Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENINGKATKAN PRODUKSI RAMBAK LELE DOPLANG SAAT MUSIM PENGHUJAN DENGAN MESIN OVEN SISTEM TURBULENT FLOW Arif Setyo Nugroho
JIPAM : Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): JIPAM : Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : STAI Darul Qalam Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.921 KB) | DOI: 10.55883/jipam.v1i2.10

Abstract

Rambak is a very popular snack food, both derived from cow skin and seasoned flour so that it tastes delicious when eaten. In its development, many innovations were carried out by the rambak UKM, one of which was developed by the rambak UKM ADI JAYA rambak in the village of Doplang by adding catfish meat the rambak dough made. Catfish Rambak made by UKM ADI Jaya is sold around Klaten, Sukoharjo and Surakarta Regencies. But the rambak business experienced a decrease in production during the rainy season, and production decreased due to a lack of sunlight. The weather strongly influences Rambak production; if the weather is sunny and the sun is shining, the production of rambak is not disturbed. Problems arise when it rains. The main problem is how to dry in the rainy season. Rambak must be dry, not broken, and not moldy. So an oven machine is needed to dry the rambak so that the rambak production is not disturbed. The rambak machine is made in such a way, with firewood as raw material, so that it does not affect the taste of rambak, and most importantly, it is environmentally friendly
Studi Eksperimental Pengaruh Diameter Nozzle Terhadap Pembakaran Bahan Bakar Limbah Cair Arif Setyo Nugroho; Aris Teguh Rahayu; Novan Andreas Rubiandana
JMIO Vol 2 No 02 (2021): JMIO November 2021
Publisher : Program Studi Teknik Otomotif, Politeknik Hasnur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46365/jmio.v2i02.435

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh diameter lubang nozzle dan jenis bahan bakar terhadap kualitas nyala api dan lama waktu pemanasan 1 liter air. Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian adalah limbah cair yaitu minyak jelantah dan oli bekas. Minyak jelantah yang dihasilkan dari bekas penggorengan belum dimanfaatkan dan hanya dibuang sehingga dapat merusak lingkungan. Begitu pula oli bekas terutama dari penggunaan untuk motor bakar dan industri belum dimanfaatkan secara maksimum, dari hal tersebut diatas maka limbah minyak jelantah dan oli bekas digunakan sebagai bahan bakar. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas nyala api tergantung dari diameter nozzle dan laju aliran bahan bakar dari limbah cair tersebut. Bahan bakar minyak jelantah dan oli bekas dinaikan temperaturnya dengan pemanasan dahulu sebelum digunakan sebagai bahan bakar, karena sifatnya yang sulit dibakar. Untuk mendidihkan 1 liter air diperlukan waktu sebesar 3,27 dengan bahan bakar minyak jelantah menggunakan nozzle 7 mm dan waktu pendidihan 1 liter air 3,21 menit menggunakan nozzle 7 mm berbahan bakar oli bekas. Dengan sifat nyala api berwarna orange, bahan bakar oli memiliki sifat menghasilkan asap agak tebal dan berwarna keruh dibandingkan dengan minyak jelantah. Air yang diubah uap memiliki tekanan yang berfungsi membesarkan nyala api dan mengurangi asap tebal karena air mengandung unsur oksigen dan hidrogen. Oksigen dan hidrogen yang terkandung dalam uap air tersebut menambah kualitas nyala api yaitu api menjadi lebih besar dan api menjadi lebih cerah.
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PETERNAK KAMBING ETHAWA DI DESA MENJING arif setyo nugroho; Y Yulianto Kristiawan; Aris Teguh Rahayu
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam rangka pelaksanaan PKM pembiayaan internal STT Warga Surakarta bertujuan untuk meningkatkan produktifitas peternak kambing ethawa di kampung Menjing Kabupaten Sukoharjo. Kampung menjing kalurahan gayam memiliki potensi pertanian dan peternakan yang sangat besar, salah satu unggulannya adalah peternakan dan penggemukan kambing ethawa. Permasalahan yang dihadapi adalah mengenai pakan dari tumbuhan, dimana pakan harus di cacah dengan ukuran yang hampir sama dan dalam jumlah yang banyak. Pencacahan selama ini masih sangat manual dan jumlahnya tidak bisa banyak. Hasil diskusi menghasilkan teknologi sebagai solusi yang di hadapi yaitu mesin pencacah. Ukuran mesin mesin pencacah pakan ternak adalah sebagai berikut panjang konstruksi 1 meter, lebar 45 cm, ketinggian 1 meter. Mesin dilengkapi hopper dengan ukuran 40cmx40 cm ketinggian 30 cm. penggerak menggunakan mesin bensin 5,5 pk. Penggerak dengan poros pisau dihubungkan dengan pully dan belt.pisau berukuran panjang 8 cm tebal 2mm dan lebar 4 cm berjumlah 2 set. Cover terbuat dari besi plat tebal 2 mm kerangka menggunakan besi siku ukuran 4 cm x 4 cm.  Terjadi peningkatan proses produksi pakan, dulu ketika manual hanya bisa menghasilkan 40 kg dalm sehari sekarang dengan mesin bisa menghasilkan 80 kg/jam. Tentunya bisa menghemat tenaga dan pakan ternak tidak kekurangan. Ukuran pakan juga seragam sehingga tidak menyusahkan kambing dalam makan , variasi makanan kambing juga bisa buat dengan mesin pencacah pakan ternak tersebut.