Siti Aisyah
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendidikan Nonformal Berbasis Majelis Taklim Perempuan Di Yogyakarta: Analisis Epistemologi BayᾹnῙ, ‘IrfᾹnῙ, BurhᾹnῙ Dan Ilmu Sosial Profetik Siti Aisyah; Mahumah Marhumah; Hamruni Hamruni
Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 20 No. 2 (2021)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2021.202.187-202

Abstract

Majelis Taklim sebagai bagian integral pendidikan Islam dan Sistem Pendidikan di Indonesia menempati peran strategis pembinaan jamaah dalam perwjudan insan beriman, bertakwa, dan masyarakat utama. Selama ini, kajian akademik pendidikan nonformal berbasis Majelis Taklim Perempuan masih kurang mendapatkan perhatian serius di kalangan akademisi. Tulisan ini mengangkat dua pokok objek penelitian: pertama, pengembangan materi pendidikan dalam perspektif epistemologi bayānī, ’irfānī, dan burhānī, pada pendidikan nonformal berbasis Majelis Taklim Perempuan di kota Yogyakarta; dan kedua, pengembangan kegiatan pendidikan nonformal berbasis Majelis Taklim Perempuan di kota Yogyakarta perspektif ilmu sosial profetik. Subjek penelitian pada lima pengajian ibu-ibu di kota Yogyakarta: 1) Pengajian ’Aisyiyah Ranting Kadipaten Wetan dan Ngasem, 2) Pengajian Dewi Khodijah Pasar Beringharjo, 3) Pengajian Kartini Kecamatan Jetis dan Kampung Sitisewu, 4) Pengajian Raudlatul Jannah Muslimat NU Cabang Kota Yogyakarta, dan 5) Pengajian Al-Wardah (WSI-KBW UCY). Hasil temuan penelitian ini adalah 1) Proses penyajian materi dengan fokus pengembangan cara unik yang dilakukan ustaz dan ustazah 2) rintisan kegiatan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan melalui aktivisme sejarah, pilar humanisasi, liberasi, dan transendensi.   [Majelis Taklim (Woman Islamic Forum), which serves as an integral part of Islamic education in Indonesia, has been playing a role model in Presenting the women community to challenge the religious activism in the community. Surprisingly, the few studies are less attention in an academic project to address the Majelis Taklim issue. This thesis raises two main points as the implementation of teaching materials in Majelis Taklim in Yogyakarta on bayānī, 'irfānī, and burhānī epistemology perspective. Second, Majelis Taklim in Yogyakarta teaches on the prophetic approach for Social Perspective. The paper addresses five Majelis in Yogyakarta as Pengajian ‘Aisyiyah Subdipaten Wetan and Ngasem, Pengajian Khodijah Pasar Beringharjo, Pengajian Kartini, Jetis District and Kampung Sitisewu, Pengajian Raudlatul Jannah Muslimat NU Yogyakarta City Branch, and Pengajian Al-Wardah (WSI-KBWUCY). The analysis finds the points of Unique topics in developing material for Teaching Proses and the First Model of Women activism on Woman historical in Indonesia with Freedom of Speech in Human rights, Liberation, and equality transcendence.]