Foot ulcer merupakan masalah yang sering dialami oleh sebagian besar pasien yang menderita DM. Sekitar 20% kejadian foot ulcer dipengaruhi oleh penyakit DM, 20% dipengaruhi oleh neuropati diabetic dan 30% pasien dipengaruhi oleh kedua kondisi tersebut. Upaya pencegahan foot ulcer perlu dilakukan yaitu dengan melakukan skrining resiko foot ulcer pada pasien DM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi skrining neuropati dan angiopati perifer dengan pendekatan family centered care terhadap upaya pencegahan foot ulcer pasien diabetes melitus. Penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan menggunakan teknik The Nonrandomized Control Group Pretest-posttest Design. Sampel penelitian adalah klien diabetes melitus sebanyak 50 responden yang terdapat di wilayah kerja puskesmas Air Salobar Kota Ambon, dibagi menjadi 2 kelompok (intervensi dan kontrol) dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan Garpu tala 128 Hz, pedoman pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan HbA1c, panduan pemeriksaan ipswich test, Tensimeter dan panduan pemeriksaan Ankle Brachial Indeks serta pengukuran arteri dorsalis pedis. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. Uji yang digunakan adalah paired t-test. Hasilnya adalah terdapat pengaruh edukasi skrining neuropati dan angiopati perifer dengan pendekatan family centered care terhadap resiko foot ulcer dengan penilaian neuropati menggunakan teknik Ipswich test dan garpu tala, penilaian angiopati menggunakan pemeriksan HbA1c, pengukuran ABI dan perhitungan frekuensi arteri dorsalis pedis dengan nilai signifikansi masing-masing 0,00 ( ). Edukasi skrining neuropati dan angiopati perifer dengan pendekatan family centered care terbukti berpengaruh terhadap resiko foot ulcer pada pasien Diabetes Mellitus.