Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan multimedia adobe captivate sebagai media pembelajaran ips pada materi kenampakan alam dan sosial budaya di indonesia untuk siswa kelas IV sekolah dasar Indra Sukmara; Rustono W S; Resa Respati
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.317 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i1.7198

Abstract

Media pembelajaran merupakan faktor penting dalam memberikan pembelajaran yang menarik dan efekif bagi siswa. Studi pendahuluan yang dilakukan di Sekolah Dasar menunjukan bahwa guru dalam mengajar menggunakan metode konvensional saja sehingga memungkinkan siswa mengalami verbalitas. Penggunaan media pembelajaran sangat jarang digunakan dan buku sumber dijadikan media yang sering digunakan pada materi kenampakan alam dan sosial budaya di Indonesia. Belum adanya media multimedia pembelajaran padahal fasilitas TIK di SD sudah memenuhi untuk menunjang pembuatan media multimedia. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah tersebut peneliti bermaksud untuk melakukan pengembangan multimedia adobe captivate sebagai media pembelejaran IPS pada materi kenampakan alam dan sosial budaya di Indonesia untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Siswa dan guru merupakan subjek dalam penelitian. Pengumpulan data didapatkan dari wawancara, validasi ahli, angket siswa, studi dokumentasi dan lembar penilaian guru. Pengembangan produk dibuat menggunakan software adobe captivate. Kelayakan produk dinilai berdasarkan validasi ahli mata pelajaran ips, media, dan pedagogis. Selanjutnya dilakukan revisi terhadap produk. Setelah validasi dan revisi produk langkah selanjutnya yaitu di uji cobakan. Uji coba dilakukan sebanyak 2 kali. Uji coba pertama dilakukan di SDN Pahlawan pada kelas 4B dan uji coba ke 2 dilakukan di kelas 4C. secara umum produk direspon dan nilai baik oleh guru dan siswa sehingga layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Refleksi dari media pembelajaran ini adalah pengembangan multimedia adobe captivate sebagai media pembelajaran IPS pada materi kenampakan alam dan sosial budaya di Indonesia untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Produk dibuat kedalam CD interaktif dan hardfile manual book panduan penggunaan.Kata kunci: Kurikulum, Multimedia Interaktif, Design Based Research
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG GAYA MAGNET DI SEKOLAH DASAR Ruliya Muhajirin; Rustono W S; Yasbiati Yasbiati
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.047 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i1.7293

Abstract

Abstrak Penelitian ini berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan yaitu dalam proses pembelajaran pada umumnya menggunakan metode konveksional, oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat dijadikan model pembelajaran yang bervariasi pada pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gaya magnet di kelas V SDN 2 Sindangpalay Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design. Dari analisi data berupa hasil belajar siswa pada materi gaya magnet di kelas kontrol dengan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together memperoleh nilai rata-rata pretest 41,90, nilai rata-rata posttest 65,17 dan rata-rata normal gain 0,40 dengan kategori kurang efektif. Sedangkan hasil belajar siswa pada materi gaya magnet di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together memperoleh nilai rata-rata pretest 55,35, nilai rata-rata posttest 81,96 dan nilai rata-rata normal gain 0,59 dengan kategori cukup efektif. Berdasarkan uji beda rata-rata normal gain antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen diperoleh hasil dengan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 sesuai dengan ketentukan jika nilai Sig 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan rata-rata nilai normal gain antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Kata kunci : Numbered Heads Together, hasil belajar siswa, dan gaya magnet.
PENGEMBANGAN MEDIA POP UP BOOK PADA PEMBELAJARAN IPS TENTANG KERAJAAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Melinda Alfiani Nur; Rustono W S; Dindin Abdul Muiz Lidinillah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.164 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i2.7292

