Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Comparison Of Murotal And Music Therapy Against People With Hypertension In Elderly At Parlors Tresna Wherdha Mulya Dharma Pontianak Haryanto, Haryanto; Kardiatun, Tutur; Maulana, Andi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The Elderly have high risk in hypertension, murrotal and music therapy have benefits to lower blood pressure in people with hypertension. Objective: This study aims to identified murrotal and music therapy in comparison to patients with hypertension in elderly at tresna wherdha mulyadharma Pontianak. Methods: This research used experimental pure design (Pure Experiment), a sample of 45 elderly people use the Systematic sampling and part into three groups, murrotal (intervention) therapy, music therapy (control +), non intervention (control-), the analysis used is one way anova test on systole with post hock bonferroni and krusskal wallis test and on diastole with post hock mann whitney test. Results: On the first day, there is no comparison of systole pressure using murrotal and music therapy against sufferers of hypertension on elderly p value = (0.177) > 0.05. Whereas, in the second and third day has comparison of systole pressure use murrotal therapy and music against sufferers of hypertension in the elderly (0.006, 0.001) < 0.05. On the first, second and thirdday has comparison of diastole blood pressure using music and murrotal therapy of patients with hypertension in elderly p value = (0000, 0.001, 0.001) < 0.05. Conclusion: Murrotal therapy and Music effectively was lower blood pressure in people with hypertension, but more effective murotal therapy in lowers blood pressure rather than music therapy.
Pengaruh Usia Menarche Terhadap Derajat Dismenore Pada Siswi Kelas VIII SMPN 5 Kota Pontianak Kardiatun, Tutur
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Dismenore merupakan nyeri abdomen yang dirasakan sesaat, sebelum atau pada saat menstruasi dan mengganggu aktifitas perempuan. Derajat nyeri yang dirasakan setiap individu berbeda-beda, yang dikategorikan dalam dismenore derajat 1, dismenore derajat 2 dan dismenore derajat 3. Terdapat banyak faktor resiko yang mengakibatkan terjadinya dismenore salah satunya adalah usia menarche. Tujuan : Penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh usia menarche terhadap derajat dismenore. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional (potong lintang). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII SMPN 5 Kota Pontianak yang berjumlah 108 siswi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Adapun jumlah sampel yang diambil sebanyak 71 siswi. Penelitian ini dilakukan dari 11 maret sampai 25 april. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji analisis yang digunakan adalah uji Rank Spearman. Hasil : Usia Menarche cepat yang mengalami dismenore derajat 1 sebanyak 3 responden (6,4%), yang mengalami dismenore derajat 2 sebanyak 24 responden (51,1%), dan yang mengalami dismenore derajat 3 sebanyak 20 responden (42,6%). Usia menarche ideal yang mengalami dismenore derajat 1 sebanyak 4 responden (16,7%), yang mengalami dismenore derajat 2 sebanyak 13 responden (54,2%), dan yang mengalami dismenore derajat 3 sebanyak 7 responden (29,2%). Berdasarkan analisis Rank Spearman untuk mengetahui pengaruh usia menarche terhadap derajat dismenore didapatkan nilai P = 0,160, karena nilai P > 0,05 maka Ho gagal ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh usia menarche terhadap derajat dismenore. Kesimpulan : Usia menarche tidak mempengaruhi derajat dismenore pada siswi kelas VIII SMPN 5 Kota Pontianak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan Pasien Dengan Perilaku Kekerasan Di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat Wardani, Nuniek Setyo; Kardiatun, Tutur; Nofita, Eva
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Perilaku kekerasan adalah respons terhadap stressor yang dihadapi oleh seseorang, yang ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal, bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis. Kekambuhan adalah peristiwa timbulnya kembali gejala-gejala yang sebelumnya sudah memperoleh kemajuan, faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan yaitu; putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat. Tujuan penelitian: mengidetifikasi ?faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan pasien perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat??. Metode: Desain penelitian penelitian descriptive correlational dengan rancangan cross sectional penyebaran kuesioner kepada subyek penelitian dengan pemilihan secara non probability sampling (sample non random) dengan sempel yang berjumlah 96 orang. Instrumen perilaku kekerasan, faktor putus obat, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan masyarakat dengan menggunakan kuesioner. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistik chi square. Hasil:  Analisis bivariat dengan chi square menunjukan tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat tetapi ada hubungan faktor putus obat terhadap kambunya pasien perilaku kekerasan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan lingkungan masyarakat dengan perilaku kekerasan tetapi terdapat hubungan antara putus obat dengan kambuhnya perilaku kekerasan di Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Khusus Provinsi Kalimantan Barat.  
