Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Effect of Rational Emotive Behavioral Therapy on Preventive Measures of Transmission In The Family of Pulmonary Tb Patients Firdausi, Nugrahaeni; Yuliansari, Pratiwi; Yektiningsih, Erwin
Journal Of Nursing Practice Vol. 3 No. 2 (2020): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v3i2.93

Abstract

Background: Pulmonary TB is an infectious disease caused by mycobacterium tuborkulosis and is contagious. The family of pulmonary TB patients plays a very important role in the transmission of pulmonary TB disease. Preliminary data collection shows that four out of five (80%) families of pulmonary TB sufferers so far have gained knowledge about the transmission of pulmonary TB, but in their daily use personal protective equipment is rarely used. The family said they rarely wear masks because they feel fine without the masks, the family also feels wearing masks will hurt the feelings of people with pulmonary TB.Purpose: This study aimed to determine the effect of Rational Emotive Behavior Therapy on preventive measures for transmission of patients with pulmonary TB.Methods: This study used a quasy experiment research design with a non-randomized control group design pretest-posttest approach. The sample in this study was the family of pulmonary TB patients at UPTD Puskesmas Puhjarak Kediri who met the inclusion and exclusion criteria, with a sampling technique using purposive sampling. The independent variable of this study was Rational Emotive Behavioral Therapy and the dependent variable was family preventive measures. The instrument used to measure preventive measures for pulmonary TB transmission is a questionnaire which contains 12 questions, and for the independent variable of memory therapy is SAK research. The research data were processed using the Wilcoxon signed ranks test and Mann-Whitney. Alternative hypotheses are accepted if p <0.05.Results: The results showed that the Mann Whitney test results in the treatment and control groups at the time of the pretest showed a value of p = 0.690 and at the posttest was p = 0.000. Wilcoxon signed rank test results show in the treatment group after treatment p = 0.005, while in the control group when posttest was p = 0.317.Conclusion: The results of the assessment of preventive measures for pulmonary TB transmission between the treatment group and the control group after the implementation of Rational Emotive Behavioral Therapy showed that there were differences in the value of preventive measures for pulmonary TB transmission between the treatment group and the control group after receiving Rational Emotive Behavioral Therapy
SYSTEMATIC REVIEW DAMPAK SIBLING RIVALRY TERHADAP PERMASALAHAN EMOSIONAL PADA ANAK PRESCHOOL: SYSTEMATIC REVIEW, IMPACT SIBLING RIVALRY TOWARD EMOTIONAL PROBLEM TO PRESCOOL CHILDREN Yektiningsih Erwin; nugrahaeni firdausi; pratiwi yuliansari
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v4i1.87

Abstract

Abstrak : Latar Belakang : Anak berusia preschool dengan sibling rivalry mengalami negative emotionality yang sangat mempengaruhi kualitas hubungan secara internalisasi dengan saudara kandung, sehingga harus di upayakan terjalin secara adaptif untuk meningkatkan ketrampilan sosial di tahap perkembangan selanjutnya. Tujuan : Sistematik review ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak sibling rivalry terhadap permasalahan emosional pada anak preschool. Methode : Sistematik review ini dimulai dengan mengidentifikasi literatur pada artikel ilmiah yang telah dipublikasikan antara tahun 2012-2021 di database internasional di Google Scholar, PubMed, Scient Direct dan Spinger. Pencarian juga dilakukan melalui google search dan juga portal e-resource di Indonesia. Seleksi dilakukan dengan PRISMA flowdiagram. Setelah diperoleh 20 artikel yang relevan untuk dianalisis menjadi sistematik review. Hasil : Dampak sibling rivalry pada anak usia preschool mengalami permasalahan kejiwaan psikososial hubungan interaksi kehangatan atau kedekatan, keberpihakan orang tua, persaingan, regresi kegelisahan, antagonisme, perubahan dan perilaku negative. Kesimpulan: Berdasarkan fakta tersebut sebagai deteksi dini dampak sibling rivalry pada anak usia pra school sebagai antisipatif dampak negative dari persaingan saudara kandung dan meningkatkan kecerdasan emosional pada anak usia preschool sehingga dapat meningkatkan status kesehatan mental pada anak usia pra school. ABSTRACT : Background: The Preschool children sibling rivalry experiences negative emotionality which greatly affects the quality of internalized relationships with siblings, so efforts must be made to establish adaptively to improve social skills next development stage. Objective: This systematic review aimed to identify the impact of sibling rivalry on emotional problems in preschool children. Method: This systematic review began by identifying the literature on scientific articles that have been published between 2012-2021 in international databases in Google Scholar, PubMed, Scient Direct and Springer. Searches were also carried out through google search and also e-resource portals in Indonesia. The selection had by the PRISMA flow diagram. After obtaining 20 relevant articles to be analyzed into a systematic review. Results: The impact of sibling rivalry on preschool children experienced psychosocial psychological problems in the interaction of warmth or closeness, parental alignment, competition, anxiety regression, antagonism, change and negative behaviour. Conclusion: Based on these facts as early detection impact sibling rivalry in preschool children as an anticipatory negative impact sibling competition and increasing emotional intelligence in preschool children so as to improve mental health status to preschool children. Keywords: children, preschool, health, mental, sibling rivalry.
HUBUNGAN TINGKAT SIBLING RIVALRY TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH Erwin Yektiningsih; Pratiwi Yuliansari; Nugrahaeni Firdausi
coba Vol 11 No 1 (2022): November 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v11i1.442

