Endah Yuliany Rahmawati
Program Studi D-III Keperawatan, Akademi Keperawatan Polri, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Lateral Position with Head Up 45° on Oxygenation in Pleural Effusion Patients Endah Yuliany Rahmawati; Emmy H Pranggono; Ayu Prawesti Priambodo
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkp.v9i2.1672

Abstract

Background: The accumulation of fluid in the pleural cavity will interfere with the restriction process, namely disruption of lung expansion so that the air entering the lungs is less than normal. One of the effects is shortness of breath and a decrease in oxygen saturation. In this case, nursing actions play an important role in inadequate ventilation, namely positioning. The lateral position is one of the recommended positions for patients with unilateral lung disease, one of which is unilateral pleural effusion. Position selection is very important to facilitate adequate breathing, namely one with a head-up of 45°. According to some literature, the 45° head-up position can reduce consumption and maximize lung expansion which will result in greater ventilation. Purpose: To determine the effect of the lateral position with a head-up 45° on oxygen saturation and respiratory rate in a patient with unilateral pleural effusion at the Dr. H. A. Rotinsulu Lung Hospital Bandung. Methods: The research design was a quasi-experimental design with one group pre and post-test design with a sample of 44 people. The sampling technique used consecutive sampling. The results showed that there were differences in median oxygen saturation and respiratory rate before and after the intervention. Results: The results of a comparative study using the Wilcoxon test obtained a p value of 0.0001 (p value<0.05). There is an effect of giving a lateral position with a head-up 45° on increasing oxygen saturation and decreasing respiratory rate. Conclusion: Thus, it is expected for the service unit to establish a lateral position in the direction of the effusion with a head-up of 45° as the operational standard for the management of unilateral pleural effusion impaired oxygenation patients.
Terapi Relaksasi Otot Progresif sebagai Upaya dalam Menurunkan Ansietas pada Penyakit Fisik Yefta Primasari; Endah Yuliany Rahmawati
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anxiety is often experienced by many people in their daily life. According to data of WHO, there are about 35 million people affected by depression, 60 million people with bipolar disorder, 21 million affected by schizophrenia, and 47.5 million affected by dementia. Meanwhile in Indonesia, the prevalence of people with mental emotional disturbance with symptomps of depression and anxiety aged 15 years or over reaches 9.8% of the Indonesian population, and the prevalence of mental disorders reaches 7 per mil. One of the non-pharmacological therapies that can help to reduce anxiety is the Progressive Muscle Relaxation therapy. This study aims to determine the effect of Progressive Muscle Relaxation therapy on reducing anxiety. The method of writing this article uses Systematic review through article searching process  on electronic databases (Science Direct, ProQuest, Scopus, and Google Scholar). This review uses keywords namely  "Psychotherapy" AND "Progressive Muscle Relaxation" AND "Anxiety" based on the PRISMA chart. The analysis was carried out on 12 rele.vant articles published in 2015-2020. Based on the results of the analysis, it was found that Progressive Muscle Relaxation Therapy is a psychotherapy that can be used effectively to reduce anxiety that can be done without spending money and can be done with flexible time.
Pemberdayaan Kader RW 05, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dengan Pemberian Edukasi dan Pelatihan untuk Meningkatkan Kemampuan Penanganan Kondisi Gawat Darurat Endah Yuliany Rahmawati; Yefta Primasari; Ursula Arus Rinestaelsa
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): JIPPM - Desember 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.976 KB) | DOI: 10.54082/jippm.33

Abstract

Bantuan hidup dasar, penanganan perdarahan, dan penanganan kasus tersedak merupakan bagian dari tindakan kegawatdaruratan yang harus dimiliki oleh masyarakat sejak dini karena keadaan darurat dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, dalam lingkungan keluarga atau masyarakat, misalnya seseorang yang sedang berolahraga tiba-tiba mengalami penyakit jantung. , seseorang yang sedang makan tiba-tiba tersedak, atau kecelakaan. Karena memerlukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa, maka diperlukan pengetahuan praktis bagi seluruh masyarakat mengenai pertolongan pertama dalam kondisi darurat. Pertolongan pertama di unit gawat darurat adalah serangkaian upaya pertama yang dapat dilakukan dalam keadaan darurat dengan tujuan menyelamatkan pasien dari kematian. Namun tidak semua masyarakat awam khususnya kader yang merupakan penyuluh puskesmas melaksanakan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam menangani kondisi darurat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan melakukan pelatihan untuk pertolongan darurat yaitu bantuan hidup dasar, manajemen perdarahan, dan penanganan kasus tersedak. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2022 di Kantor RW 05 Desa Rambutan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dengan target 13 kader posyandu lansia. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan peningkatan pengetahuan skor rerata dari 43,07 menjadi 89,23, dan seluruh kader mampu melakukan praktik pertolongan hidup dasar, penanganan perdarahan, dan penanganan kasus tersedak.
Pengaruh Madu terhadap Penyembuhan Diabetic Foot Ulcers (Studi Literatur) Endah Yuliany Rahmawati Endah; Yefta Primasari; Rycco Darmareja
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 4 No. 02 (2023): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55644/jkc.v4i02.110

