p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Silvarum
Euis F.S. Pangemanan
Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Strata Tajuk Agrisilvikultur di Desa Warembungan Gusnayanti Rante; Semuel P. Ratag; Euis F.S. Pangemanan
Silvarum Vol. 1 No. 2 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.539 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i2.41313

Abstract

Agrisilvikultur merupakan sistem agroforestry yang mengkombinasikan antara tanaman kehutanan dan tanaman pertanian. Sistem agrisilvikultur di desa Warembungan memiliki pola tanam acak dan teratur yang membentuk suatu sistem mirip hutan, pada hutan alamiah memiliki lima strata tajuk yang digolongkan berdasarkan tinggi tegakan yaitu stratum A (> 30 m) stratum B (>20-30 m) stratum C (>4-20 m) stratum D (>1-4) dan stratum E (< 1 m). Identifikasi strata tajuk agrisilvikultur sendiri perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan komposisi tiap stratum, sebagai sumber data untuk studi lanjut yang berkaitan dengan agrisilvikultur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan yang terfokus pada jenis tanaman, jumlah tanaman, tinggi tanaman dan luas lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapati 55 jenis yang terdiri dari 11 jenis tanaman kehutanan dan 44 jenis tanaman pertanian. Jenis tanaman kehutanan yang paling banyak ditemukan pada petak sampel yaitu gamal (Gliricidia sepium) berjumlah 981 pohon dan jenis tanaman pertanian paling banyak yaitu daun nasi berjumlah 1479  rumpun, terdapat pada 4 stratum dalam 30 petak sampel. Stratum C dengan jenis tanaman terbanyak (33 jenis) dan stratum B paling sedikit (11 jenis). Kerapatan tiap stratum dipengaruhi oleh jumlah tanaman dan luas petak lahan. Kerapatan paling tinggi pada petak sampel A3 dalam stratum E (1644,74). Kerapatan paling rendah pada petak sampel A25 dalam stratum D (2,71).
Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Desa Mokoditek 1, Sulawesi Utara Wentri J. Kere; Marthen T. Lasut; Euis F.S. Pangemanan
Silvarum Vol. 1 No. 3 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.566 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i3.41319

Abstract

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, Pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Mokoditek 1 Saat ini data belum banyak diketahui karena sejauh ini belum pernah ada penelitian tentang penggunaan atau pemanfaatan tumbuhan obat sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa lama kelamaan hal ini akan menghilang atau resepnya tidak lengkap. Masyarakat yang ada di Desa Mokoditek 1 berasal dari Sangihe yang melakukan transmigrasi di Desa Mokoditek 1 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,  dan batra yang ada di Desa Mokoditek 1 merupakan suku asli dari Sangihe. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan obat, Mengetahui pemanfaatan dan pengolahan tumbuhan obat di Desa Mokoditek 1. Metode penelitian yang digunakan yaitu, metode  Purposive Sampling. Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan mengunakan kuisioner. Responden ialah pengobat tradisional (Batra). Berdasarkan hasil penelitian tercatat 27 jenis tumbuhan obat dari 17 famili yang terdiri dari herba 14 jenis, semak 6 jenis, pohon 5 jenis dan perdu 2 jenis yang dimafaatkan untuk pengobatan berbagai macam penyakit.