Abstract

Pendahuluan: Usia anak prasekolah berada pada fase tahap perkembangan praoperasional untuk pembentukan dasar mental dan emosionalnya. Periode ini anak sensitive menerima stimulus di lingkungannya Sehingga anak yang memiliki saudara kandung rentan mengalami sibling rivalry yaitu tidak stabil mengendalikan emosi dapat mempengaruhi ketidakstabilan motivasi belajar berdampak potensi intelektual menurun. Maka peran orang tua diperlukan mencegah dampak negative dari sibling rivalry. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat sibling rivalry dengan pengetahuan orang tua dan perkembangan pada anak prasekolah Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional menggunakan teknik purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak bersekolah di Taman Kanak-kanak Pembina Kediri dengan jumlah 85 orang yang diperoleh sampel sebanyak 30 orang. Sibling rivalry merupakan variabel independen. Pengetahuan dan tingkat perkembangan merupakan variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sibling rivalry dan kuesioner pengetahuan yang telah valid dan reliabel, serta standar baku kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP). Analisis data menggunakan Spearman-rho. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat sibling rivalry memiliki hubungan signifikan dengan pengetahuan (r=0,405, ρ value = 0,027) dan tingkat perkembangan (r=0,722, ρ value = 0,000). Diskusi: Orang tua yang memiliki beberapa anak yang salah satunya berusia prasekolah berpotensi mengalami sibling rivalry maka disarankan memperhatikan pengetahuan aspek psikologis untuk menstimulasi perkembangan anak supaya tetap optimal. Kata kunci: Sibling rivalry, pengetahuan, perkembangan, prasekolah
HUBUNGAN ANTARA SIBLING RIVALRY DENGAN GENDER DAN PRILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA PRESCHOOL Erwin Yektiningsih; Erni Rahmawati; Pratiwi Yuliansari; Nugrahaeni Firdausi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.296 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v13i2.234

Abstract

Latar belakang: Anak prasekolah cenderung mengalami sibling rivalry terhadap kehadiran saudara kandung yang dijadikan pesaing kasih sayang orang tuanya. Dampak sibling rivalry menimbulkan ketidakharmonisan dalam hubungan antar saudara kandung yang cenderung saling menyerang secara agresif, yang menyebabkan gangguan perkembangan sosial pada tahap selanjutnya. Tujuan: mengetahui hubungan antara sibling rivalry dengan gender dan prilaku kekerasan pada anak usia preschool Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode non-probability sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua murid di TK Darmawanita II Kabupaten Kediri yang berjumlah 57 orang tua dan diperoleh sampel sebanyak 30 orang tua. Dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Sibling rivalry adalah variabel independen. Jenis kelamin dan perilaku agresif merupakan variabel terikat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner persaingan saudara kandung dan kuesioner perilaku agresif telah valid dan reliabel. Analisis data menggunakan koefisien Kontingensi dan Spearman-rho.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan anak sibling rivalry sebesar 76% dan normal sebesar 24%. Tingkat sibling rivalry memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku agresif (r=0,613, ρ value = 0,000). Hasil tingkat sibling rivalry tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis kelamin (ρ value = 0,818). Kesimpulan: Hasil penelitian menyarankan perencanaan asuhan keperawatan kesehatan jiwa psikososial anak prasekolah untuk meningkatkan perkembangan sosial yang optimal, yang akan menyelaraskan antara program di sekolah TK dan Puskesmas untuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa pada anak sehingga dapat segera ditangani.
HUBUNGAN KNOWLEDGE TRANSFER TERHADAP BUDAYA PATIENT SAFETY PERAWAT Pratiwi Pratiwi Yuliansari; Christianto Nugroho
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.342 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.933

