Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perancangan Jaringan Fiber To The Home (ftth) Menggunakan Teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing (cwdm)untuk Perumahan Pesona Ciwastra Village Bandung Fajri Tanjung; Akhmad Hambali; R. Bambang Cahyo Widodo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan kapasitas dan bandwidth yang semakin tinggi pada jaringan akses PT Telkom dapat kita temui di daerah perkotaan atau metropolitan. CWDM merupakan teknologi yang dapat menjadi solusi akan kebutuhan tersebut. Teknologi CWDM sesuai untuk wilayah metro (<80km) karena biaya yang lebih rendah untuk meningkatkan kapasitas hingga 18 saluran[1]. Perancangan jaringan FTTH dengan teknologi CWDM ini dilakukan dengan membuat jalur awal lalu penentuan perangkat, spesifikasi, tata letak dan volume yang digunakan serta mensimulasikannya dengan perangkat lunak. Kemudian untuk kelayakan sistem di analisa menggunakan parameter link power budget dan rise time budget, sedangkan untuk performansi sistem di analisa dengan parameter SNR (Sinyal to Noise Ratio) dan BER (Bit Error Rate) serta, analisa perbandingan dan optimalisasi teknologi CWDM terhadap teknologi existing. Hasil analisa perhitungan dengan jarak terjauh dan redaman panjang gelombang per kilometer terbesar didapatkan hasil perhitungan link power budget dengan Prx sebesar -27.0456 dBm untuk downstream dan Prx sebesar -27.7615 dBm untuk upstream. Sedangkan hasil analisa simulasi didapatkan nilai Prx sebesar -24.475 dBm untuk downstream dan -25.297 dBm untuk upstream. Hasil power link budget masih berada diatas level sensitivity penerima yaitu -28 dBm. Hasil perhitungan Rise Time Budget untuk pada jaringan optik terjauh menghasilkan total waktu maksimum sebesar 0.1815 ns untuk downstream dan 0.1852 ns untuk upstream, waktu tersebut masih berada dibawah nilai waktu pengkodean NRZ sebesar 0.28 ns. Hasil perhitungan performansi jaringan diperoleh nilai SNR terkecil sebesar 27.033 dB dan BER terbesar senilai 1.36 x 10-29 untuk downstream serta SNR terkecil sebesar 28.6518 dB dan BER terbesar senilai 1.52 x 10-42 untuk upstream. Sistem perancangan memiliki performansi yang sangat baik karena SNR masih diatas standar yang dimiliki PT. Telkom yaitu 21.5 dB, serta BER yang lebih kecil dari 10-9. Kata Kunci : FTTH, CWDM, Link Power Budget, Rise Time Budget, SNR, BER
Perancangan Jaringan Fiber To The Home (ftth) Menggunakan Gigabitpassive Optical Network(gpon) Untuk Perumahan Jingga Bandung Ivan Demak Lamsihar; Sugito Sugito; R. Bambang Cahyo Widodo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Jingga yang terletak di Bandung Selatan merupakan perumahan menengah ke atas, namun jaringan akses yang digunakan masih menggunakan kabel tembaga dari MSAN sampai pengguna, hal ini dinilai kurang memadai dalam layanan tripley play, untuk mendukung layanan triple play PT Telkom menargetkan seluruh jaringan kabel tembaga sudah tergantikan oleh jaringan kabel optic terutama jaringan FTTH (Fiber To The Home) melalui proyek TITO (Trade in Trade off). Pada tugas akhir ini peneliti akan merancang jaringan akses Fiber To The Home (FTTH) pada Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON). Lokasi yang dijadikan studi kasus adalah Perumahan Jingga. Pada tugas akhir ini dimulai dengan pengumpulan data-data. Perancangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) yaitu dengan penentuan perangkat berupa spesifikasi perangkat, tata letak dan jumlah perangkat yang digunakan dan disimulasikan menggunakan optysistem .Kemudian dianalisis berdasarkan parameter yang telah ditetapkan berupa SNR (Signal to Noise Ratio), BER (Bit Error Rate), Link Power Budget dan Rise Time Budget yang memenuhi pada jaringan optik dengan standar PT. Telkom. Hasil analisa untuk jarak ONT terjauh, nilai downlink masing-masing parameter menghasilkan nilai Pr=- 23.8683 