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dan Dukungan Suami Dengan Motivasi Pemeriksaan Antenata Care Dipuskesmas Sungai Raya Dalam Kardiatun, Tutur; Hastuti, Lidia; Lukita, Yenni; Irham, Irham
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Each year approximately 20,000 women die from complications in Indonesia in persalinan.One of them to reduce the "maternal death." One of them by increasing the knowledge and support of her husband and motivation so that pregnant women can be examined pregnancy appropriate and timely manner . Objective: This study aims to determine the "relationship between maternal knowledge and support of her husband on the motivation of antenatal care (ANC). Methods: This type of study design using analytic observational study with cross sectional approach to study the relationship between maternal knowledge and support of her husband on the motivation of antenatal care (ANC). The design is a cross sectional analytical study design aimed to determine the relationship of the independent variables are variables where the knowledge and support of her husband and the dependent variable motivation diidenfikasi on one unit waktu.analisa ches quare test data using the (?) = 0.05 . Results of the study: from the analysis there was a significant association between maternal knowledge and motivation antenatal care (Ha accepted) (p = 0.026 ? 0.05) and no significant relationship between husband and motivational support antenatal care (Ha rejected) higher value of (p = 0.321 ? 0.05). Conclusion: there is a relationship between knowledge of pregnant women with antenatal care in motivation that could mean that the knowledge of factors can affect the motivation of pregnant women in antenatal care , while there was no relationship with the husband's support motivation antenatal care it can be interpreted that the husband's support factor can not affect the motivation of prenatal care .
PENGARUH TERAPI MUROTTAL SURAH Al-Fatihah TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Di RSUD Dr. Soedarso PONTIANAK KALIMANTAN BARAT Kardiatun, Tutur
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pre operasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai prabedah (preoperasi), bedah (intraoperasi), dan pascabedah (postoperasi). Prabedah merupakan masa sebelum d?lakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien di meja bedah. Saat menjalani pre operasi tentunya klien atau pasien akan mengalami masa dimana dia merasa takut, gelisah dan cemas. Kecemasan adalah kondisi kejiwaan yang penuh dengan ke hawatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, baik berkaitan dengan permasalahan yang terbatas maupun hal-hal yang aneh. Rasa cemas dapat menstimulus denyut jantung dan tekanan darah. Kondisi ini dapat memperburuk kesehatan klien, terutama klien yang akan menjalani operasi bahkan dapat memperburuk penyakit yang diderita. Rasa kecemasan yang dialami oleh pasien yang akan menjalani operasi bisa diantisipasi dengan beberapa cara salah satunya dengan terapi murottal. Murottal merupakan rekaman ayat Al-Qur?an yang didengarkan secara langsung kepada seseorang. Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi murottal surah Al-Fatihah terhadap penurunan kecemasan klien pre operiasi di RSUD dr. Soedarso Pontianak Kalimantan barat. Metode Penelitian: Jenis penelitian bersifat experimen jenis rancangan yaitu quasi experimen design with non randomized control group pretest posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan mengunakan 15 responden penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat bivariate mengunakan uji paired t-test, bila data berdistribusi normal dan wilcoxon test bila data berdisribusi tidak normal. Hasil: Setelah dilakukan pengukuran kecemasan dan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, pernafasan klien permenit, dan denyut nadi klieen permenit guna menunjang peneliti dalam menentukan tingkat kecemasan klien didapatkan hasil pada kelompok intervensi post test yang diuji dengan wilcoxon test ? Value 0,001 artinya nilai ? Value < 0,05 terjadi penurunan kecemasan klien yang diintervensi dengan murottal surah Al- Fatihah. Hasil berbeda ditemukan peneliti pada kelompok kontrol yang mendapat perlakuan sama namun tidak mendapat intervensi murottal surah Al-Fatihah, kelompok kontrol megunakan uji paired t-test ? Value 0,531 artinya nilai ? Value tidak > 0,05 terjadi peningkatan kecemasan pada klien yang tidak mendapat terapi murottal surah Al-Fatihah. Kesimpulan: Terjadi penurunan kecemasan klien pre operasi yang diberi terapi murottal surah Al-Fatihah di RSUD dr. Soedarso Pontianak Kalimantan Barat.
