Latar Belakang: Kriopreservasi jaringan ovarium merupakan salah satu pendekatan cara mempertahankan fertilitas pada wanita yang diprediksi mengalami kegagalan ovarium prematur sebagai konsekuensi dari kemoterapi, radioterapi atau kelainan genetik. Kriopreservasi dengan vitrifikasi menjadi fokus investigasi meskipun masih terdapat kontroversi terhadap hasil akhirnya, karena belum ada protokol optimal untuk vitrifikasi serta data vitrifikasi jaringan ovarium manusia masih terbatas dan berlainan hasil Tujuan: Mengevaluasi metode vitrifikasi modifikasi Suzuki pada folikel primer jaringan korteks ovarium Metode: Metode penelitian ini menggunakan uji eksperimental jenis one shot case study dengan menggunakan 28 jaringan korteks ovarium kambing (Capra aegagrus hircus) yang terbagi dalam 4 perlakuan yaitu jaringan korteks ovarium fresh non transplan, jaringan fresh ditransplantasikan ke CAM (chorioallantoic membrane) ayam, jaringan di vitrifikasi non transplan dan jaringan di vitrifikasi yang ditransplantasikan ke CAM. Penilaian fragmentasi DNA folikel primer pada setiap grup dilakukan dengan metode TUNEL (TdT-mediated dUTP-biotin nick end labeling) yang dilakukan di laboratorium fisiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Analisis statistik data penelitian dilakukan dengan uji ANOVA.Hasil: Fragmentasi DNA pada folikel primer grup fresh non transplan : 17,39 %, fresh transplan : 12,5 %, vitrifikasi non transplan : 17,39 % dan vitrifikasi transplan 7,4 %. Uji komparasi 4 grup didapatkan p = 0.782 (p<0.05).Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan signifikan fragmentasi DNA folikel primer jaringan korteks ovarium antara fresh non transplan, fresh transplan, vitrifikasi non transplan dan vitrifikasi transplan yang menunjukkan metode vitrifikasi modifikasi Suzuki dapat mempertahankan folikel dari fragmentasi DNA.