Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Gambaran Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Utama Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Pekanbaru Yetty Hardianty; Juniar Ernawaty; Febriana Sabrian
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2633

Abstract

Pelayanan keperawatan professional memiliki kualitas yang memberikan kepuasan lebih dari yang diharapkan pelanggan atau pasien. Kepuasan berarti kekecewaan atau kesenangan yang dialami seseorang setelah membandingkan hasil kinerja pelayanan keperawatan dengan harapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien rawat inap di RSU Arifin Achmad Pekanbaru yang dirancang secara deskriptif sederhana dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dari 84 responden dengan menggunakan tekhnik proportionate random sampling dengan memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang kepuasan pasien. Analisis yang digunakan adalah univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi umur dan jenis kelamin pasien serta kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61 responden (72,6%) merasakan kepuasan dalam pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil kuesioner kepuasan pasien di rumah sakit bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan, diperlukan evaluasi perawat professional guna tercapainya kepuasan pasien dan peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.
Gambaran Pola Makan pada Balita Stunting Hikmawati Ilma; Agrina Agrina; Febriana Sabrian
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1720

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi ketika Tinggi Badan (TB) anak lebih pendek dari rata-rata anak seusianya disebabkan oleh masalah asupan nutrisi dan pola makan yang tidak sesuai dalam waktu cukup lama. Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)  dalam standar antropometri penilaian status gizi anak. untuk mengetahui gambaran pola makan pada balita stunting. penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling berjumlah 59 ibu yang memiliki balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola makan kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. mayoritas balita stunting berusia 25-59 bulan (69,5%), berjenis kelamin laki-laki (54,2%), TB sangat pendek (59,3%), BB sangat kurang (52,5%), mayoritas usia ibu balita stunting 20-35 tahun (74,6%), bekerja sebagai IRT (86,4%), berpendidikan terakhir SMA/sederajat (64,4%). Hasil penilaian pola makan balita stunting menunjukkan sudah dalam kategori tepat (79.7%) dengan pemberian jenis makanan dalam kategori tepat (67,8%), jumlah makanan dalam kategori tepat (69,5%), dan jadwal makan dalam kategori tepat (76,3%). Pola makan balita di wilayah kerja Puskesmas Rejosari termasuk dalam golongan tepat. Pola pemberian makan yang sudah tepat namun balita masih mengalami stunting dapat saja terjadi karena riwayat pola makan tidak tepat terdahulu sehingga asupan nutrisi pola makan yang tepat sekarang belum mampu sepenuhnya menunjang pertumbuhan balita stunting. Keterbatasan ekonomi, konsumsi vitamin dan mineral masih menjadi faktor penghambat dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi balita stunting.
Perbandingan Karakteristik Faktor Risiko pada Daerah Sporadis dan Endemis di Pekanbaru Archel Olivia; Febriana Sabrian; Arneliwati Arneliwati
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1770

Abstract

DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Penyebaran DBD tidak merata di semua wilayah. Beberapa daerah mengalami secara sporadis, yaitu selama tiga tahun terdapat kasus DBD namun tidak berurutan, dan endemis, yaitu secara teratur muncul atau umum di populasi tertentu dalam suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingan karakteristik faktor risiko DBD pada daerah sporadis dan endemis di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Partisipasi penelitian adalah penderita DBD dari wilayah binaan puskesmas Payung Sekaki dan Harapan Raya dari tahun 2021-2023. Sampel diambil menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat laporan DBD pertahun, lembar observasi, dan observasi lingkungan. Berdasarkan uji Chi-Square, didapatkan perbedaan signifikan terhadap usia (p value=0,001). Pada karakteristik lingkungan didapatkan perbedaan signifikan pada tempat penampungan air yaitu ember (p value=0,000) dan kolam (p value=0,001), pada sanitasi lingkungan yaitu kulit buah (p value=0,000), lubang pohon (p value=0,000) dan selokan (p value=0,005), dan jarak antar rumah (p value=0,000). Terdapat perbedaan antara karakteristik responden yaitu usia, dan karakteristik lingkungan yaitu tempat penampungan air (ember, sumur), sanitasi lingkungan (kulit buah, lubang pohon, selokan), dan jarak antar rumah.
GAMBARAN KONSEP DIRI REMAJA USIA 11-19 TAHUN YANG MENDERITA KANKER Dimas Imam N; Ririn Muthia Zukhra; Febriana Sabrian
Jurnal SMART Keperawatan Vol. 12 No. 2: DECEMBER 2025
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/w4ed7q43

Abstract

Pendahuluan: Kanker adalah penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel abnormal yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan individu, termasuk remaja. Bagi remaja yang didiagnosis dengan kanker, pengalaman penyakit ini sering kali membawa dampak yang signifikan terhadap perkembangan konsep diri mereka. Konsep diri mencakup persepsi individu tentang identitas, nilai, dan citra tubuh, yang semuanya dapat terganggu oleh perubahan fisik akibat pengobatan, stigma sosial, dan tantangan emosional yang muncul selama proses penyakit. Remaja yang menghadapi kanker mungkin mengalami masalah pada citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri yang dapat mempengaruhi kehidupan remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 60 remaja yang terdiagnosis kanker yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Menunjukkan bahwa mayoritas remaja yang menderita kanker memiliki konsep diri yang positif sebanyak 51 orang (85%). Analisis lebih lanjut mengenai komponen konsep diri mengungkapkan bahwa citra tubuh remaja yang mengalami kanker bersifat positif sebanyak 56,7%, ideal diri yang realistis mencapai 80%, harga diri yang tinggi sebesar 78,3%, peranan aktif sebanyak 85%, dan identitas diri yang kuat juga sebanyak 85%. Kesimpulan: Remaja usia 11-19 tahun yang menderita kanker di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru memiliki konsep diri positif.