Na'imatul Lu'lu'a
Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pola Kecenderungan Penyakit Menular Terhadap Topografi Kabupaten/Kota di Jawa Timur Menggunakan Analisis Korespondensi Dita Amalia; Na'imatul Lu'lu'a; Isna Nurul Izza Amalia; Annisa Putri Nayumi; Muhammad Walid Jumlat; Muhammad Fariz Fadillah Mardianto; Elly Ana
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 9, No 1 (2023): JSMS Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v9i1.20853

Abstract

Penyebaran penyakit menular dapat disebabkan oleh faktor geografis lingkungan tempat tinggal masyarakat. Salah satu faktor geografis lingkungan adalah daerah topografi tempat tinggal masyarakat. Daerah topografi memiliki pengaruh terhadap terhadap penyebaran penyakit menular seperti malaria, TBC, pneumonia, dan kusta.   Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder hasil rekapitulasi kasus penyakit di Jawa Timur tahun 2021 yang terdapat di 38 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur yang dikategorikan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, dan dataran sedang. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit TBC menjadi kasus penyakit menular terbesar, dengan jumlah sebesar 11.747 orang. Sedangkan kategori wilayah dengan jumlah kasus penyakit menular terbesar adalah dataran rendah sebanyak 8.067 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan antara variabel penyakit menular dan kabupaten/kota di Jawa Timur dengan menggunakan metode analisis korespondensi. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara topografi wilayah di Jawa Timur dengan jumlah angka kasus penyakit menular. Penyakit malaria memiliki kecenderungan di dataran tinggi, penyakit TBC memiliki kecenderungan di dataran sedang, penyakit pneumonia dan kusta memiliki kecenderungan di dataran rendah. Hasil ini kemudian dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam mempertimbangkan tindakan yang tepat serta efektif dalam menangani kasus penyakit menular di wilayah topografi tertentu.