Abstract

Diabetic foot ulcers merupakan infeksi yang paling sering terjadi dan sering dijumpai bersamaan dengan hiperglikemia. Sekitar 15% penderita diabetes mellitus harus diamputasi karena infeksi diabetic foot ulcers oleh karena itu diperlukan perawatan pada diabetic foot ulcers guna mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Salah satu upaya dalam perawatan diabetic foot ulcers guna mencegah penyebaran infeksi yaitu menggunakan madu. Kajian ini bertujuan mengeksplorasi literatur, penelitian dan praktik terkini dalam mengelola diabetic foot ulcers dengan fokus khusus penggunaan madu dalam merawat luka dengan metode telaah literatur. Database yang digunakan adalah Google Scholar, PubMed, ProQuest, ERIC, Gale Cengage, EBSCOhost menggunakan kata kunci “honey” dan “diabetic foot ulcers” untuk bahasa Inggris serta “madu” dan “luka kaki diabetik” untuk bahasa Indonesia. Dalam pencarian didapatkan 9 artikel yang memenuhi kriteria. Dari seluruh telaah literatur, bahwa madu efektif digunakan dalam penyembuhan diabetic foot ulcers melalui berbagai mekanisme yang terkandung dalam madu yaitu hidrogen peroksida, flavonoid, enzim katalase, enzim glukosa oksidase, asam glukonat, konsentrasi gula hipertonik, MRJP dan kandungan pH yang berkisar dari 3,5-4,5. Kesimpulannya adalah madu mempunyai sifat antibakteri dan merangsang pertumbuhan jaringan baru dengan waktu pemberian intervensi bervariasi dalam penyembuhan diabetic foot ulcers. Dari seluruh literatur yang ditelaah, tidak ditemukan penelitian terhadap diabetic foot ulcers grade 3 dan grade 4, serta tidak ada penjelasan mengapa penelitian tersebut hanya pada grade 1 dan grade 2 saja. Dengan demikian dirasakan perlu lakukan penelitian lanjutan terhadap diabetic foot ulcers grade 3 dan grade 4 untuk melihat apakah ada penurunan grading pada luka serta membutuhkan waktu berapa lama dalam menurunkan grading tersebut Kata Kunci : Pengaruh, Effect, Madu, Luka Kaki Diabetik, Diabetic foot ulcers, honey
Edukasi dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dalam Meningkatkan Kemampuan Penanganan Kondisi Gawat Darurat bagi PJLP Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur Endah Yuliany Rahmawati; Feni Amelia Puspitasari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.9993

Abstract

ABSTRAK Kondisi gawat darurat yang mengakibatkan henti nafas dan henti jantung membutuhkan penanganan segera melalui Bantuan Hidup Dasar (BHD). BHD dapat dilakukan siapa saja termasuk masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dalam memberikan pertolongan pertama pre hospital. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Kantor Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur pada tanggal 8-9 Maret 2023 dengan sasaran 12 orang (satpam dan cleaning service). Kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini secara kognitif menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dari rata-rata nilai pre test dan post test yaitu 55,83 menjadi 81,67. Rata-rata nilai praktik BHD dewasa, anak, dan bayi dalam kategori sangat baik (91,40). Hal ini menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dan simulasi praktik tindakan BHD dapat dipahami serta diaplikasikan dengan baik oleh seluruh peserta. Kegiatan ini telah memberikan manfaat kepada para PJLP Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Timur yang dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan serta keterampilan PJLP dalam memberikan tindakan BHD pada korban dewasa, anak dan bayi. PJLP Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Timur diharapkan mampu melakukan tindakan BHD ketika menemukan korban dengan henti nafas dan henti jantung. Selain itu, PJLP juga diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang BHD agar dapat menolong korban pada lingkup pre hospital dengan tepat dan cepat. Kata Kunci: Edukasi, Pelatihan, Bantuan Hidup Dasar, Pre Hospital  ABSTRACT Emergency conditions that cause respiratory arrest and cardiac arrest require immediate treatment through Basic Life Support. Basic Life Support can be done by anyone including the common people. This activity aims to increase the knowledge and skills of Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur in providing pre-hospital first aid. This activity was carried out at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur on March 8-9 2023 with a target of 12 people (security guards and cleaning service) that consists of the preparation, implementation, and evaluation activity step. Cognitively, this activity showed an increase in knowledge from the average pre-test and post-test score is 55.83 to 81.67. The average value of adult, child and infant Basic Life Support practice is 91.40 (very good category). This average score shows that the material presented and the practice simulation of Basic Life Support can be understood and applied properly by all participants. This activity has benefited PJLP Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur because there is an increase in PJLP knowledge and skills in providing BHD procedures to adult, child and infant victims. PJLP is expected to be able to give Basic Life Support when finding victims with respiratory and cardiac arrest, and also can educate the public about Basic Life Support. It is useful for public to help victims in the pre-hospital area accurately and quickly. Keywords: Education, Training, Basic Life Support, Pre-Hospital