p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Reinha JAPB
Letitia Susana Beto Letek
Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODERASI BERAGAMA BERBASIS BUDAYA LOKAL DALAM PEMBELAJARAN PAK DI SMP NEGERI I LARANTUKA Letitia Susana Beto Letek; Yosep Belen Keban
Jurnal Reinha Vol 12 No 2 (2021)
Publisher : STP Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.893 KB) | DOI: 10.56358/ejr.v12i2.83

Abstract

Indonesia merupakan negara multikultural. Dikatakan multikultural karena memiliki aneka bahasa, suku, agama, ras dan juga kebudayaan. Keragaman Indonesia yang plural di lain sisi dapat menjadi modal sosial. Namun, keberagaman tersebut dapat melahirkan ketegangan sosial apabila masyarakat tidak lagi memegang prinsip “Bhineka Tunggal Ika. Konflik atas nama agama merupakan permasalahan serius yang sedang terjadi di tanah air. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap moderasi beragama berbasis budaya lokal untuk mengatasi persoalan tersebut. Budaya lokal sangat penting untuk diajarkan sejak dini dalam dunia pendidikan karena tidak hanya mengajarkan peserta didik untuk mencintai kearifan lokal yang ada, namun dapat membawa keharmonisan dalam hidup bersama. Penelitian ini melihat sejauh mana implementasi moderasi beragama berbasis budaya lokal dalam pembelajaran PAK. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian nilai moderasi beragama berbasis budaya lokal dalam pembelajaran PAK di SMP Negeri 1 Larantuka. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengatakan bahwa konflik antar agama di kalangan peserta didik SMP Negeri 1 Larantuka sejauh ini masih belum terelakkan meskipun dalam kasus yang kecil. Salah satu jalan yang dapat ditempuh ialah dengan menerapkan nilai-nilai moderasi beragama yang didasari pada budaya lokal Lamaholot dalam pembelajaran PAK. Penerapan nilai moderasi beragama berbasis budaya lokal dalam pembelajaran PAK di SMP Negeri 1 Larantuka sejauh ini sudah diterapkan namun belum secara maksimal. Oleh karena itu, pendidik PAK diharapkan kreatif untuk menerapkan budaya lokal Lamaholot dalam pembelajaran demi mendukung terciptanya generasi muda yang moderat dalam beragama.
ANALISIS KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PASTORAL REINHA LARANTUKA Letitia Susana Beto Letek; Alfonsus Mudi Aran; Skolastika Lelu Beding
JAPB: Jurnal Agama, Pendidikan dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56358/japb.v4i2.234

Abstract

Perguruan Tinggi termasuk lembaga penyedia jasa pendidikan, dimana harus memberikan pelayanan terbaik agar menghasilkan mahasiswa yang berkualitas serta mampu menghadapi persaingan antar perguruan tinggi. Dalam kaitannya Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka juga dituntut untuk mampu memberikan mutu pendidikan berkualitas dengan meningkatkan layanan pendidikannya. Kualitas pelayanan adalah evaluasi dari hasil membandingkan antara pelayanan diterima dengan pelayanan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka, dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 94 responden, didasarkan pada teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan analisis data menggunakan metode Servqual untuk menganalisis sumber masalah serta cara memperbaiki kualitas layanan dan Importance Perfomance Analaysis (IPA) untuk menentukan faktor kinerja yang dianggap penting sehingga digunakan sebagai saran perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa belum puas terhadap pelayanan pendidikan terlihat dari rata-rata nilai gap sebesar -18,1 dengan dua nilai gap negatif terbesar -1,6 pada pelayanan fasilitas wifi dan -1,52 pada pelayanan kegiatan kampus. Sedangkan analisis IPA menunjukkan 8 layanan yang tergolong dalam prioritas utama yaitu organisasi senat mahasiswa, keuangan, kegiatan kampus dan evaluasi, aspirasi dan permasalahan mahasiswa, fasilitas pengembangan bakat minat, website kampus serta fasilitas wifi.