Abstract

Budaya keselamatan adalah elemen mendasar dalam meningkatkan atau mempertahankan kualitas dalam pelayanan kesehatan. Salah satu cara efektif mengurangi kejadian keselamatan pasien, perlu menggunakan pendekatan yang berfokus pada kegagalan dalam sistem di mana tenaga kesehatan memberikan pelayanannya. Kesalahan klinis dilaporkan sebagai penyebab kematian tertinggi ketiga di negara berkembang, dengan laporan yang menunjukkan bahwa 80% dari kesalahan klinis tersebut sebenarnya dapat dicegah. Berbagi pengetahuan adalah bidang penelitian yang relatif baru. Metode yang mencakup proses dan strategi, yang dapat mengarah pada pemanfaatan temuan penelitian dan peningkatan hasil untuk keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan berbagi pengetahuan terhadap budaya keselamatan pasien pada perawat.Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 80 responden yang dipilih secara cluster sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan kuesioner. Data penelitian kemudian dianalisis dengan uji regresi linier dengan tingkat signifikansi p <0,05.Hasil penelitian menemukan nilai signifikansi berbagi pengetahuan pada budaya keselamatan pasien adalah p = 0,00. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara berbagi pengetahuan pada keselamatan pasien dengan persentase peluang untuk mempengaruhi sebesar 40%.Ada hubungan yang sangat kuat antara berbagi pengetahuan dengan budaya keselamatan pasien. Penyedia layanan kesehatan, terutama rumah sakit, diharapkan dapat menerapkan dan membentuk budaya berbagi pengetahuan sebagai program rutin dan terdokumentasi dengan baik untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan.Kata Kunci: Berbagi Pengetahuan, Keselamatan Pasien, Kualitas Layanan KeperawatanDOI: 10.5281/zenodo.4724260
Correlation between sibling rivalry toward knowledge and development among preschool in kindergarten Yektiningsih, Erwin; Firdausi, Nugrahaeni; Yuliansari, Pratiwi
Pediomaternal Nursing Journal Vol. 9 No. 1 (2023): VOLUME 9 NO 1 MARCH 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pmnj.v9i1.29888

Abstract

Introduction: Preschool is the preoperational phase of the basics of significant mental and emotional development. Sibling rivalry and Parents' knowledge are essential in children's development. Sibling rivalry in preschool can be a problem because their unstable controlling emotion feels jealousy that influences mental effect activity and motivation toward concentration study impacts intellectual potency of the development stage, and can cause development failure.Methods: This study used a non-probability sampling technique with a cross-sectional approach. The population of this study consisted of 85 parents whose children attended Pembina Kindergarten Kediri for preschool and a sample of 30 parents was taken using purposive sampling. The sibling rivalry was an independent variable; the dependent variables were the level of knowledge and development. Data was gathered using a questionnaire tested for validity and reliability. The Indonesian Ministry of Health's Test Pra Screening Development (KPSP) Standard Questionnaire and Spearman-rho were employed in data analysis. Results: The study revealed a relationship between sibling rivalry level and knowledge (r=0.405, value =0.027) and development (r=0.722, value <0.001).Conclusions: Preschoolers should be given a nursing plan to help with the psychological components of developmentally stimulating them. So that preschool development continues to be at its best, early detection of developmental problems should be carried out. Keywords: development; knowledge; preschool; sibling rivalry
Penerapan Relaksasi Spirotif pada Lansia dalam Upaya Pencegahan Kecemasan di Posyandu Lansia Dusun Ngemplak Kediri Zulvana, Zulvana; Yektiningsih, Erwin; Yuliansari, Pratiwi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 6 No. 1 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v6i1.458

Abstract

Background: Promotive and preventive efforts are important factors as an effort to reduce morbidity in the elderly. One form of promotive and preventive effort to manage anxiety in the elderly can be done with physical and spiritual activities, namely spiritual relaxation. Objective: As an effort to increase the knowledge and skills of elderly people in preventing anxiety. Method: The method used is providing counseling and demonstration of Spiritual Relaxation. Results: It was found that 80% of participants were able to know the purpose of doing Spirotive Relaxation, 70% of participants were able to know the indications and contraindications of Spirotive Relaxation, and 75% of participants were able to know how to do Spirotive Relaxation. Conclusion: Based on the results, it can be concluded that there has been an increase in the knowledge and abilities of elderly people regarding spiritual relaxation as an effort to prevent anxiety.  With counseling and demonstrations of Spirotive Relaxation, it is hoped that seniors can independently prevent anxiety.
Efektifitas Relaksasi Spinomari dengan Tingkat Kecemasan Elderly Lokasi Posyandu Desa Ngampel Kediri Zulvana, Zulvana; Yektiningsih, Erwin; Yuliansari, Pratiwi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida Vol 11 No 2 (2024): Juli
Publisher : Akademi Kesehatan Rustida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55500/jikr.v11i2.226

