Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home (ftth) Dengan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (gpon) Di Perumahan Bumi Adipura, Cluster Cempaka Imam Rafif Hanif; Sugito Sugito; Putu Yasa
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan akses tembaga dianggap belum dapat menampung kapasitas bandwidth yang besar dan berkecepatan tinggi, sehingga untuk meningkatkan kualitas layanan tersebut digunakanlah Fiber Optik sebagai media transmisinya. Cluster Cempaka sebagai hunian dengan konsep modern menjadi lokasi penelitian pada tugas akhir. Perhitungan dilakukan terhadap parameter-parameter kelayakan dan performansi sistem perancangan FTTH yang diimplementasikan. Link Power Budget dan Rise Time Budget untuk kelayakan sistem. Nilai parameter tersebut dihitung secara manual dan dibandingkan dengan hasil menggunakan perangkat lunak OptiSystem. Selain itu parameter lainnya adalah Bit Error Rate (BER) untuk performansi sistem. Parameter ini dapat dilihat dengan membuat simulasi perancangan jaringan pada software OptiSystem. Pada perhitungan peramalan demand dibutuhkan bandwidth sebesar 6352 Mbps, peramalan akan terpenuhi setelah bulan ke-83 perancangan. Hasil perancangan dihasilkan nilai Link Power Budget downstream sebesar -18,17 dBm dan -6,25 dBm pada upstream. Nilai tersebut dikatakan layak dikarenakan masih diatas sensitivitas penerima -29 dBm. Pada perhitungan Rise Time Budget didapatkan waktu sistem sebesar 0,26756 ns, pengkodean pada downstream terpenuhi menggunakan NRZ, sedangkan pada upstream dapat menggunakan NRZ maupun RZ. Nilai BER pada konfigurasi downstream dan upstream sebesar 0, kedua nilai masih jauh dibawah sehingga masih sangat baik. Kata kunci: FTTH, GPON, Link Power Budget, Rise Time Budget, Bit Error Rate, Optisystem.
Perancangan Dan Analisis Jaringan Akses Fiber To The Home (ftth) Dengan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (gpon) Di Perumahan Grand Sharon Daniel Fourman; Sugito Sugito; Putu Yasa
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jaringan akses internet kini sudah beralih ke serat optik. Peralihan dari jaringan akses tembaga ke jaringan akses serat optik ini disebabkan oleh karena lebih baiknya layanan maupun keefisienan dalam distribusi pembangunan link optik ke rumah-rumah, yang kita kenal dengan Fiber To The Home (FTTH) yang menggunakan teknologi Gigabyte Passive Optical Network (GPON). Dalam Tugas Akhir ini dipilih Perumahan Grand Sharon sebagai lokasi penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain : survey lokasi, perancangan jalur dan perangkat, serta penelitian hasil dengan analisis power link budget, rise time budget, dan bit error rate. Analisis ini juga menggunakan Optisystem7 untuk membandingkan hasil perhitungan software dengan perhitungan manual. Hasil perhitungan power link budget dari sentral hingga jarak terjauh dari pelanggan, didapatkan hasil pada jalur downstream ODC-CJA-FBT sebesar -17,81698 dBm dan untuk jalur downstream FBG -17,6366 dBm. Kemudian pada jalur upstream ODC-CJA-FBT sebesar -19,832215 dBm dan untuk jalur upstream ODC-CJA-FBG sebesar - 19,51655. Dimana hasil dari semua perhitungan tersebut masih berada dibawah sensitifitas penerima yaitu -28 dBm. Untuk BER jalur FBT dan FBG lebih kecil dari standar BER yaitu 10-9 dan Q-Factor yang didapat lebih besar dari standar komunikasi optik yaitu 6. Kata Kunci: BER, FTTH, GPON, Perumahan Grand Sharon, Link budget . Abstract The internet access network has now switched to optical fiber. The transition from the copper access network to the fiber optic access network is due to better service and efficiency in the distribution of optical link development to homes, which we are familiar with Fiber To The Home (FTTH) that uses Gigabyte Passive Optical Network (GPON) technology . In this Final Project Grand Sharon Residential was chosen as the research location The methods used in this study include: location survey, track and device design, and research results with analysis of power link budget, rise time budget, and bit error rate. This analysis also uses simulations using Optisystem7 to compare results with manual calculation analysis The results of the calculation power link budget from central to the farthest distance to the customer, are obtained results on the ODC-CJA-FBT downstream path is -17.81698 dBm and for the ODC-CJA-FBG downstream line of -17.6366 dBm. Then the ODC-CJA-FBT upstream line is equal to -19,832215 dBm and for the upstream ODC-CJA-FBG line is -19,51655. Where the results of all these calculations are still below the receiver sensitivity -28 dBm. For BER, the FBT and FBG paths are smaller than the BER standard which is 10-9 and the Q-Factor obtained is greater than the optical communication standard, which is 6. Keywords : BER FTTH, GPON, Grand Sharon Residential, Link budget.