Factors Associsted With Adolescent Sexual Behavior In High School Pontianak City Kardiatun, Tutur
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sexual behavior is any behavior that is driven by sexual desire either self-inflicted, with the opposite sex or the same sex without marriage. Sexual behavior is influenced by several factors, including : knowledge, attitudes, peers, age of first courtship, sex, frequency of meeting a boyfriend, and media information . The general objective of this research. Knowing the level of knowledge of adolescents about what factors are associated with adolescent sexual behavior of SMA in Pontianak . This study uses an observational analytic cross - sectional design. The results showed knowledge of the sexual behavior variables (p value : 0.000 < 0.005), variable attitudes toward sexual behavior(p value : 0.000 < 0.005), variable Friends risk sexual behavior (p value : 0.000 < 0.000), gender variable sexual behavior (p value : 0,0,760 > 0.005), variable frequency met girlfriend on sexual behavior (p value : 0.001 < 0.005), medium variable information on sexual behavior (p value : 0.930 > 0.005) and variable age of first courtship sexual behavior (p value : 0.202 > 0.005). Results of the above study, it was concluded that the factor of knowledge, attitudes, frequency of meeting a boyfriend, peers have been associated with sexual behavior while the age of first courtship, sex and the media does not have information on the relationship sexual behavior.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pencegahan Filariasis Di Rasau Jaya Ii Kabupaten Kubu Raya Kardiatun, Tutur
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penularan penyakit parasit dipengaruhi tiga faktor, yaitu adanya sumber infeksi, cara penularan parasit, dan adanya hospes yang peka atau sensitif. Selain itu kemampuan adaptasi alami parasit juga dipengaruhi oleh daya tahan tubuh manusia dapat mempengaruhi kecepatan terjadinya penularan penyakit parasit, salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasit yang sering dikatakan sebagai penyakit menular seperti filariasis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia karena berjangkit disebagian besar wilayah Indonesia dan dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup. Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pencegahan filariasis di Rasau Jaya II Kabupaten Kubu Raya. Metode Penelitian: Menggunakan pendekatan Cross Sectional menggunakan tehnik purposive sampling dengan cara mengumpulkan data dari sejumlah responden dalam jangka waktu tertentu dan menghubungkan tentang dukungan keluarga degan pencegahan filariasis di Rasau Jaya II Kabupaten Kubu Raya. Hasil: Frekuensi responden dengan jumlah n=88 (100%) yang memiliki dukungan keluarga yang baik berjumlah 60,2% dan yang memiliki dukungan yang kurang baik berjumlah 39,8%, hasil dukungan terlihat dari sebagian besar dari responden menunjukan adanya hubungan serta kepedulian, saling menghargai, mendanai keperluan sesama anggota keluarga itu terjalin baik, frekuensi responden dengan jumlah n=88 (100%) yang memiliki pencegahan filariasis yang baik berjumlah 63,6% dan yang memiliki pencegahan yang kurang baik berjumlah 36,4%, hasil pencegahan terlihat bahwa sebagian besar pola hidup masyarakat ada kesadaran untuk menggunakan kelambu, untuk berobat, untuk membersihkan rumah dan lain-lain Kesimpulan: Dukungan keluarga dengan pencegahan filariasis di Rasau Jaya II peroleh nilai ? value = 0,017<0,05 artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pencegahan filariasis di Rasau Jaya II Kabupaten Kubu Raya.