Abstract

Lansia akan mengalami perubahan biologis, psikologis dan sosial sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Ketidakmampuan beradaptasi dengan tugas perkembangan lansia cenderung mengalami permasalahan psikososial, seperti kesepian, kesedihan, depresi sekaligus ansietas. Penelitian ini mempunyai tujuan buat mengenali pengaruh Relaksasi Spinomari terhadap tingkatan kecemasan lanjut usia. Quasi Eksperiment digunakan dalam Desain penelitian ini melalui Prepost tes kontrol group. Sampelnya diperoleh 24 responden. Relaksasi Spinomari merupakan Variabel independennya dalam penelitian ini, sedangkan variabel dependennya tingkatan cemas. Data dikumpulkan menggunakan kuis GAI (Geriatric Anxiety Inventory). Kemudian data diolah melalui aplikasi SPSS for Windows dengan uji Wilcoxon serta Mann Whitney. Analisis perbandingan efektifitas Relaksasi Spinomari terhadap perubahan skor tingkat kecemasan pada kedua kelompok didapatkan hasil “p = 0,000 (p<0,05)” yang berarti terdapat perbedaan skor tingkat kecemasan antara kelompok perlakuan sekaligus kontrol. Relaksasi Spinomari mengurangi kecemasan pada lansia. dalam kegiatan latihan relaksasi Spinomari dilaksanakan selama 10 menit setiap hari selama 3 hari dapat membantu meningkatkan kenyamanan bagi orang lanjut usia untuk merasakan rileks sehingga berdampak penurunan kecemasan
HUBUNGAN KNOWLEDGE TRANSFER TERHADAP BUDAYA PATIENT SAFETY PERAWAT Yuliansari, Pratiwi Pratiwi; Nugroho, Christianto
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.933

Abstract

Budaya keselamatan adalah elemen mendasar dalam meningkatkan atau mempertahankan kualitas dalam pelayanan kesehatan. Salah satu cara efektif mengurangi kejadian keselamatan pasien, perlu menggunakan pendekatan yang berfokus pada kegagalan dalam sistem di mana tenaga kesehatan memberikan pelayanannya. Kesalahan klinis dilaporkan sebagai penyebab kematian tertinggi ketiga di negara berkembang, dengan laporan yang menunjukkan bahwa 80% dari kesalahan klinis tersebut sebenarnya dapat dicegah. Berbagi pengetahuan adalah bidang penelitian yang relatif baru. Metode yang mencakup proses dan strategi, yang dapat mengarah pada pemanfaatan temuan penelitian dan peningkatan hasil untuk keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan berbagi pengetahuan terhadap budaya keselamatan pasien pada perawat.Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 80 responden yang dipilih secara cluster sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan kuesioner. Data penelitian kemudian dianalisis dengan uji regresi linier dengan tingkat signifikansi p <0,05.Hasil penelitian menemukan nilai signifikansi berbagi pengetahuan pada budaya keselamatan pasien adalah p = 0,00. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara berbagi pengetahuan pada keselamatan pasien dengan persentase peluang untuk mempengaruhi sebesar 40%.Ada hubungan yang sangat kuat antara berbagi pengetahuan dengan budaya keselamatan pasien. Penyedia layanan kesehatan, terutama rumah sakit, diharapkan dapat menerapkan dan membentuk budaya berbagi pengetahuan sebagai program rutin dan terdokumentasi dengan baik untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan.Kata Kunci: Berbagi Pengetahuan, Keselamatan Pasien, Kualitas Layanan KeperawatanDOI: 10.5281/zenodo.4724260
Relationship Of Knowledge Discuss Between Nurses And Leaders In The Effectiveness Of Implementing Nursing Care Pratiwi Yuliansari; Christianto Nugroho
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.304

Abstract

This study aim to examine the relationship of knowledge discuss between nurses and leaders in the effectiveness of implementing nursing care. This type of research is descriptive correlational with cross sectional approach, with sampling by cluster sampling, and obtained a sample of 80 respondents. Research data were collected by questionnaire and observation form by researchers. The results of the study found the significance value of knowledge discuss to effectiveness nursing care is p = 0.002 which can be interpreted that there is a relationship between knowledge discuss to effectiveness nursing care by supervision , with a percentage of the opportunity to influence by 51%. Nursing care is the main service in the hospital that must be maintained quality.