Ursula Arus Rinestaelsa
Program Studi D-III Keperawatan, Akademi Keperawatan Polri, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan Kader RW 05, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dengan Pemberian Edukasi dan Pelatihan untuk Meningkatkan Kemampuan Penanganan Kondisi Gawat Darurat Endah Yuliany Rahmawati; Yefta Primasari; Ursula Arus Rinestaelsa
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): JIPPM - Desember 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.976 KB) | DOI: 10.54082/jippm.33

Abstract

Bantuan hidup dasar, penanganan perdarahan, dan penanganan kasus tersedak merupakan bagian dari tindakan kegawatdaruratan yang harus dimiliki oleh masyarakat sejak dini karena keadaan darurat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, dalam lingkungan keluarga atau masyarakat, misalnya seseorang yang sedang berolahraga tiba-tiba mengalami penyakit jantung. , seseorang yang sedang makan tiba-tiba tersedak, atau kecelakaan. Karena memerlukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa, maka diperlukan pengetahuan praktis bagi seluruh masyarakat mengenai pertolongan pertama dalam kondisi darurat. Pertolongan pertama di unit gawat darurat adalah serangkaian upaya pertama yang dapat dilakukan dalam keadaan darurat dengan tujuan menyelamatkan pasien dari kematian. Namun tidak semua masyarakat awam khususnya kader yang merupakan penyuluh puskesmas melaksanakan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam menangani kondisi darurat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan melakukan pelatihan untuk pertolongan darurat yaitu bantuan hidup dasar, manajemen perdarahan, dan penanganan kasus tersedak. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2022 di Kantor RW 05 Desa Rambutan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dengan target 13 kader posyandu lansia. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan peningkatan pengetahuan skor rerata dari 43,07 menjadi 89,23, dan seluruh kader mampu melakukan praktik pertolongan hidup dasar, penanganan perdarahan, dan penanganan kasus tersedak.