mampu meningkatkan kinerja masyarakat. Arnold dan Randall (2010), mengungkapkan pemberdayaan mendorong karyawan untuk mempelajari berbagai keterampilan untuk memastikan kapasitas mereka memberikan kontribusi yang efektif terhadap kinerja organisasi. Didukung oleh Rollinson (2008) pemberdayaan meningkatkan keterampilan, energi, dan komitmen karyawan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional. Masyarakat pesisir di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, merupakan contoh masyarakat dengan taraf hidup di bawah rata-rata, yang hanya mengandalkan profesi nelayan dengan keterampilan terbatas dan daya beli rendah. Untuk itu diperlukan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan guna meningkatkan taraf hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberdayaan melalui pelatihan usaha alternatif akan mempengaruhi taraf hidup nelayan, dengan menggunakan metode partial least square untuk menganalisis data dan quota sampling untuk pengumpulan data melalui kuesioner, diambil sampel sebanyak 50 peserta pengabdian masyarakat. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberdayaan melalui pelatihan usaha alternatif dapat meningkatkan daya beli nelayan di Desa Sukahaji Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu Jawa Barat sebesar 79,23%.