Purba, Nia Agustina Ulina
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prinsip Saemaul Undong dalam Pengelolaan Desa Wisata oleh BUMDesa di Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto Purba, Nia Agustina Ulina; Rining Nawangsari, Ertien
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 7 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.014 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i7.684

Abstract

Upaya mewujudkan Desa Wisata di Desa Ketapanrame oleh BUMDes dengan menggunakan prinsip Saemaul Undong. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis BUMDes Ketapanrame dalam mengelola desa wista dengan prinsip Saemaul Undong. Metode penelitin yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjuk bahwa: (1) Diligence atau kedisiplinan yang diterapkan dari BUMDes dalam mengelola desa wisata di Desa Ketapanrame khususnya pada Taman Ghanjaran ialah Bekerja dengan penuh tanggung jawab sesuai SOP seperti disiplin untuk kehadiran bekerja yang tepat waktu, maupun dalam melakukan pekerjaannya, serta arahan dalam pengelolaan, mulai dari pantauan terhadap kebersihan, serta harga makanan yang dijual. (2) Selfp help atau kemandirian yang dilakukan yaitu melalui kegiatan investasi yang dilakukan BUMDes pada sektor pariwisata, serta swadaya melalui tenaga kerja produktif atau sumber daya manusia sebagai mitra kerja BUMDes Ketapanrame. (3) kerjasama antar beberapa stakeholders untuk menunjang pembangunan dan pengembangan desa wiasata Taman Ghanjaran, stakeholders diantaranya, BUMN seperti BRI, Perguruan Tinggi, Perhutani, CV khusus untuk melatih dalam hal wahana permainan dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa  ketiga prinsip dari Saemaul undong telah diterapkan dengan baik yaitu prinsip  diligence, self help dan cooperation. Namun terdapat satu kelemahan mengenai ketekunan dari masyarkat lokal yang belum sepenuhnya bisa berperilaku wisata.