Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Meta-Analysis the Effect of Complementary Feeding Practice on Stunting in Children Aged 6-59 Months Babys, Isna Yuswella; Dewi, Yulia Lanti Retno; Rahardjo, Setyo Sri
Journal of Maternal and Child Health Vol. 7 No. 4 (2022)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.567 KB) | DOI: 10.26911/thejmch.2022.07.04.10

Abstract

Background: A child's ability to achieve growth standards is determined by the adequacy of food intake. Malnutrition in toddlers increases the risk of stunting, which is a serious problem. Stunting is closely related to neurocognitive development, risk of non-communicable diseases, and decreased productivity. Appropriate complementary feeding is an important milestone in efforts to improve survival and promote healthier child growth and development and can significantly reduce stunting. This study aims to estimate the magnitude of the effect of poor complementary feeding practices on the incidence of stunting in toddlers using a meta-analysis study. Subjects and Method: The meta-analysis was carried out with the initial step of formulating the research problem using the PICO technique. The study population were children aged 6-59 months with poor complementary feeding, compare with good complementary feeding. The study outcome was stunting. Articles were selected from Google Scholar, PubMed, Springer Link, and Research Gate databases. The keywords used were "complementary Feeding practice" OR "meal frequency" OR "dietary diversity" AND "Stunting". The inclusion criteria were full text, observational studies, and the results reported in Adjusted Odds Ratio (aOR). Analysis of articles using RevMan 5.3. Results: A meta-analysis involved 16 articles. The results showed that the low variety of complemen­tary feeding increased the incidence of stunting 1.72 times compared to various types of complementary feeding (Aor= 1.72; 95% CI= 1.54 to 1.92; p < 0.001). Infrequent complementary feeding increased the incidence of stunting by 1.85 (aOR= 1.85; 95% CI 1.34 to 2.55; p <0.001). Conclusion: The diversity of types of complementary foods and low frequency of giving complementary foods increase the incidence of stunting in children aged 6-59 months. Keywords: complementary feeding practice, feeding frequency, food diversity, stunting. Correspondence: Isna Yuswella Babys. Master’s Program in Public Health Sciences, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126, Central Java. Email: isnababys@gmail.com. Mobile: 082354707563.
Mengurangi Prevalensi Stunting di Desa Pukdale melalui Edukasi Kesehatan Ibu dan Anak Atok, Yosefa Sarlince; Babys, Isna Yuswella; Murti, Ni Putu Indu D.P.; Alang, Ermi L.; Fernandes, Ninick Corea; Duka, Maria M.T; Atapukang, Fitria
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 3 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.527

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di Desa Pukdale, Kabupaten Kupang, mengenai upaya pencegahan stunting melalui edukasi kesehatan berbasis keluarga. Sasaran kegiatan meliputi ibu hamil, balita, pasangan usia subur, dan remaja putri, dengan jumlah responden sebanyak 466 orang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif dan diskusi kelompok yang mencakup topik pemantauan kehamilan (ANC), konsumsi tablet tambah darah, ASI eksklusif, imunisasi, serta perencanaan keluarga. Hasil menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar ibu hamil telah menjalani pemeriksaan kehamilan dan menerima tablet Fe, seluruhnya mengonsumsi kurang dari jumlah yang direkomendasikan. Sebagian balita belum menerima ASI eksklusif dan imunisasi lengkap. Partisipasi pasangan usia subur dalam program KB juga masih rendah. Edukasi yang diberikan meningkatkan kesadaran peserta, namun pendampingan berkelanjutan tetap diperlukan. Kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dan penguatan peran keluarga serta kader kesehatan dalam mencegah stunting secara berkelanjutan.
Mengurangi Prevalensi Stunting di Desa Pukdale melalui Edukasi Kesehatan Ibu dan Anak Atok, Yosefa Sarlince; Babys, Isna Yuswella; Murti, Ni Putu Indu D.P.; Alang, Ermi L.; Fernandes, Ninick Corea; Duka, Maria M.T; Atapukang, Fitria
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 3 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.527

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di Desa Pukdale, Kabupaten Kupang, mengenai upaya pencegahan stunting melalui edukasi kesehatan berbasis keluarga. Sasaran kegiatan meliputi ibu hamil, balita, pasangan usia subur, dan remaja putri, dengan jumlah responden sebanyak 466 orang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan interaktif dan diskusi kelompok yang mencakup topik pemantauan kehamilan (ANC), konsumsi tablet tambah darah, ASI eksklusif, imunisasi, serta perencanaan keluarga. Hasil menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar ibu hamil telah menjalani pemeriksaan kehamilan dan menerima tablet Fe, seluruhnya mengonsumsi kurang dari jumlah yang direkomendasikan. Sebagian balita belum menerima ASI eksklusif dan imunisasi lengkap. Partisipasi pasangan usia subur dalam program KB juga masih rendah. Edukasi yang diberikan meningkatkan kesadaran peserta, namun pendampingan berkelanjutan tetap diperlukan. Kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dan penguatan peran keluarga serta kader kesehatan dalam mencegah stunting secara berkelanjutan.