Diabetes jangka panjang menyebabkan kerusakan pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainnya, menyebabkan suplai darah perifer (kaki dan tangan) semakin tersumbat, mengakibatkan neuropati, yang ditandai dengan hilangnya sensitivitas kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama menderita diabetes melitus dan kadar gula darah dengan sensitivitas kaki penderita diabetes.Metode penelitian dengan deskriptif korelasi, populasi 40 orang, teknik sampling purposive, jumlah sampel 30 responden. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, pemeriksaan gula darah, dan melakukan test sensitifitas kaki. Analisa data menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian ada hubungan antara lama menderita diabetes melitus dengan nilai sensitifitas kaki pada penderita diabetes melitus dengan p value 0.003 , α < 0,05 dan tidak ada hubungan antara kadar gula darah puasa dengan nilai sensitifitas kaki pada penderita diabetes melitus dengan p value 0.446 , α > 0,005. Hiperglikemia yang berkepanjangan mengakibatkan terjadinya reaksi glikosilasi. Degradasi glikosilasi protein mengarah pada pembentukan advanced glication end products α-dikarbonil dan 3-deoxyglucosone, yang pada akhirnya menyebabkan neuropati perifer diabetik, dan proses kerusakan saraf terkait dengan konsentrasi glukosa yang tinggi dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan kimia pada saraf dan mengganggu saraf sensorik normal