Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis faktor ibu terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di perkotaan Elya Sugianti; Annas Buanasita; Henny Hidayanti; Berliana Devianti Putri
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 8, No 1 (2023): March
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v8i1.616

Abstract

The prevalence of stunting is still high in urban areas. Maternal factors such as height, education, occupation, antenatal visits, and nutritional status have increased stunting in urban areas. The study aims to analyze the maternal factors that influence the incidence of stunting among children aged 24-59 months in urban areas. The case-control design study was conducted in May-July 2019 in Pasuruan City. Samples of 67 cases (HAZ < -2SD) and 67 controls (HAZ > -2SD) were selected by simple random sampling. Data on children's age, gender, birth order, education, occupation, pregnancy classes, and antenatal visits were collected by interviewing respondents using a questionnaire. Data on birth weight, maternal age during pregnancy, maternal upper arm circumference during pregnancy, and maternal height were obtained from the MCH Handbook. The chi-square test and Logistic Regression were used for data analysis. The results showed that the maternal nutritional status during pregnancy was associated with the incidence of stunting in urban areas (p= 0,010). In contrast, children's age, gender, birth order, birth weight, maternal age during pregnancy, maternal height, education, occupation, pregnancy classes, and antenatal visits were not associated (p> 0,05). The incidence of stunting was 3,37 times higher in mothers with MUAC < 23,5 cm during pregnancy (OR= 3,37). In conclusion, maternal nutritional status during pregnancy is the main predictor of stunting among children aged 24-59 months in urban areas.
Prevalensi Ketahanan Pangan dan Hubungannya dengan Kejadian Stunting pada Rumah Tangga di Daerah Rawan Pangan Elya Sugianti; Berliana Devianti Putri; Henny Hidayanti; Anas Buanasita
Proceedings Series on Physical & Formal Sciences Vol. 5 (2023): Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pspfs.v5i.727

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan berbagai krisis beberapa tahun terakhir ini. Tidak hanya krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi. Rumah tangga di daerah rawan pangan kemungkinan memiliki dampak yang lebih serius akibat Pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besaran ketahanan pangan rumah tangga di daerah rawan pangan dan menganalisis hubungannya dengan kejadian stunting. Desain cross sectional digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Probolinggo, Sampang dan Lamongan. Sebanyak 456 rumah tangga terlibat pada penelitian ini. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara responden dan pengukuran anthropometri. Analisis data dengan distribusi frekuensi dan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 26,3% rumah tangga tahan pangan. Sebanyak 73,7% rumah tangga mengalami berbagai tingkatan rawan pangan, yaitu 37,7% rawan pangan ringan, 26,1% rawan pangan sedang, dan 9,9% rawan pangan berat. Stunting lebih banyak ditemukan pada rumah tangga tahan pangan. Ketahanan pangan tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p = 0,122). Perlunya kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan dan edukasi perbaikan pola asuh pada rumah tangga di daerah rawan pangan.