Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bootstrap Financing as a Capital Raising Strategy in Ikat Weaving Enterprises Yulita Milla Pakereng; Melkianus Radja
Matrik : Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Volume 17 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Faculty of Economics and Business Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MATRIK:JMBK.2023.v17.i01.p06

Abstract

Financial bootstrapping is a creative and non-conventional financing strategy by MSME actors to reduce dependence on external funding sources. This study aims to describe the implementation of the bootstrap financing method in obtaining a source of capital for MSMEs running the ikat weaving businesses. Using the samples of 167 ikat business owners in the district of Kambera of the regency of Sumba Timur in the province of Nusa Tenggara, this study used quantitative descriptive analysis techniques. The results show that ikat businesses use bootstrap financing strategies, including independent funding of the owners (including borrowed or invested funds from relatives), receivables management, sharing resources with other businesses, delaying payments to protect cash, and making use of subsidies. From the six indicators of bootstrap financing, the study found that the ikat businesses do not implement one strategy regarding inventory management. Keyword:bootstrap financing, MSME, and capital
Magang Usaha Pada Badan Usaha Milik Desa Unu Hari, Kabupaten Sumba Timur Yulita Milla Pakereng; Lusianus H. S. Kelen; Alliny N. R. Hutar
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 1 No 1 (2021): Abdi Wina Volume 1 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.88 KB) | DOI: 10.58300/abdiwina.v1i1.185

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk membantu usaha batako milik BUM Desa Unu Hari, Desa Matawai Atu, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dan membantu mencari solusi dari permasalahan tersebut. Fokus permasalahan yang diatasi adalah tentang manajemen atau pengelolaan BUM Desa Unu Hari. Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah magang usaha, dimana mahasiswa Bersama dampingan dosen melakukan magang usaha yang dilakukan oleh BUM Desa. Kegiatan ini berdampak untuk memperbaiki masalah manajemen usaha pada BUM Desa serta mahasiswa memperoleh sejumlah pengalaman secara langsung terhadap ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya. Kesimpulan yang didapatkan setelah kegiatan magang usaha adalah BUM Desa Unu Hari sudah memiliki papan nama usaha dan juga memiliki buku pencatatan keuangan yang telah dibuat agar pencatatan keuangan pada BUM Desa Unu Hari lebih teratur dan terperinci, serta adanya promosi yang telah dilakukan dapat menambah jumlah permintaan terhadap batako di BUM Desa Unu Hari.
ANALISIS POTENSI DAN TANTANGAN PENGELOLAAN BUMDES BERBASIS KEARIFAN LOKAL SUMBA TIMUR Kelvin Umbu Kambaru; Rambu Intan Ana Hau; Dony Senturi Ngongo; Efraim Awam Hunga; Yulita Milla Pakereng; Vindya Donna Adindarena
Juremi: Jurnal Riset Ekonomi Vol. 5 No. 1: Juli 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/juremi.v5i1.10550

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan tantangan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbasis kearifan lokal di Kabupaten Sumba Timur. BUMDes memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi desa, namun pengelolaannya belum sepenuhnya optimal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi pada lima BUMDes aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BUMDes memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan kerajinan lokal. Namun, terdapat kesejangan antara potensi tersebut dan kapasitas pengelolaan akibat keterbatasan sumber daya manusia, modal, dan infrastruktur. Nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong dan musyawarah memiliki peran penting, tetapi belum terintegrasi dalam manajemen secara formal. Penguatan BUMDes memerlukan strategi berbasis lokalitas yang adaptif terhadap pasar modern, serta kolaborasi antara pemerintah desa, Masyarakat, dan Lembaga pendamping. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi nilai budaya dalam sistem kelembagaan BUMDes guna mendorong Pembangunan ekonomi desa yang berkelanjutan. Kata Kunci: BUMDes, Kearifan Lokal, Potensi, Tantangan