Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PSIKOEDUKASI REGULASI EMOSI DENGAN PENDEKATAN CINEMATOGRAPHY SEBAGAI UPAYA PENURUNAN BULLYING PADA SISWA SD NEGERI CATUR Ni Kadek Sunar Ayu Diantari Dewi; Ni Komang Jayati Hitasari; Ni Putu Diah Prasinta Dewi; Putu Vicka Raenata; Putu Indah Lestari
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 5 (2022): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.73 KB)

Abstract

ABSTRAKBullying mengacu pada penggunaan kekerasan atau kekuatan untuk menekan atau menyakiti individu lain maupun sekelompok individu yang tanpa disadari memicu rasa tertekan, tidak berdaya, dan trauma pada korban. Dewasa ini, banyak kasus bullying terjadi pada lingkup siswa Sekolah Dasar. Salah satunya adalah Sekolah Dasar Negeri Catur yang terletak di wilayah Desa Catur, Kintamani, Bali. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada beberapa siswa, aksi bullying kerap kali terjadi di sekolah tersebut. Siswa yang menjadi korban bully, seringkali tampak menangis dan tidak mau mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas yang sama dengan pelaku bully. Selain itu, bullying yang terjadi di lingkungan sekolah memiliki dampak yang negatif pada proses belajar siswa dan berdampak pada interaksi sosial para siswa. Beberapa orang tua siswa juga memberikan keterangan bahwa anaknya sampai menolak untuk pergi ke sekolah karena merasa tidak nyaman akibat terlalu sering menerima aksi bullying dari temannya. Aksi bullying pada lingkungan sekolah dasar ini tentu tidak bisa dibiarkan berkembang begitu saja. Sehingga diperlukan upaya preventif yang dapat membantu mengurangi dan mencegah aksi bullying terjadi kembali di lingkungan sekolah tersebut. Sebagai usaha preventif dilaksanakan sebuah psikoedukasi dengan pendekatan cinematography yang bertujuan untuk mengajak siswa belajar mengenai regulasi emosi melalui beberapa film yang ditampilkan. Setelah melaksanakan psikoedukasi tersebut, hasil yang diperoleh adalah siswa memahami bahwa regulasi emosi sangat penting. Selain itu, siswa juga memahami bahwa bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak boleh dilakukan.Kata kunci: bullying, psikoedukasi, cinematography, Sekolah Negeri Catur.
SELF–DISCLOSURE DAN BIG FIVE PERSONALITY PADA MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Ni Komang Jayati Hitasari; Ni Kadek Sunar Ayu Diantari Dewi; Fathia Anindya; Lidia Sandra
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v6i.2786

Abstract

Perkembangan era saat ini berdampak pada penggunaan media sosial yang semakinmeluas. Fenomena ini dialami oleh seluruh kalangan terutama kalangan generasi muda.Fleksibelitas serta kemudahan untuk mengakses sosial media emungkinkan para penggunauntuk menyampaikan informasi apapun mengenai diri mereka dengan bebas, kapanpun, dandimanapun. Kondisi tersebut berdampak signifikan pada self-disclosure yang dimiliki olehgenerasi muda dalam konteks penggunaan media sosial. Penelitian sebelumnyamenunjukkan bahwa setiap individu mengekspresikan tingkat self-disclosure yang berbeda,hal ini dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian masing-masing individu. Bertolak padakondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses self-disclosureyang berkaitan dengan dimensi big five personality pada mahasiswa sebagai penggunamedia sosial. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan menerapkan teknikanalisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). berdasarkan dari keterangan 10mahasiswa yang aktif menggunakan media sosial serta berasal dari berbagai daerah diIndonesia ditemukan bahwa terdapat dinamika yang berbeda dalam sisi self-disclosure padatiap mahasiswa pengguna media sosial yang disoroti melalui dimensi big five personality.