Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OTORITAS KEAGAMAAN DI RUANG SIBER: PRAKTIK AKUN @ULAMA.NUSANTARA MERESPON PROPAGANDA DI MEDIA SOSIAL Khalimatu Nisa
Jurnal Subulana Vol. 6 No. 2 (2023): Subulana March 2023
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v6i2.210

Abstract

Pertumbuhan teknologi informasi membuka ruang seluas-luasnya bagi siapapun untuk memproduksi suatu pesan termasuk pesan-pesan agama yang beredar di masyarakat. Seiring dengan media-media keislaman yang tumbuh pesat, otoritas-otoritas keagamaan baru pun banyak bermunculan dan tidak monolitik. Beberapa di antaranya menyuarakan propaganda agamis sarat kepentingan politik hingga membelah kohesi sosial menjadi dua kutub yang berseberangan. Pada titik ini, sejumlah aktor berupaya memunculkan otoritas keagamaan tradisional yang mengarusutamakan wacana Islam moderat dan semangat nasionalisme. Artikel ini menganalisis salah satu upaya yang dilakukan akun Instagram @ulama.nusantara dalam menanggapi propaganda Islamis melalui konten-konten dakwah ulama-ulama yang kredibel. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan penggalian data melalui wawancara, observasi, serta kajian pustaka. Pada akhirnya kajian ini menunjukkan akun @ulama.nusantara berhasil mempromosikan nilai-nilai perdamaian, toleransi, serta menjadi rujukan keislaman yang otoritatif.
HUMOUR AS A COUNTER ISLAMIST DISCOURSE Khalimatu Nisa
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol 18 No 1 (2023)
Publisher : Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/epis.2023.18.1.1-25

Abstract

This article addresses counter-Islamist discourses by NU Garis Lucu (NU’s Funny Brigade) through its social media accounts. Instead of a clear-cut theological debates, NU Garis Lucu offers humour as method to counter attack Islamist’s arguments through its social-media activism. Using a discourse analysis approach, this article examines tweets of the NU Garis Lucu’s during the course of 2015-2020. It further reveals the account strategies to counter attack Islamist’s discourse which include questioning the legitimacy of the religious authority of Islamist groups, promoting religious moderation, supporting democracy as an ideal political system, promoting ‘smiling’ Islam, and putting to an end religious polarization.