dBm, rise time total sebesar 0.2514 ns dengan menggunakan pengkodean NRZ, SNR sebesar 32.91 dB dengan BER 4.0943 x 10−110 , sedangkan pada uplinkmasing-masing parameter menghasilkan nilai Pr sebesar - 23.9913 dBm, rise time total sebesar 0.25 ns dengan menggunakan pengkodean NRZ atau RZ, SNRpada36.79 dB dengan BER 9.4477 x 10-264. Hasil ini menunjukkan link memenuhi kelayakan standard ITU-T yaitu pada batas Pr sebesar [-28 ; -8] dBm, SNR dengan batas minimal PT.Telkom yaitu 21.5 dB, dan nilai BER yang juga memenuhi standard BER untuk link optik maksimal 10-6 [3]. Kelayakan juga ditunjukkan pada hasil simulasi downlink dengan Pr sebesar -21,291 dan BER 2,0476 x 10-263, serta pada uplink, dengan Pr sebesar -21,512 dan BER 0. Kata kunci : Fiber To The Home (FTTH), Gigabit Passive Optical Network (GPON), Optysistem
Analisis Optimasi Jaringan 3g Wcdma Pada Rute Pintu Tol Pateur - Paris Van Java Andanu Bethari Putri; Uke Kurniawan Usman; R. Bambang Cahyo Widodo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan 3G dengan keunggulan akses data kecepatan tinggi mengusung fitur-fitur voice call, video call serta internet mobile untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan semakin banyaknya penyedia layanan maka kualitas dari pelayanan tentu harus ditingkatkan untuk mengatasi persaingan. Kegagalan-kegagalan fungsi jaringan harus dibenahi untuk menghadirkan kualitas jaringan yang lebih optimal. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisa kinerja jaringan 3G yang diperoleh dari data drive test dengan menggunakan software Tems Investigation. Adapun analisa dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan dengan menganalisa kegagalan-kegagalan yang terjadi dan menentukan langkah optimasi. Dari hasil drive test awal yang dilakukan maka didapatkan orientasi antena yg kurang tepat sehingga terdapat kualitas jaringan yang kurang baik akibat terjadinya overshooting dari neighbor site. Setelah dioptimasi dengan melakukan perubahan tilting dan orientasi antena maka didapatkan nilai RSCP yang membaik pada kisaran = -87 dBm yang sebelumnya tanpa dilakukan optimasi pada kisaran = -90 dBm. Sedangkan nilai Ec/No yang menurun pada kisaran = -13 dB, yang sebelumnya tanpa dilakukan optimasi berada pada kisaran = -11.2 dB. Kata kunci : 3G, WCDMA, Drive Test, RSCP, Ec/No, Tilting.
Perancangan Dan Simulasi Jaringan Fiber To The Home (ftth) Menggunakan Gigabit Passive Optical Network (gpon) Huawei Dengan Fiber Termination Management (ftm) Untuk Perumahan Pesona Ciwastra Village Bandung Okta Mia Sari; Akhmad Hambali; R. Bambang Cahyo Widodo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Untuk mendukung layanan triple play, PT.Telkom mengganti seluruh jaringan akses tembaga ke jaringan akses fiber optik melalui proyek Trade In Trade Off (TITO) [6] yang bekerja sama dengan PT.Inti. Dengan akan digantinya seluruh jaringan akses tembaga ke optik, dipastikan untuk kedepannya PT.Telkom tidak lagi membangun jaringan akses baru berbasis tembaga. Selain itu, untuk teknologi jaringan akses fiber optik yang digunakan oleh PT.Telkom saat ini, khususnya Fiber to the Home (FTTH) yang menggunakan teknologi GPON ZTE, masih memiliki beberapa kekurangan pada sistem Fiber Termination Management (FTM) yang masih tradisional. Dalam tugas akhir ini, dilakukan perancangan jaringan akses FTTH pada perangkat lunak menggunakan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) Huawei untuk perumahan Pesona Ciwastra Village. Perancangan diawali dengan membuat jalur awal, lalu penentuan perangkat, spesifikasi, tata letak dan volume yang digunakan. Kemudian untuk kelayakan sistem di analisa dengan parameter Link Power Budget (LPB) dan Rise Time Budget (RTB), sedangkan untuk performansi sistem di analisa menggunakan parameter Signal to Noise Ratio (SNR) dan Bit Error Rate (BER). Serta dilakukan analisa kemampuan