Konsep Diri Pasien Dengan Diabetic Foot Ulcers (Dfu) Di Klinik Kitamura Pontianak (Studi Fenomenologi) Silin, Aprilia; Kardiatun, Tutur; Hartono, Hartono
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah (hyperglycemia) kronik yang dapat menyerang banyak organ di semua lapisan masyarakat. DM jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan timbulnya beberapa komplikasi bersama-sama atau terdapat satu masalah yang mendominasi seperti kelainan vaskuler, retinopati, nefropati diabetik, neuropati diabetik dan ulkus kaki diabetik. Berat kecilnya suatu penyakit sangat mempengaruhi konsep diri seperti hal nya seseorang yang mengalami DFU, DFU dianggap merupakan suatu penyakit yang menakutkan, karena mempunyai dampak negatif yang kompleks terhadap kelangsungan kualitas hidup individu. Salah satu diantaranya adalah amputasi, apabila DFU tersebut mengancam jiwa seseorang. Tujuan : Mengetahui konsep diri pada pasien Diabetic Foot Ulcers (DFU) di Klinik Kitamura Pontianak. Metode Penelitian : Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Desain dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis fenomenologi. Hasil Penelitian : Konsep diri dari kelima komponen menunjukan hampir sebagian dari kelima komponen konsep diri memiliki konsep diri yang negatif, tetapi ada salah satu dari kelima komponen konsep diri yaitu peran, masih postif dan ada juga beberapa komponen lagi yang masih menunukan ke hal yang positif salah satu nya ideal diri dan harga diri. Pada ideal diri mereka masih memiliki harapan yang positif dan di harga diri meskipun ada yang negatif tetapi mereka masih memiliki harga diri yang positif pada diri mereka, jadi meskipun dari beberapa komponen ada yang masih negatif tetapi dengan adanya beberapa komponen yang masih positif dengan di dukung beberapa faktor lain lagi yaitu faktor eksternal dan internal jadi konsep diri pada pasien DFU di Klinik Kitamura Pontianak masih positif atau baik. Kesimpulan : Konsep diri pasien DFU di Klinik Kitamura Pontianak positif atau baik.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Kesehatan Jiwa Usia Muda (Remaja) Pendekatan Keluarga Dan Agama Sebagai Preventif Psychosocial Trauma Tutur Kardiatun; Wida Kuswida Bhakti; Ramadhaniyati Ramadhaniyati; Sri Ariyanti; Tri Wahyuni
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2019): Oktober
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.971 KB) | DOI: 10.37541/celebesabdimas.v1i2.213

Abstract

The general objective of community service with Health Education on Young Mental Health (Adolescents) this Family and Religion approach as Psychosocial Trauma is to increase promotive efforts to stimulate the creation of mental health for young people (adolesencents) in LPKA class IIB Sungai Raya by optimizing the role of the family and religious base, is expected to be able to form characteristics of adolesecents who always have strong religious beliefs in thinking and acting, positive thinking, actualizing themselves well, and having a better outlook on life. The PKM method is to use lecture and discussion techniques. The target of this activity is young people (adolesencents) who inhabit LPKA class IIB Sungai Raya Pontianak Regency. The PKM implementing team is a lecturer involving, educational staff and students of the STIK Muhammadiyah Pontianak. The results of the implementation of the PKM showed the enthusiasm of active participants because the theme of health was never known by students in the LPKA class IIB Sungai Raya and the activities took place in an orderly manner. Of the 25 health participants, 80% of participants were able to answer correctly from the 5 questions given during the summative evaluation. an increase in knowledge of the participants about mental health.
Intervention Supportive Educative System Based on Self Care and Family Centered Nursing Model to Family Support in Teaching Cough Ethics and Correct Sputum Disposal of TBC Patients at Sanggau Ledo Health Center, Bengkayang District Tri Wahyuni; Parliani; Cau Kim Jiu; Kharisma Pratama; Tutur Kardiatun; Sukartina
Britain International of Exact Sciences (BIoEx) Journal Vol 2 No 3 (2020): Britain International of Exact Sciences Journal, September
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/bioex.v2i3.301

Abstract

Tuberculosis is an infectious disease that attacks the lungs characterized by granuloma formation and causes tissue necrosis, a direct infectious disease caused by the TBC germ (mycobacterium tuberculosis). Problems that often arise in tuberculosis sufferers are about knowledge, activities and psychosocial family support. Purpose: this study was to determine a supportive educative system intervention based on self-care and family centered nursing models for family support in teaching cough and sputum disposal properly. Methods: The research design used was quantitative with a Quasi Experimental design pre-test post-test without control group. The sample in this study was 20 samples taken before and after the intervention. Results: based on the bivariate analysis of knowledge, activity, and family support with the Wilcoxon test, it shows that in the intervention group after education, this self-care based system affects people with tuberculosis, the variable knowledge with p value 0,000, activity (behavior) with p value 0,000 and family support p. value 0.050, which means p value <α 0.050, this study shows that there is a difference in scores of supportive educative system interventions based on self-care and family centered nursing models on family support in teaching cough and sputum disposal properly. Suggestion: This study recommends that poly pulmonary health services provide a supportive educative system intervention based on self-care and family centered nursing models for family support in teaching cough and sputum disposal in TBC patients.