Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Keterhubungan Ontology Pada Web Semantik Menggunakan Terminological-Based Ontology Matching Fithratul Sauwa; Arie Suryani; Toto Suharto
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Web semantik memungkinkan data tidak hanya dapat dimengerti oleh manusia sebagai pembaca tetapi juga agar bisa diproses dan dimengerti oleh mesin atau komputer. Ontology merupakan teknoogi pada web semantik yang memungkinkan hal tersebut dapat terjadi. Ontology mendeskripsikan data pada web dan keterhubungan antar data pada web. Heterogenitas merupakan masalah yang paling umum terjadi pada ontology di web semantik, misalnya terdapat dua ontology dengan nama yang berbeda, ontology tersebut memiliki struktur yang berbeda atau didefinisikan dengan cara yang berbeda padahal kedua ontology tersebut mendeskripsikan domain pengetahuan yang sama. Ontology matching bertujuan untuk mengurangi masalah heterogenitas pada ontology. Ontology matching merupakan proses untuk membandingkan dua ontology dan menemukan keterhubungan diantara kedua ontology tersebut. Salah satu teknik yang digunakan pada ontology matching untuk menyelesaikan masalah heterogenitas adalah Terminological-based ontoogy matching (TBOM). Teknik terminological-based ontology matching ini menggunakan data leksikal dari konsep yang terdapat pada ontology untuk mencocokan konsep dengan cara membandingkan string (string comparison) sehingga proses ontology matching. Teknik Terminological-based ontology matching yang digunakan dalam tugas akhir ini dipengaruhi oleh parameter Similarity Threshold yang berperan pada proses terminological-based ontology matching. Parameter similarity threshold ini memberikan pengaruh yang besar terhadap performansi proses ontology matching. Semakin besar masukan nilai similarity threshold maka semakin baik nilai performansi yang dihasilkan atau dapat dikatakan nilai performansi mendekati satu. Kata Kunci : web semantik, ontology, ontoogy matching, heterogenitas, Terminological-based ontology matching
Penilaian Terhadap Implementasi It Governance Pada Proses Pemungutan E-Psc Di Pt.Aplikasi Data Lintas Penumpang Dengan Menggunakan Framework Cobit Versi 5 Pada Domain Mea I Putu Nana Sugianta Mandra; Angelina Prima Kurniati; Toto Suharto
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.ACCON (Aplikasi Data Lintas Penumpang) adalah perusahaan jasa yang bekerjasama dengan PT. Angkasa Pura 1 untuk proses pemungutan E-PSC (Electronic Passenger Service Charge) dengan visi dan misi menjadi perusahan jasa sistem pelayanan dan pengamanan pendapatan yang tersebar di seluruh Indonesia dan misi perusahaan adalah membentuk System Management Revenue Safeguarding dan peningkatan pelayanan untuk usaha pelanggan khususnya pihak PT.Angkasa Pura 1. PT.ACCON perusahaan yang mengatur manajemen pemungutan E-PSC dan menjalankan sistem aplikasi E-PSC di lingkungan bandara berikut dengan pengembangannya memerlukan perhatian lebih pada implementasi IT Governance saat ini dengan mengoptimalkan alokasi IT Resource berserta penyelarasan proses bisnis dikarenakan pemasukan perusahaan bergantung pada management fee dari hasil pemungutan E-PSC. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap implementasi IT Governance, berupa penilaian capability level, rekomendasi perbaikan dan evaluasi IT Governance. Pada penelitian tugas akhir ini framework yang digunakan adalah COBIT 5, karena berfokus pada tata kelola maupun manajemen dan memiliki kontrol untuk setiap proses TI. Berdasarkan hasil mapping strategi bisnis yang didapatkan dari rencana strategi PT.ACCON dipetakan ke dalam Enterprise & IT Related Goal COBIT 5, didapatkan 3 proses untuk dinilai yaitu MEA01,MEA02, dan MEA03. Hasil penilaian menunjukkan proses MEA01, MEA02, dan MEA03 berada pada level 1 yaitu performed di mana proses TI sudah diimplementasikan dan mencapai tujuannya. Opportunity for Improvement (OFI) berdasarkan skala prioritas diharapkan dapat mencapai target optimalnya pada level 3 capability level yaitu Established. Kata Kunci : Teknologi Informasi, COBIT 5, MEA, PT.ACCON
Pengukuran Kinerja Sistem Informasi Menggunakan Metode Performance Prism Dan Model Analisis Kuantitatif “tev” (studi Kasus Sistem Informasi Pada Rumah Zakat Bandung) Nabara Kusti; Toto Suharto; Yanuar Firdaus
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Zakat adalah sebuah lembaga amil zakat nasional yang berdiri sejak tahun 1998. Awalnya Rumah Zakat didirikan di Bandung, tetapi kini sudah mempunyai 52 jaringan kantor dari Aceh-Papua. Oleh karena itu sistem informasi menjadi kebutuhan pokok, karena proses bisnis lembaga tidak dapat berjalan tanpa adanya sistem informasi. Tetapi itu saja belum cukup, sistem informasi yang digunakan juga harus diukur untuk mengetahui sejauh mana performanya. Oleh karena itu, jurnal ini akan membahas pengukuran kinerja pada sistem informasi Rumah Zakat. Metode yang digunakan untuk pengukuran kinerja adalah Performance Prism, karena yang diukur bukan hanya dari sisi strategi saja, tetapi justru keinginan dan kebutuhan stakeholder (stakeholder satisfaction) yang menjadi pertimbangan utama, kemudian setelah itu bisa dirumusakan strategy, process, capabilities, dan stakeholder contribution. Kemudian, berdasarkan lima faset Performance Prism tersebut dan acuan dari NIST SP800 -55 dikelompokkan menjadi Key Performance Indicator (KPI) dan Performance Indicator (PI) yang menjadi indikator ukuran suskes kinerja. Selanjutnya dilakukan pengolahan data, pembobotan dan scoring menggunakan Model Analisis Kuantitatif “TEV” (MAKTEV) yang merupakan model pengolahan data non metrik dengan menggunakan metode kuantitatif. Sehingga setelah dilakukan pengukuran kinerja, akan diketahui sejauh mana performa sistem informasi secara real, keterkaitan kelima faset Performance Prism, beserta rincian level kinerja tiap KPI (sangat jelek – sangat baik), kemudian selanjutnya hal ini bisa digunakan untuk merumuskan atau memberikan usulan perbaikan kinerj a terhadap sistem informasi tersebut. Setelah melakukan pengukuran diperoleh hasil pengukuran nilai kinerja sistem informasi Core-Z adalah 4,25. Berdasarkan Skala Likert dikategorikan kinerja sistem informasi Core-Z pada Rumah Zakat adalah sangat baik dan didapatkan hasil 3 KPI dan 21 indikator kinerja (PI). Dari 3 KPI didapatkan hasil 1 KPI dikategorikan sangat baik dan 2 KPI dikategorikan baik. Dari 21 indikator kinerja (PI) Terdapat 5 indikator kinerja yang dikategorikan sangat baik, 15 indikator kiner ja baik, dan indikator kinerja 1 cukup baik. Kata kunci : Pengukuran Kinerja, Performance Prism, Model Analisis Kuantitatif “TEV”, Delphi Method, Expected Value, Stakeholder.