Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah; Aan Kusdiana; Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.501 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i2.4925

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan penggunaan tanda baca titik dan  koma dalam karangan narasi siswa kelas V  SDN 3 Nagarawangi Tasikmalaya yang dilihat dari letak dan bentuk kesalahannya.  Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari kurangnya pemahaman siswa terhadap penggunaan tanda baca sehingga menimbulkan interferensi dalam komunikasi tulis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yakni menggambarkan secara rinci kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma yang terdapat dalam karangan narasi yang ditulis oleh siswa berdasarkan pengalamannya. Selain itu, penggunaan metode ini adalah untuk mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma dalam karangan narasi siswa kelas V.  Kesalahan penggunaan tanda baca yang paling banyak terdapat dalam karangan narasi  siswa adalah kesalahan tanda koma dengan persentase 69,37%. Letak kesalahan tersebut paling banyak terdapat di tengah kalimat. Bentuk kesalahan penggunaan tanda koma yang paling banyak adalah tidak menggunakan tanda koma setelah kata penghubung atau ungkapan penghubung di awal kalimat. Jumlah kesalahan penggunaan tanda titik tidak sebanyak jumlah kesalahan tanda koma. Persentase kesalahan penggunaan tanda titik adalah 37,91%. Letak kesalahannya paling banyak terdapat di akhir kalimat. Bentuk kesalahan penggunaan tanda titik yang paling banyak adalah tidak menggunakan tanda titik di akhir kalimat berita. Faktor penyebab kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rendahnya minat dan motivasi belajar, serta gangguan daya ingat. Faktor eksternal antara lain adalah lingkungan sekitar yang kurang kondusif, sarana prasarana sekolah yang kurang memadai, dan kurangnya pemahaman kebahasaan.
ANALISIS STRUKTUR PANTUN KARYA SISWA KELAS IV SDN NAGARAWANGI 3 KOTA TASIKMALAYA Sani Aryanto; Cece Rakhmat; Aan Kusdiana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.32 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i2.4732

Abstract

Keterampilan menulis pantun merupakan keterampilan berbahasa yang cukup sulit dikuasai oleh siswa, hal ini dikarenakan dalam menginterpretasikan ide/ gagasan melalui sebuah pantun membutuhkan kreativitas dan daya imajinasi tinggi dalam menghubungkan setiap kata dengan struktur pembentuknya sehingga tidak menutup kemungkinan banyaknya kekeliruan yang terjadi ketika siswa menuliskan pantun berdasarkan struktur fisik maupun struktur batinnya, Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mendalami struktur pantun karya siswa. Penelitian ini  mendeskripsikan 35 pantun karya siswa kelas IV SD Nagarawangi 3 Kota Tasikmalaya berdasarkan struktur pantun dari segi bentuk maupun segi isi. Dari segi bentuk hal-hal yang dideskripsikan meliputi penggunaan jumlah baris, suku kata, dan penggunaan rima, sedangkan dari segi isi meliputi sampiran dan isi pantun yang ditinjau berdasarkan struktur fisik (diksi dan pengimajian) dan struktur batin (penggunaan tema dan amanat pantun). 
DIDACTIC DESIGN OF LEARNING TO FIND MAIN IDEA OF PARAGRAPH BY USING COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION MODEL IN ELEMENTARY SCHOOL Denovi Luthfiyani; Aan Kusdiana; Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 2 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.154 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i2.4735

Abstract

To find main idea of  paragraph was one of basic competences in KTSP 2006 that had to be mastered by 4th grade students. Learning process was conducted by using conventional learning and it did not notice to students  developing characteristic, so the student did not motivate to study. It was one of the causes of learning obstacle in learning to find main idea of the paragraph. To minimize learning obstacle happened needed to be created a didactic learning design.  Didactic design was a learing design that was conducted by teacher before learning process, in learning process, and after learning process. Didactic design was arranged by using Cooperative Reading and Composition model ( CIRC). The design noticed student developing characteristic, prediction of student respons toward learning and Pedagogical Didactic Anticipation (ADP) with Hypothetical Learning Trajectory (HLT) for creating expected didactic situation. The approach of this study used was qualitative approach. The approach was descriptive by using Didactical Design Researh (DDR) as the method. The result showed that learning obstacles were descrease significantly in learning to find main idea of paragraph. The students showed up the positive respons in learning because it was suitale with characteristic of students developing. Therefore, didactic design had been arranged and had been implemented successfully in anticipating and minimazing learning obstacles in learning to find main idea of paragraph.
ANALISIS PENGGUNAAN MAJAS DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI WANOJA 1 KABUPATEN BREBES Teguh Iman Santoso; Aan Kusdiana; Rustono WS
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2, No 1 (2015): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.368 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v2i1.5239

Abstract

Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa. Sehingga pada pelaksananaannya, keterampilan menulis mendapatkan porsi khusus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu keterampilan menulis tersebut adalah menulis karangan narasi. Karangan narasi merupakan bentuk wacana yang berusaha memaparkan suatu peristiwa berdasarkan waktu sehingga ketika membaca karangan narasi, pembaca diajak merasakan peristiwa yang ada pada karangan narasi. Oleh sebab itu, tidak dipungkiri bahwa dalam karangan narasi ditemukannya majas. Majas dalam karangan narasi sendiri merupakan bahasa kias yang mewakili perasaan penulisnya. Guna mengetahui perbendaharaan majas penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model analisis konten. Berdasarkan hasil analisis terhadap 24 karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Wanoja 1, ditemukan majas yang sering digunakan adalah hiperbola sebanyak 12 buah, ekslamasio sebanyak 5 buah, koreksio sebanyak 4 buah, polsidenton sebanyak 3 buah, antithesis sebanyak 2 buah, dan sisanya berupa majas sinekdoke (totum pro parte dan pars pro toto), klimaks, depersonifikasi, pleonasme serta asidenton sebanyak 1 buah.
Analisis Kesulitan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis Fany Aprilia Rastitie; Aan Kusdiana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.724 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i1.7285

Abstract

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan tingkat kesulitan guru pada aspek pemahaman konsep, aspek keterampilan, dan aspek penunjang rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis; dan (2) mendeskripsikan aspek apa yang paling menyulitkan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu guru sekolah dasar di Kecamatan Cikoneng Ciamis yang terdiri dari 66 guru. Data dikumpulkan melalui kuesioner atau angket tertutup dengan tiga alternatif jawaban yaitu tidak sulit, cukup sulit, dan sangat sulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kesulitan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng dapat dilihat berdasarkan 3 aspek yaitu aspek pemahaman konsep memiliki persentase kategori tidak sulit paling tinggi persentasenya 62%, aspek keterampilan memiliki persentase kategori sangat sulit paling tinggi persentasenya 52%, dan aspek penunjang memiliki persentase kategori cukup sulit paling tinggi persentasenya 57%; dan (2) aspek yang paling menyulitkan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng adalah aspek keterampilan. Di mana memiliki persentase kategori sangat sulit paling tinggi yaitu 69,39%, kemudian aspek penunjang persentasenya 18,37%, dan aspek pemahaman konsep persentasenya 12,24%. Kata kunci: Kesulitan Guru, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Pembelajaran Bahasa Indonesia.
PENGEMBANGAN REMEDIAL BENTUK RE-TEACHING PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI DI SD Lusi Septiani; Aan Kusdiana; Ghullam Hamdu
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2, No 2 (2015): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.191 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v2i2.5846

Abstract

Ketidaksesuaian antara pemahaman dan pelaksanaan pembelajaran remedial yang dilakukan merupakan latar belakang dari penelitian ini. Hal tersebut dikarenakan guru tidak membuat perencanaan terlebih dahulu sebelum melakukan pembelajaran remedial. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian yang menghasilkan produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Bentuk Re-Teaching pada subtema makananku sehat dan bergizi dengan metode Research and Development (R D) yang melibatkan guru dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Nagarawangi, SD Negeri 2 Nagarawangi dan satu orang praktikan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan kuisioner. Tahap uji coba dilakukan dua kali, yaitu uji coba produk dan uji coba pemakaian. Uji coba produk diikuti 3 siswa dari SD Negeri 2 Nagarawangi dan uji coba pemakaian diikuti 4 siswa dari SD Negeri 1 Nagarawangi. Sebelum uji coba RPP remedial bentuk re-teaching divalidasi oleh ahli, sehingga RPP remedial tersebut valid, praktis, dan dapat digunakan. Keterpakaian dari produk dapat dilihat dari hasil uji coba. Pada uji coba produk, respon siswa dalam kategori positif sebesar 83%, sedangkan pada uji coba pemakaian respon siswa dalam kategori positif sebesar 100%. RPP remedial bentuk re-teaching dapat dijadikan guru sebagai alat untuk membantu siswa dalam menangani kesulitan belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru.
ANALISIS STRUKTURAL-SEMIOTIKA PADA MAKNA PUISI KARYA SISWA SD NEGERI 1 MEKARHARJA BANJAR Anri Barkah; Aan Kusdiana; Yusuf Suryana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.988 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i1.4763

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) makna yang terkandung pada puisi karya siswa kelas V SD Negeri 1 Mekarharja, (2) makna sentral (tema) apa saja yang muncul, (3) makna sentral (tema) yang paling dominan muncul, serta (4) unsur apa saja pembentuk makna pada puisi tersebut. Penelitian ini didasari atas rasa ketertarikan peneliti terhadap makna yang terkandung pada puisi anak. Di balik kesederhanaannya, puisi anak memiliki makna yang dalam, wujud ekspresi perasaan dalam diri anak mengenai fenomena menarik yang terjadi di dalam kehidupannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan hasil analisis puisi dengan dua metode analisis struktural-semiotika Riffaterre, yakni (1) analisis ketidaklangsungan ekspresi: penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti dan (2) analisis dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil temuan adalah sebagai berikut. (1) Makna yang terkandung pada puisi karya siswa kelas V SD Negeri 1 Mekarharja sebagian besar merupakan ungkapan perasaan anak terhadap fenomena menarik yang terjadi di dalam kehidupannya. (2) Makna sentral (tema) yang muncul diantaranya adalah keindahan alam, pahlawan, persahabatan, benda kesayangan, cita-cita, kasih sayang orang tua, dan masalah belajar di sekolah. (3) Makna sentral (tema) yang paling dominan muncul adalah kasih sayang orang tua (ayah, ibu, ayah dan ibu). (4) Unsur-unsur pembentuk makna pada puisi-puisi tersebut diantaranya adalah gaya bahasa (simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, allegori, sinekdok, paradoks, dan ironi), kata atau kalimat yang ambigu (menimbulkan banyak penafsiran), enjambemen, serta persajakan yang membuat ungkapan terasa begitu liris.
ANALISIS KESULITAN GURU DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR SEKECAMATAN CIKONENG CIAMIS Nurin Rosdiyanah; Aan Kusdiana; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.375 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i2.7273

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan tingkat kesulitan guru pada aspek pemahaman konsep, aspek keterampilan, dan aspek penunjang dalam penggunaan metode pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis; dan (2) mendeskripsikan aspek yang paling menyulitkan guru dalam penggunaan metode pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang mengikutsertakan 66 responden sebagai objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Uji validitas menggunakan rumus Product Moment Pearson dan uji reliabilitas model Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik-deskritif yang kemudian diolah kedalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) aspek pemahaman konsep metode pembelajaran bahasa Indonesia masuk dalam kategori tidak sulit dengan persentase 65%, sedangkan pada aspek keterampilan dalam penggunaan metode pembelajaran bahasa Indonesia masuk dalam kategori cukup sulit dengan persentase 55%, dan yang terakhir adalah aspek penunjang dalam penggunaan metode pembelajaran bahasa Indonesia masuk dalam kategori cukup sulit dengan persentase 64%; (2) aspek yang paling menyulitkan guru dalam penggunaan metode pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar se-Kecamatan Cikoneng Ciamis adalah aspek penunjang yang masuk dalam kategori sangat sulit dengan persentase 80%, diperoleh dari hasil deskripsi persentasi frekuensi tiap kategori tingkat kesulitan.Kata kunci: Kesulitan guru, metode pembelajaran bahasa Indonesia
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SECARA DIPLOMASI MELALUI TEKNIK SIMULASI DI SEKOLAH DASAR Mega Rachmawati; Aan Kusdiana; Sumardi Sumardi
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 1 (2014): Pedadidaktika
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.773 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v1i1.4681

Abstract

Untuk meningkatkan pemahaman siswa  dalam pembelajaran perjuangan bangsa Indonesia secara diplomasi di kelas V SDN 2 Cibalong Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya, penulis melakukan Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan teknik pembelajaran Simulasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan perubahan yang signifikan terjadi pada siswa setelah dilakukan dua kali tindakan. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 65,52. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa yakni mencapai 78. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, maka dapat disimpulakan bahwa penggunaan teknik Simulasi dalam pembelajaran perjuangangan bangsa Indonesia secara diplomasi dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbicara Berbasis Kearifan Lokal Melalui Permainan Bahasa di Sekolah Dasar Ita Komalasari; Aan Kusdiana; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.129 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.13177

Abstract

Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang keilmuan yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar. Pelajaran bahasa Indonesia akan lebih menarik jika menggunakan permainan bahasa dalam proses belajarnya dan menggunakan bahan ajar sebagai penunjang kegiatan pembelajarannya. Penggunaan bahan ajar sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena bahan ajar digunakan sebagai perantara antara guru dengan murid dalam penyampaian sebuah materi atau informasi belajar.  Namun pada kenyataan dilapangan, penggunaan bahan ajar masih terbatas. Guru hanya menggunakan buku sumber saja sebagai pedoman belajar siswa. Peneliti memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dilapangan yaitu mengembangkan bahan ajar berbicara berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa di sekolah dasar. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan aspek-aspek yang dibutuhkan, rancangan, kelayakan, dan refleksi pengembangan bahan ajar pembelajaran berbicara berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa di sekolah dasar. Peneliti menggunakan metode Desain Based Research (DBR)  dengan prosedur penelitian menurut Reeves. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, penilaian para ahli, dan kuisioner/angket. Peneliti menghasilkan produk berupa buku panduan bertelepon untuk siswa sekolah dasar kelas rendah yang didalamnya terdiri dari deskripsi tujuan pembelajaran, petunjuk belajar, materi, langkah-langkah permainan telepon bertema, dan beberapa contoh percakapan dalam telepon yang telah direvisi sesuai saran dari para ahli. Contoh percakapan dalam teleponnya yakni membahas mengenai payung geulis, kelom geulis, nasi tutug oncom (TO), dan situ gede. Hasil uji coba ini menggambarkan bahwa bahan ajar berbasis kearifan lokal dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai penunjang dalam permainan bahasa yang menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan, aktif, dan efektif.