ABSTRAKMadu Sari adalah sebuah brand produk dari madu hutan yang diprakarsai olehsejak bulan November 2020. Produk yang dipasarkan adalah madu hutan murni yangdipanen dan dikemas di Desa Blimbingsari Kabupaten Jembrana, Bali. Permasalahanyang sedang dihadapi oleh usaha madu sari adalah usaha Madu Sari terbentuk kelompokdimana anggotanya terdiri dari puluhan orang dalam proses panen dan pengemasan inidi lakukan di masing masing rumah para anggota Kelompok Tani Hutan (KTH), sehinggatidak ada standarisasi keseragaman proses panen, pengemasan, dan pemasaran karenabersifat pribadi. Dan proses pemasaran masih menggunakan system mulut kemulut.Karenanya, konsumen di luar desa Blimbingsari tidak dapat menjangkau dengan mudahmelalui teknologi selain itu produsen juga belum dapat menjamin bahwa madu yangdikemas benar-benar higienis. Maka dari itu, tim menerapkan siklus manajemenpengetahuan (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) untukmeningkatkan kualitas pengemasan dan mengembangkan usaha Madu Sari. Dalamproses wawancara kami dengan ketua Kelompok Tani Hutan yaitu bapak Madjus, timmemiliki solusi berupa pemasaran melalui digital dan stadardisasi prosedur pengemasanproduk tahap demi tahap sehingga produk madu dapat dikemas dengan tetap terjaganyakandungan gizinya dan terjamin higienis. Dengan demikian, UMKM ini dapat memberikanjaminan kepada konsumen dan dapat mencapai pangsa pasar yang lebih luas dan dapatdi akses dengan mudah.Kata kunci:Produk madu, manajemen pengetahuan, proses pengemasan, higienis, SECI