Abstract

Abstrak Proses dan hasil belajar yang baik dapat dicapai melalui interaksi antara guru dan siswa melalui berbagai faktor, salah satunya yakni penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar proses KBM menjadi lebih efektif. Namun faktanya dari hasil studi pendahuluan ke salah satu sekolah dasar di Kota Tasikmalaya yakni SDN Mugarsari diperoleh informasi terkait penggunaan media yang hanya sebatas pada buku paket saja. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian pengembangan yang pada akhirnya menghasilkan produk yang berupa media pop up book pada pembelajaran IPS tentang kerajaan dan peninggalan sejarah islam di indonesia dengan menggunakan metode design based research model reeves. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V yang berjumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, judgement, dan dokumentasi. Rancangan produk dinyatakan layak setelah dilakukan uji validasi oleh ahli dan kegiatan uji coba sebanyak 2 kali di kelas yang berbeda. Uji coba tahap 1 dilakukan di kelas V A dan uji coba tahap 2 dilakukan di kelas V B. Hasil uji coba menunjukkan bahwa media yang dikembangkan sudah baik dan dapat menjadi sebuah solusi alternatif bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Produk akhir berupa media pop up book pada pembelajaran IPS tentang kerajaan dan peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang dilengkapi dengan buku panduan, lks, dan rpp. Keywords: Pop up book, pembelajaran IPS tentang kerajaan dan peninggalan sejarah Islam di Indonesia, design based research.
Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Popon Siti Fauziah; Aan Kusdiana; Rustono W S
Indonesian Journal of Primary Education Vol 2, No 1 (2018): Indonesian Journal of Primary Education: June 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v2i1.13754

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya guru yang kesulitan menggunakan media pembelajaran bahasa Indonesia di lingkungan Kecamatan Cikoneng. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Sampel dipilih dengan Teknik Simple Random Sampling, yakni berjumlah 66 orang guru dari populasi semua guru SD di lingkungan setempat yang berjumlah 190 orang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data kesulitan penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia aspek pemahaman konsep berada pada kategori tidak sulit dengan jumlah persentase jawaban tidak sulit sebesar 50% dan nilai rata-rata skor 1,53, aspek keterampilan penggunaan berada pada kategori cukup sulit dengan jumlah persentase jawaban cukup sulit sebesar 56,05% dan nilai rata-rata skor 1,80, dan aspek penunjang berada pada kategori cukup sulit dengan jumlah persentase jawaban cukup sulit sebesar 48,48% dan nilai rata-rata skor 1,76. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang mengalami kesulitan adalah aspek keterampilan penggunaan media pembelajaran yang berada pada kategori cukup sulit dan aspek penunjang penggunaan media pembelajaran yang juga berada pada kategori cukup sulit juga. Sementara itu, aspek yang dipandang paling sulit adalah aspek keterampian penggunaan media pembelajaran.
Analisis Kesulitan Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Popon Siti Fauziah; Aan Kusdiana; Rustono W S
Indonesian Journal of Primary Education Vol 2, No 1 (2018): Indonesian Journal of Primary Education: June 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v2i1.13754

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya guru yang kesulitan menggunakan media pembelajaran bahasa Indonesia di lingkungan Kecamatan Cikoneng. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Sampel dipilih dengan Teknik Simple Random Sampling, yakni berjumlah 66 orang guru dari populasi semua guru SD di lingkungan setempat yang berjumlah 190 orang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data kesulitan penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia aspek pemahaman konsep berada pada kategori tidak sulit dengan jumlah persentase jawaban tidak sulit sebesar 50% dan nilai rata-rata skor 1,53, aspek keterampilan penggunaan berada pada kategori cukup sulit dengan jumlah persentase jawaban cukup sulit sebesar 56,05% dan nilai rata-rata skor 1,80, dan aspek penunjang berada pada kategori cukup sulit dengan jumlah persentase jawaban cukup sulit sebesar 48,48% dan nilai rata-rata skor 1,76. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek yang mengalami kesulitan adalah aspek keterampilan penggunaan media pembelajaran yang berada pada kategori cukup sulit dan aspek penunjang penggunaan media pembelajaran yang juga berada pada kategori cukup sulit juga. Sementara itu, aspek yang dipandang paling sulit adalah aspek keterampian penggunaan media pembelajaran.