Latar belakang : Diabetic Foot Ulcer adalah termasuk polineuropati simetris yang bermanifestasi secara klinis sebagai penurunan sensasi tekanan kulit dan getaran serta ketiadaan refleks dan sekitar 75-90 % penderita Diabetes Mellitus adalah dengan ulkus kaki diabetik. di Indonesia khususnya di pontianak jumlah penderita Diabetes mellitus tipe II masih sangat tinggi. Di Klinik Kitamura terhitung pada tahun 2015 sebanyak 470 penderita di sertai komlikasi Diabetic Foot Ulcer. Tujuan : Mengetahui Gambaran Cost-Effektiviness pada biaya total Diabetic Foot Ulcer grade III dan IV selama tiga bulan diklinik Kitamura Pontianak. Metode penenelitian : Jenis penelitian ini adalah secara deskriptif dengan rencana penelitian retrosfektif. Populasi berjumlah 60 orang, dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah observasi buku rekam medik. Perbedaan efektivitas biaya antara perawatan modern dan konvensional diuji dengan uji t independent dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa metode perawatan konvensional lebih efektif dan terdapat perbedaan efektivitas antara kelompok modern dan konvensional dengan nilai p=0,001 Kesimpulan : Perawatan luka DFU dengan metode konvensional lebih efektif dalam pembiayaan karna jumlah responden yang menggunakan perawatan konvensional lebih sedikit dibandingkan metode perawatan modern.