fungsi FTM non-tradisianal Huawei (iODN) pada perangkat Network Management System (NMS)-GPON Huawei. Hasil analisa untuk jarak ONT terjauh, nilai downlink masing-masing parameter menghasilkan nilai Pr=- 23.8683 dBm, rise time total sebesar 0.2514 ns dengan menggunakan pengkodean NRZ, SNR sebesar 32.91 dB dengan BER 4.0943 x 10−110, sedangkan pada uplink masing-masing parameter menghasilkan nilai Pr sebesar - 23.9913 dBm, rise time total sebesar 0.25 ns dengan menggunakan pengkodean NRZ atau RZ, SNR pada 36.79 dB dengan BER 9.4477 x 10-264. Hasil ini menunjukkan link memenuhi kelayakan standard ITU-T yaitu pada batas Pr sebesar [-28 ; -8] dBm, SNR dengan batas minimal PT.Telkom yaitu 21.5 dB, dan nilai BER yang juga memenuhi standard BER untuk link optik maksimal 10-6 [3]. Kelayakan juga ditunjukkan pada hasil simulasi downlink dengan Pr sebesar -21,291 dan BER 2,0476 x 10-263, serta pada uplink, dengan Pr sebesar -21,512 dan BER 0. Analisa perangkat iODN menunjukkan tingkat efisiensi yang cukup signifikan dengan tidak lagi digunakan sistem pelabelan manual untuk inisialisasi kabel pada masing-masing port perangkat. Melalui sistem NMS-GPON Huawei yang telah memiliki GUI, dipastikan efisiensi waktu dalam alokasi gangguan akan lebih cepat karena akses informasi perangkat yang lebih mudah dan tidak memakan waktu banyak. Kemudahan inilah yang meningkatkan kesempurnaan nilai KPI terkait nilai waktu untuk MTTR, MTTI, dan GAUL. Kata Kunci : Perancangan FTTH, GPON, Huawei, FTM, dan KPI.
Perancangan Jaringan Fiber To The Home (ftth) Dengan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (gpon) Untuk Tower A Apartemen Bandung Technoplex Living B. Richard Tampubolon; Akhmad Hambali; R. Bambang Cahyo Widodo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman modern seperti saat ini dibutuhkan sarana komunikasi, informasi, dan hiburan yang high performance, untuk memenuhi hal tersebut maka dibutuhkan jaringan yang handal untuk memberikan performansi terbaik. Jaringan yang mampu memberikan performasi terbaik saat ini adalah jaringan Fiber To The Home (FTTH). FTTH (Fiber To The Home) merupakan salah satu infrastruktur jaringan yang akan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia. FTTH (Fiber To The Home) ini akan diintegrasikan dengan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON). Bandung Technoplex Living merupakan apartemen yang sedang di bangun di Kawasan Pendidikan Telkom, Jln. Telekomunikasi, Ters. Buah Batu, Bandung. Dalam tugas akhir ini, dilakukan perancangan jaringan akses FTTH pada perangkat lunak menggunakan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) untuk Tower A apartemen Bandung Technoplex Living. Perancangan diawali dengan membuat jalur awal, lalu penentuan perangkat, spesifikasi, tata letak dan volume yang digunakan. Kemudian untuk kelayakan sist em di analisa dengan parameter Link Power Budget (LPB) dan Rise Time Budget (RTB), sedangkan untuk performansi sistem di analisa menggunakan parameter Signal to Noise Ratio (SNR) dan Bit Error Rate (BER). Hasil analisa untuk jarak ONT terjauh, nilai downlink masing-masing parameter menghasilkan nilaiPr=- 23.456 dBm, rise time total sebesar 0.2615 ns dengan menggunakan pengkodean NRZ, sedangkan pada uplink masing-masing parameter menghasilkan nilai Pr sebesar -24.0775 dBm, rise time total sebesar 0.2508 ns dengan menggunakan pengkodean NRZ atau RZ. Hasil ini menunjukkan link memenuhi kelayakan standard ITU-T yaitu pada batas Pr sebesar [-28 ; -8] dBm, SNR dengan batas minimal PT.Telkom yaitu 21.5 dB, dan nilai BER yang juga memenuhi standard BER untuk link optik maksimal 10-6 [3]. Kelayakan juga ditunjukkan pada hasil simulasi downlink dengan Pr sebesar -20,674 dan BER 0, serta pada uplink, dengan Pr sebesar -21,295 dan BER 0. Kata Kunci : Perancangan FTTH, GPON, Link Power Budget, Rise Time Budget, SNR, BER