p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Silvarum
Semuel P. Ratag
Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Masyarakat Kelurahan Batuputih Bawah dan Kelurahan Batuputih Atas terhadap Perlindungan Hutan dan Lahan dari Kebakaran di Kecamatan Ranowulu Kota Bitung Sulawesi Utara Serly Lumabi; Semuel P. Ratag; Josephus I. Kalangi
Silvarum Vol. 1 No. 1 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.906 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i1.41301

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran serta masyarakat Kelurahan Batuputih Bawah dan Batuputih Atas Kecamatan Ranowulu dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2021, menggunakan metode wawancara dengan instrumen kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, data disajikan dalam bentuk diagram dan tabulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Peran Masyarakat Kelurahan Batuputih Terhadap Perlindungan Hutan dan Lahan dari Kebakaran Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung mencakup tiga hal yakni (1) pencegahan yaitu mengikuti kegiatan penyuluhan/sosialisasi terkait kebakaran hutan, tidak membuang puntung rokok dengan sembarangan, mematikan kembali api yang digunakan saat pembukaan lahan, kegiatan patroli dan monitoring, pemasangan papan peringatan/larangan kawasan rawan kebakaran, dan sanksi pidana bagi mereka yang melanggar; (2) Pemadaman yaitu turut serta saat pemadaman kebakaran hutan; dan (3) Penanganan pasca kebakaran yaitu mengikuti kegiatan.
Peran Masyarakat terhadap Upaya Pelestarian Kawasan Hutan Bron di Desa Warembungan, Sulawesi Utara Brando G. Ngelo; Hard N. Pollo; Semuel P. Ratag
Silvarum Vol. 1 No. 1 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.488 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i1.41311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta masalah dalam Pelestarian Kawasan Hutan Bron Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Sulawesi Utara. Kriteria responden adalah petani, sopir-petani, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga pendidik, mahasiswa, aparat desa, pemuda gereja, pekerjaan lainnya. Setiap kriteria diwakili 3 orang dari sebanyak 30 responden masyarakat asli Desa Warembungan.  Variabel yang diamati ialah peran masyarakat terhadap pelestarian Kawasan Hutan Bron serta persepsi masyarakat terhadap pelestarian Kawasan Hutan Bron.  Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa peran masyarakat dalam pelestarian Kawasan Hutan Bron masih cukup baik yang didasari dengan hasil observasi dan wawancara, serta untuk persepsi masyarakat dalam pelestarian Kawasan Hutan Bron kurang baik juga didasari oleh observasi dan wawancara langsung dengan responden di Desa Warembungan.
Identifikasi Strata Tajuk Agrisilvikultur di Desa Warembungan Gusnayanti Rante; Semuel P. Ratag; Euis F.S. Pangemanan
Silvarum Vol. 1 No. 2 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.539 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i2.41313

Abstract

Agrisilvikultur merupakan sistem agroforestry yang mengkombinasikan antara tanaman kehutanan dan tanaman pertanian. Sistem agrisilvikultur di desa Warembungan memiliki pola tanam acak dan teratur yang membentuk suatu sistem mirip hutan, pada hutan alamiah memiliki lima strata tajuk yang digolongkan berdasarkan tinggi tegakan yaitu stratum A (> 30 m) stratum B (>20-30 m) stratum C (>4-20 m) stratum D (>1-4) dan stratum E (< 1 m). Identifikasi strata tajuk agrisilvikultur sendiri perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan komposisi tiap stratum, sebagai sumber data untuk studi lanjut yang berkaitan dengan agrisilvikultur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan yang terfokus pada jenis tanaman, jumlah tanaman, tinggi tanaman dan luas lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapati 55 jenis yang terdiri dari 11 jenis tanaman kehutanan dan 44 jenis tanaman pertanian. Jenis tanaman kehutanan yang paling banyak ditemukan pada petak sampel yaitu gamal (Gliricidia sepium) berjumlah 981 pohon dan jenis tanaman pertanian paling banyak yaitu daun nasi berjumlah 1479  rumpun, terdapat pada 4 stratum dalam 30 petak sampel. Stratum C dengan jenis tanaman terbanyak (33 jenis) dan stratum B paling sedikit (11 jenis). Kerapatan tiap stratum dipengaruhi oleh jumlah tanaman dan luas petak lahan. Kerapatan paling tinggi pada petak sampel A3 dalam stratum E (1644,74). Kerapatan paling rendah pada petak sampel A25 dalam stratum D (2,71).
Persepsi Masyarakat terhadap Program Kebun Bibit Rakyat di Desa Pontak Satu, Sulawesi Utara Herdiana Para’pak; Marthen T. Lasut; Semuel P. Ratag
Silvarum Vol. 1 No. 2 (2022): Silvarum
Publisher : Fakultas Pertanian, Universits Sam Ratulangi, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.482 KB) | DOI: 10.35791/sil.v1i2.41315

Abstract

Kebun Bibit Rakyat yang adalah kegiatan pembuatan bibit tanaman hutan penghasil kayu dan hasil hutan bukan kayu (HHBK), yang dikelola oleh perhutanan sosial yang pembiayaannya bersumber dari dana pemerintah dan dipergunakan untuk penanaman sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat pada kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi masyarakat dan faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap program Kebun Bibit Rakyat di Desa Pontak Satu, Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan.  Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara menggunakan kuesioner. Pentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling terhadap 42 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap program Kebun Bibit Rakyat termasuk dalam kategori baik (skor keseluruhan 1.421 atau 75,19%). Hal ini didukung dengan manfaat yang dirasakan atau didapatkan oleh masyarakat Desa Pontak Satu meliputi menambah pendapatan (ekonomi), adanya lapangan pekerjaan, mendapatkan bibit, mengurangi terjadinya bencana alam (banjir dan tanah longsor) dan mata air tetap lestari. Faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap program Kebun Bibit Rakyat terdapat 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal yaitu umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan sedangkan untuk faktor eksternal yaitu kurangnya sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat, kurangnya tenaga penyuluh dari pihak kehutanan, dan jarak lokasi Kebun Bibit Rakyat.