Pengendalian Jadwal Proyek Dengan Metode Project Schedule Compression Dan Alternative Analysis Method Pada Proyek Fiber To The Home (FTTH) Shutdown Sto Sumedang Muhammad Kadef; Ika Arum; Putu Yasa
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT.XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Proyek PT.XYZ adalah FTTH yang berlokasi di STO Sumedang yang ditargetan untuk mulai pada tanggal 6 Mei - 28 Juli 2019 dan memiliki total waktu pekerjaan 43 hari. Diketahui progres yang sudah diselesaikan berbeda dengan target rencana proyek. Terjadinya perbedaan progress disebabkan kurang baiknya fase monitoring dan controlling selama proyek berlangsung, hal ini tercantum pada Kurvas planning dan Kurva-s actual. Dikarenakan perbedaan actual dan planning proyek STO Sumedang teridenifikasi keterlambatan maka dilakukan performasi proyek dengan menggunakan pendekatan Earn Value Management (EVM). Melalui pendekatan Earn Value, proyek dilakukan earned value analysis, variance analysis, performance index analysis. Hasil perhitungan EVM maka akan diketahui performasi progres setiap pekerjaan. Kemudian dilakukan CPM atau critical path method untuk mencari jalur kritis dari setiap jaringan pekerjaan yang akan dilakukan percepatan proyek dengan menambah jam kerja menggunakan metode alternative analysis . Metode alternative analysis digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan yang tepat dan efektif. Berdasarkan analisis dengan metode What-if dengan jam kerja 8 jam perhari percepatan 10% akan menambah jam kerja sebanyak 53 menit perhari atau 1 jam perhari, percepatan sebanyak 20% menambah jam kerja sebanyak 2 jam perhari, percepatan 30% menambah jam kerja sebanyak 3.43 jam percepatan, percepatan 40% menambah jam kerja sebanyak 5.3 jam percepatan, dan percepatan 50% menambah jam kerja sebanyak 8 jam kerja perhari. Kata kunci: FTTH, EVM, CPM, Alternative Analysis , Kurva-s Abstract PT. XYZ is a company engaged in telecommunications and network services in the territory of Indonesia. Project PT.XYZ is FTTH located in the targeted STO Sumedang to start on 6 May - 28 July 2019 and have a total work time of 43 days. The progress that has been completed is different from the target of the project plan. The difference in progress is due to the poor monitoring and controlling phase during the project, which is stated in the planning curve and the actual curve. Due to the actual differences and planning of the STO project Sumedang was identified, the project performance was carried out using the Earn Value Management (EVM) approach. Through the Earn Value approach, the project is carried out earned value analysis, variance analysis, performance index analysis. The results of EVM calculations will know the progress of each job. Then a CPM or critical path method is performed to find the critical path of each network of work that will accelerate the project by adding hours of work using the alternative analysis method. The alternative analysis method is used as a reference for making appropriate and effective decisions. Based on the analysis by the alternative analysis method with 8 hours of work per day acceleration of 10% will increase work hours by 53 minutes per day or 1 hour per day, an acceleration of 20% increases working hours by 2 hours per day, an acceleration of 30% increases working hours by 3.43 hours acceleration, 40% acceleration increases working hours by 5.3 hours acceleration, and a 50% acceleration increases working hours by 8 working hours per day. Keyword: FTTH, EVM, CPM, What-If, Kurva-s
Project Schedule Compression Proyek Distribusi Granular Perumahan Paledang Indah Sto Soreang Pt. Xyz Menggunakan Critical Path Method Dan Fast Tracking Method Nindira Rizkita; Ika Arum Puspita; Putu Yasa
