Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Aplikasi Teknik Sipil

Penerapan Soil-Water Characteristic Curve (SWCC) Pada Pemodelan Tanggul Menggunakan Material Lumpur Sidoarjo Yang Distabilisasi Dengan Kapur Cupasindy, Dyah Ayu Rahmawati; Soemitro, Ria Asih Aryani; Indarto, Indarto; Satrya, Trihanyndio Rendy
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.894 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v18i2.7398

Abstract

This research is a modeling geotechnical auxiliary programs with secondary data processing from previous research. The purpose of this modeling is to analyze the stability of the embankment due to the application of the matric suction value on the Soil-Water Characteristic Curve (SWCC) to see the effect of changes in water content in the lime stabilized LuSi material which can be used as embankment embankment material. The matric suction value used with a value of 1-480 kPa greatly affects the stability of the embankment and the relation to the value of the safety value. The effect of groundwater level elevation gives the value of the safety factor of the embankment in a safe condition with a range of 1.3-2.6 at the variation in height (6-10 m) and embankment slope (1: 1, 1: 1.5 and 1: 2). The effect of the height of the LuSi sediment provides a value of the safety factor of the embankment in a safe condition with a range of 1.25 - 2.12 on a 1: 2 slope at height (1-7 m). The rate of immediate settlement on the embankment ranges from 14 - 40 cm every 200 days for variations in height (6-10 m) and embankment slope (1: 1, 1: 1.5 and 1: 2).
Analisis Hasil Perencanaan pada Pemodelan Stabilitas Timbunan dengan Program Bantu XSTABL, GEO5, GeoStudio-SLOPE/W, dan PLAXIS Manurung, Widya Indriyani; Mochtar, Indrasurya B.; Satrya, Trihanyndio Rendy
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2247.683 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9506

Abstract

Stabilitas timbunan pada umumnya dapat dihitung dengan menggunakan metode keseimbangan batas berupa program bantu XSTABL, GEO5, GeoStudio-SLOPE/W dan metode elemen hingga berupa program bantu PLAXIS. Output utama dari program bantu tersebut adalah angka keamanan (SF), momen penahan, dan letak bidang longsor. Namun, masalah yang selalu timbul adalah adanya output yang berbeda untuk data input yang sama pada keempat program bantu tersebut. Dalam hal ini, para perencana masih belum mengetahui program bantu mana yang tepat untuk digunakan dalam menganalisis kondisi lapangan untuk perencanaan. Dari hasil penelitian ini, didapatkan dari analisis stabilitas timbunan untuk semua variasi ketinggian yang diletakkan di atas tanah dasar dengan ketebalan tanah lunak yang bervariasi yang belum mengalami pemampatan (tanpa dipasang PVD) yang dilakukan dengan XSTABL, GEO5, dan GeoStudio-SLOPE/W memberikan hasil SF yang sama; tetapi PLAXIS berbeda. Sedang kondisi yang telah mengalami pemampatan (dengan dipasang PVD) yang dilakukan dengan XSTABL, GEO5 adalah sama; tetapi GeoStudio-SLOPE/W dan PLAXIS berbeda.
Pemecahan Masalah Stabilitas Abutment dan Oprit Jembatan di Atas Tanah Lunak Menggunakan Relieving Platform Nabilla Zahera; Indrasurya B. Mochtar; Trihanyndio Rendy Satrya
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.054 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i3.9510

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi pada perencanaan jembatan yang dibangun pada tanah lunak adalah pergerakan yang berlebihan secara horizontal pada abutment. Menyiasati kondisi tersebut, perencana mengganti konstruksi menjadi slab on piles. Hanya saja penambahan konstruksi tersebut akan menambah biaya sehingga kurang efektif dan me­merlukan metode alternatif. Metode alternatif yang efektif adalah menggunakan relieving platform dan tiang-cerucuk yang dipasang di belakang abutment. Oprit jembatan dianalisis pada pada tanah lunak berlapis dengan konsistensi very soft, soft, dan medium. Hasil pe­nelitian pada ketinggian (4m s/d 12m), oprit mengalami kemungkinan kelongsoran (SF ≤ 1). Pada analisis perhitungan, tiang diberi variasi diameter; 30cm, 50cm, dan 60 cm; tipe kelas C; jarak antar tiang 2,5D dan 3D untuk mengetahui sistem yang paling efektif. Hasil pe­nelitian menunjukkan konstruksi yang paling efektif pada ketinggian (4m s/d 12m) adalah pada jarak 2,5D; diameter 30 cm. Walaupun menghasilkan jumlah tiang yang lebih banyak tetapi menghasilkan tambahan biaya yang jauh lebih murah.
Pengaruh Soil Water Characteristic Curve (SWCC) Pada Pemodelan Tanggul Yang Menggunakan Material Campuran Lumpur Sidoarjo (LuSi) Dan Tanah Lempung Indra Rahma Hardiana; Ria Asih Aryani Soemitro; Indarto .; Trihanyndio Rendy Satrya
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.661 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v19i2.7591

Abstract

BNPB (2016) menyatakan lebih dari 10 kali tanggul penahan lumpur Sidoarjo mengalami keruntuhan. PPLS (2018) telah melakukan penelitian pemanfaatan LuSi untuk tanggul uji. Berdasarkan pengamatan tahun 2019 terdapat retakan pada tanggul ditengarai akibat perubahan karakteristik tanah saat terjadi perubahan musim. Penelitian ini bersifat pemodelan menggunakan data sekunder penelitian terdahulu. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor keamanan konfigurasi geometri tanggul pada variasi muka air tanah dan endapan lumpur dengan pengaruh nilai suction pada SWCC dari data penelitian terdahulu. Hasil pemodelan pada muka air tanah (M.A.T) 0 m rentang angka keamanan 1,7-3,4 dan muka air tanah (M.A.T) -30 m rentang antara 2,4 - 4,6. Pemodelan pengaruh endapan lumpur yaitu saat endapan lumpur rendah (1 m) rentang angka keamanan yaitu 1,8-3,5, untuk endapan lumpur tinggi (3 m) rentang  2,5-7,0. Besar pemampatan segera (Immediate Settlement) semakin tinggi timbunan rentang pemampatan 0,08876 m -0,10107 m dan semakin besar kemiringan tanggul rentang 0,08876 m - 0,02166 m.