Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM Pengembangan Kawasan Pertanian Hidroganik Padi “Bengkel Mimpi” Menggunakan Sumber Energi Mandiri Fotovoltaik Hery Budiyanto; Aries Boedi Setiawan; Aris Siswati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Ma Chung 2021
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.192 KB) | DOI: 10.33479/senampengmas.2021.1.1.257-265

Abstract

Saat ini ada cara lain untuk memanfaatkan lahan sempit sebagai usaha untuk mengembangkan hasil pertanian, yaitu dengan cara bercocok tanam secara Hidroganik yaitu sistem budidaya organik dengan menanam padi pada tanah humus di dalam gelas plastik yang ditanam pada jajaran pipa paralon diatas kolam ikan,  memadukan sistem hidro (sirkulasi air bernutrisi) dan sistem organik (tanpa pupuk kimia). Sumber nutrisi utama dari hidroganik ini diperoleh dari pupuk organik padat dan cair serta air kolam yang di-treatment sebagai nutrisi tanaman. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menangani permasalahan yang dialami oleh mitra pengabdian yaitu Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya “Bengkel Mimpi” di Dusun Krajan Desa Kanigoro RT 33 RW 03 Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang yang melakukan budidaya padi secara hidroganik. Masalahnya adalah bagaimana mendapatkan sumber tenaga listrik alternatif agar pengeluaran keuangan untuk listrik yang selama ini hanya dari PLN dapat lebih dihemat/dikurangi, sehingga solusi dan target luaran yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan tersebut berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang digunakan untuk menggerakkan 12 buah pompa air hidroganik dan 2 buah lampu penerangan jalan di kawasan “Bengkel Mimpi”. Setelah melalui perhitungan teknis, dipasang 6 buah solar panel 100 wp lengkap dengan bracket penyangga, 3 buah battery 100 AH, 1 buah solar charge controller, 1 buah inverter 3000 WA, 12 buah pompa air. Kelebihan dari PLTS ini adalah aspek desain bracket penyangga solar panel yang dibuat atraktif menyerupai bentuk bunga matahari. Hasil pengujian telah dilakukan dalam kondisi cerah PLTS ini menghasilkan 2.144 WattJam. Luaran PKM ini dapat dijadikan sebagai model sumber tenaga listrik alternative di desa-desa lain secara nasional terutama pada lahan-lahan pertanian hidroganik maupun hidroponik yang lokasinya jauh dari jaringan listrik PLN.   
PKM Perikanan Kolam Ikan Terpal Menggunakan Sumber Energi Listrik Fotovoltaik di Desa Sutojayan Kabupaten Malang Hery Budiyanto; Aries Boedi Setiawan; Pindo Tutuko
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung Vol. 2 (2022): Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Ma Chung 2022: Mengevaluasi Dampak Program Mas
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.203 KB)

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Perikanan Kolam Ikan Terpal Menggunakan Sumber Energi Listrik Fotovoltaik dilaksanakan di Desa Sutojayan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Di Desa Sutojayan terdapat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sutojayan Makmur Sejahtera yaitu Badan Usaha yang dimiliki oleh Desa untuk menggerakkan perekonomian masyarakat dengan program utama Ketahanan Pangan, dimana BUMDes mengambil peran sebagai penyedia atas semua kebutuhan program antara lain pengadaan alat dan bahan. Tujuan PKM di Desa Sutojayan ini adalah menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi di Desa Sutojayan berkaitan dengan permasalahan ketahanan pangan melalui penerapan teknologi tepatguna. Permasalahan utama yang dialami oleh BUMDes dan solusinya adalah: 1) Permasalahan Pengembangan obyek fisik yaitu pemanfaatan Taman Desa Sutojayan yang mempunyai 4 buah kolam ikan namun cara pengelolaannya tidak efisien sehingga hasilnya sangat minim, Solusinya adalah pembuatan dan pengoperasian kolam terpal ikan lele bioflok, 2) Permasalahan Pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan perikanan di Taman Desa apabila dilakukan pengembangan perikanan sistem bioflok memerlukan teknologi listrik mandiri karena di Taman Desa belum terdapat aliran listrik PLN, Solusinya adalah pemmbuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk mensuplai listrik kolam bioflok, 3) Permasalahan Pemberdayaan masyarakat berupa peningkatan skill dalam perikanan modern serta tata kelola, Solusinya adalah pelatihan dan pembentukan kelompok pengelola kolam terpal ikan lele bioflok dengan PLTS. Luaran PKM adalah: 3 (tiga) kolam terpal ikan lele bioflok, 1 set PLTS, 1 kelompok pengelola. Adapun kegiatannya adalah: 1) Focus Group Discussion (FGD) dan sosialisasi teknologi, 2) Pembangunan kolam terpal ikan lele bioflok dan PLTS, 3) Pelatihan skill dan manajemen pengelolaan ikan lele bioflok dan PLTS.