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang sedang membangun Proyek Distribusi Granular Perumahan Paledang Indah STO Soreang untuk menjalankan program information and communication Technology (ICT). Rencana Proyek Distribusi Granular dimulai pada tanggal 15 April 2019 dan akan selesai pada tanggal 18 Mei 2019. Proyek distribusi granular memiliki kendala, pada hari ke-10 bahwa terjadi keterlambatan karena paket pekerjaan seharusnya sudah sebesar Rp 22.028.700,00 ternyata hanya mencapai 10.298.862,00 yang terjadi pada fase pelaksanaan proyek, sehingga diperlukan metode untuk percepatan durasi proyek. Dengan menggunakan Critical Path Method yang bertujuan untuk menunjukkan lintasan kritis dan menggunakan Fast Tracking Method untuk melakukan percepatan proyek. Dari hasil perhitungan aktivitas yang dilakukan, ditemukan 17 aktivitas lintasan kritis dengan total float = 0. Sebelum menggunakan Fast Tracking Method proyek dijadwalkan selesai dalam waktu pengerjaan selama durasi 38 hari. Setelah dilakukan Fast Tracking Method pada proyek distribusi granular Paledang Indah STO Soreang PT. XYZ, didapatkan durasi selama 34 hari dalam penyelesaiannya. Kata kunci: Earn Value Analysis, Variance Analysis, Critical Path Method, and Fast Tracking Method. Abstract PT. XYZ is a company engaged in information and communication that is buiding of the Granular Housing Distribution project STO Soreang to implement information and communication Technology (ICT) program. The plan to implement The Granular Distrubution Project starts on April 15, 2019 and will be completed on May 18, 2019. The Granular Distribution Project has delays in the implementation phase of the project, that a method is needed to accelerate the duration of the project. At the 10th day it was discovered that there was a delay because the work package should have amounted to Rp 22.028.700,00 in fact it only reached Rp 10.298.862,00 by using Critical Path Method which aims to show the critical path and using Fast Tracking Method to accelerate the project. From the results of the calculation of the activities carried out, be discovered 17 critical paths activities with total float = 0. Before using Fast Tracking Method, the project is scheduled to be completed within a working period of 38 days. After Fast Tracking Method was carried out on the granular distribution project of Paledang Indah STO Soreang PT. XYZ, obtained the duration of 34 days in its completion. Keywords: Earn Value Analysis, Variance Analysis, Critical Path Method, and Fast Tracking Method
Perancangan Master Plan Project Management Untuk Aspek Scope, Time, Resource Dan Cost Pada Proyek Konstruksi Ducting Fiber Optic Di Kawasan Summarecon Bandung Cluster Emily Tahap Ii Pt. Xyz Anisah Ridhayani Febri Kuntarsih; Devi Pratami; Putu Yasa
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi kabel Fiber Optic (FO) yang semula menggunakan sistem kabel udara diminta untuk diturunkan menjadi sistem bawah tanah dengan adanya pembuatan saluran bawah tanah (duct). Hal ini lah yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT. XYZ sebagai kontraktor dalam proyek konstruksi ducting FO di Kawasan Summarecon Bandung, Cluster Emily Tahap II, Jawa Barat. Dalam pelaksanaannya, proyek yang dikerjakan PT. XYZ belum mendefinisikan perencanaan secara menyeluruh. Untuk menghindari kegagalan, PT. XYZ membutuhkan master plan project management sebagai perencanaan sebagai landasan dalam eksekusi proyek. Project management plan yang dihasilkan diantaranya, scope management plan yang mencakup project scope statement, Work Breakdown Structure (WBS), dan WBS dictionary. Selanjutnya yaitu schedule management plan yang mencakup gantt chart, milestone list, network diagram, serta hasil dari perhitungan menggunakan Critical Path Method (CPM) yang menunjukkan adanya 9 aktivitas kritis, serta 2 lintasan kritis dengan durasi terpanjang 42 hari. Ketiga, yaitu resource management plan yang menghasilkan perencanaan sumber daya yang terlibat dan estimasi jumlah pekerja yang dibutuhkan setiap minggunya selama 9 minggu, dimana didapatkan jumlah pekerja paling sedikit dibutuhkan 4 orang pada minggu ke-9 dan paling banyak yaitu 41 orang pada minggu ke-7. Terakhir, yaitu cost management plan yang meliputi estimasi biaya proyek sebesar Rp771.072.945, kurva-S PV proyek dan funding limit reconciliation. Kata kunci: critical path method (CPM), ducting, fiber optic (FO), master plan project management