Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA SIBLING RIVALRY DENGAN GENDER DAN PRILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA PRESCHOOL Erwin Yektiningsih; Erni Rahmawati; Pratiwi Yuliansari; Nugrahaeni Firdausi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.296 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v13i2.234

Abstract

Latar belakang: Anak prasekolah cenderung mengalami sibling rivalry terhadap kehadiran saudara kandung yang dijadikan pesaing kasih sayang orang tuanya. Dampak sibling rivalry menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan antar saudara kandung yang cenderung saling menyerang secara agresif, yang menyebabkan gangguan perkembangan sosial pada tahap selanjutnya. Tujuan: mengetahui hubungan antara sibling rivalry dengan gender dan prilaku kekerasan pada anak usia preschool Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode non-probability sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua murid di TK Darmawanita II Kabupaten Kediri yang berjumlah 57 orang tua dan diperoleh sampel sebanyak 30 orang tua. Dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Sibling rivalry adalah variabel independen. Jenis kelamin dan perilaku agresif merupakan variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner persaingan saudara kandung dan kuesioner perilaku agresif telah valid dan reliabel. Analisis data menggunakan koefisien Kontingensi dan Spearman-rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan anak sibling rivalry sebesar 76% dan normal sebesar 24%. Tingkat sibling rivalry memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku agresif (r=0,613, ρ value = 0,000). Hasil tingkat sibling rivalry tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin (ρ value = 0,818). Kesimpulan: Hasil penelitian menyarankan perencanaan asuhan keperawatan kesehatan jiwa psikososial anak prasekolah untuk meningkatkan perkembangan sosial yang optimal, yang akan menyelaraskan antara program di sekolah TK dan Puskesmas untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada anak sehingga dapat segera ditangani.
EFEKTIFITAS AKTIVITAS JALAN KAKI PADA LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PADA PASIEN HIPERTENSI: EFFECTIVENESS OF ELDERLY WALKING ON SYSTOLIC AND DIASTOLIC BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSIVE PATIENTS Erni Rahmawati; Dwi Rahayu; Astri Yunita
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.169

Abstract

Abstrak Prevalensi penderita hipertensi tidak hanya terjadi di negara maju tetapi juga terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Latihan berjalan kaki menurunkan tekanan darah harian baik pada saat istirahat maupun saat aktivitas. Tujuan penelitian adalah efektifitas jalan kaki pada lansia terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment, dengan dua kelompok, yaitu kelompok intervensi (jalan kaki) dan kelompok kontrol (tanpa intervensi). Sampel penelitian yaitu klien hipertensi primer dengan jumlah 22 responden setiap kelompok, sehingga total 44 responden. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, dengan responden klien hipertensi yang berdomisili di Dusun Cangkring Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, wilayah kerja Puskesmas Bendo. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dan Instrumen/alat ukur dalam pengumpulan data penelitian. Analisa data menggunakan uji wilcoxon dan mann-withney pada variabel tekanan darah. Hasil analisis perbedaan kelompok intervensi dan kontrol terhadap penurunan tekanan darah, yaitu pada tekanan darah sistolik didapatkan hasil p value 0,000 dan pada tekanan darah diastolik didapatkan hasil p value 0,000. Nilai rata-rata selisih tekanan darah diastolik yaitu 10,0 dan tekanan darah sistolik yaitu 9,00. Penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi setelah latihan jalan kaki disebabkan karena terjadinya beberapa mekanisme dalam tubuh yaitu penurunan aktivitas sistem saraf simpatis, penurunan resistensi total perifer vaskular, penurunan curah jantung, meningkatkan sensivitas barorefleks dan menurunnya volume plasma. Aktivitas jalan kaki dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada pasien hipertensi, sehingga dapat sebagai alternative aktifitas fisik dalam menurunkan tekanan darah. Kata kunci : Jalan kaki, Lansia, Tekanan Darah, Hipertensi   Abstract The prevalence of hypertension not only occurs in developed countries but also in developing countries including Indonesia. Walking exercise lowers daily blood pressure both at rest and during activity. The purpose of the study was the effectiveness of walking in the elderly on systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. This study used a quasi experiment method, with two groups, namely the intervention group (walking) and the control group (without intervention). The research sample was primary hypertension clients with a total of 22 respondents per group, making a total of 44 respondents. Data collection techniques using simple random sampling, with respondents all hypertensive clients who live in the Bendo Health Center working area. Data analysis techniques using Wilcoxon and Mann-Withney tests on blood pressure variables. The results of the analysis of differences between the intervention and control groups on blood pressure reduction, namely on systolic blood pressure obtained p value 0.000 and on diastolic blood pressure obtained p value 0.000. The average value of the difference in diastolic blood pressure is 10.0 and systolic blood pressure is 9.00. The decrease in blood pressure in hypertensive patients after walking exercise is due to several mechanisms in the body, namely decreased sympathetic nervous system activity, decreased total peripheral vascular resistance, decreased cardiac output, increased baroreflex sensitivity and decreased plasma volume. Keywords : Walking, Elderly, Blood Pressure, Hypertensi