Latar Belakang: Perilaku kekerasan adalah respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis. Kekambuhan adalah peristiwa timbulnya kembali gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan, faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan yaitu; putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian: mengidetifikasi “faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan pasien perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat?”. Metode: Desain penelitian penelitian descriptive correlational dengan rancangan cross sectional penyebaran kuesioner kepada subyek penelitian dengan pemilihan secara non probability sampling (sample non random) dengan sempel yang berjumlah 96 orang. Instrumen perilaku kekerasan, faktor putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat dengan menggunakan kuesioner. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistik chi square. Hasil: Analisis bivariat dengan chi square menunjukan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat tetapi ada hubungan faktor putus obat terhadap kambunya pasien perilaku kekerasan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat dengan perilaku kekerasan tetapi terdapat hubungan antara putus obat dengan kambuhnya perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat.