ABSTRAKSalah satu aspek penilaian yang terdapat dalam Lomba Menulis Cerita Anak (LMCA) adalah aspek bahasanya yakni keterbacaan. Keterbacaan dapat ditentukan berdasarkan dua faktor yakni panjang-pendek kata dalam setiap kalimat dan tingkat kesulitan (banyak-sedikit) kata yang terdapat pada suatu cerita. Sehingga tahap perlombaan sampai penerbitan sudah diatur dengan sistematis. Namun belum ada yang mengkaji konten dalam NT LMCA Tahun 2014. Dengan demikian membuka peluang peneliti untuk mengkaji konten NT LMCA khususnya pada kajian aspek bahasanya yakni keterbacaan dalam cerita anak “HP” dan “Anak Bahari di Utara negeri”. Rumusan dalam masalah ini mengangkat tentang keterbacaan dalam cerita anak “HP” dan “Anak Bahari di Utara negeri”. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keterbacaan dalam cerita anak “HP” dan “Anak Bahari di Utara negeri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerita anak yang berjudul “HP” sesuai dengan keterbacaan dibuktikan dengan digunakannya 84 kalimat tunggal dan 30 kalimat majemuk. Sedangkan pada cerita anak yang kedua yang berjudul “Anak Bahari di Utara Negeri” tidak sesuai dengan keterbacaan dibuktikan dengan digunakannya 30 kalimat tunggal, dan 41 kalimat majemuk.