p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Widya Teknik
Adriana Anteng Anggorowati
Widya Mandala Catholic University - Engineering Faculty

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Aktivitas Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia) Sebagai Antibakteri dan Antifungi Rahel Primasita Panala; Stevani Noviyanti Seran; Adriana Anteng Anggorowati; Shella Permatasari Santoso
Widya Teknik Vol. 21 No. 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i1.2632

Abstract

Green-antibacterial is another alternatif as an antibiotic. One of the natural ingredients which has green-antibacterial properties is bitter melon (Momordica charantia). Bitter melon has compounds that function as antibacterial, antifungal, antiviral and anti carcinogenic. This is due to bitter melon fruit has active compounds such as alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and phenols. In this research, bitter melon is maserated by aquadest in a various ratio weight per volume (w/v) 1:40, 1:20, 1:13,3 and 1:10 for 24 hours. Filtrate is filtered then dried for 10 hours to get the crude extract of biter melon. phytochemical test, measurement of total phenolic content (TPC), antibacterial and antifungal test. According to the result, bitter melon extract contain alkaloids, saponins and tanins with the highest value of total phenolic content measurement is the rasio of 1:10 scilicet 0,3390 g GAE/g sample. The strongest inhibition is found in ratio 1:10 with an average diameter is 14,5 ± 2,12 mm. Whilst, for the antifungal test, the inhibition zone is only found in the 1:13,3 and 1:10 ratios with an average diameters are 7±0,42 mm dan 8,65±0,071 mm.
Degradasi Fenol Dalam Limbah Cair Secara Fotooksidasi Adriana Anteng Anggorowati; Aning Ayucitra
Widya Teknik Vol. 21 No. 1 (2022): May
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v21i1.3905

Abstract

Pengolahan limbah cair telah dikembangkan dengan suatu teknologi yang disebut dengan Advance Oxidation Processes (AOPs). Dalam proses ini digunakan radikal hidroksil (●OH) sebagai pengoksidnya. Radikal hidroksil ini memiliki kemampuan oksidasi yang besar yaitu 2,8 V. Dalam penelitian ini dilakukan degradasi polutan fenol dengan membandingkan dua proses yaitu oksidasi dengan dan tanpa fotofenton, dan fotooksidasi dengan ozon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan persentase penurunan konsentrasi fenol akibat oksidasi dan fotooksidasi. Sampel larutan fenol dioksidasi dengan reagen Fenton yaitu campuran oksidator H2O2 dan FeSO4 kemudian diradiasi dengan UV. Ozonisasi dilakukan dengan cara sampel larutan fenol dialiri ozon. Hasil dari penelitian ini adalah radiasi UV saja tanpa tambahan oksidator-kimia hanya mampu menurunkan kadar fenol hingga 20,34 % pada menit ke 50. Sedangkan jika menggunakan oksidator H2O2 dan radiasi UV, persentase penurunan konsentrasi fenol mencapai hingga 60,59 %. Pada proses oksidasi menggunakan reagen Fenton yang tanpa radiasi UV dan reagen Fenton yang dengan radiasi UV (Fotofenton) masing-masing dapat mendegradasi fenol hingga persentase penurunan konsentrasinya 74,26 % dan 79,99 %. Sedangkan pada proses ozonisasi fenol, tanpa dan dengan radiasi UV masing-masing dapat mendegradasi fenol hingga persentase penurunan konsentrasi fenolnya mencapai 88,61 % dan 92,48 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa radiasi UV sangat berpengaruh positif dalam mendegradasi fenol dalam limbah cair secara oksidasi.