Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA/SISWI DALAM LITERASI DIGITAL, BAHASA DAN KEUANGAN DI SMK NEGERI 1 SIBORONGBORONG Grace Lamudur Arta Sihombing; Tetti Manullang; Enda Dwi Karina
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.057 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18654

Abstract

Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi (skill) untuk menerima, memahami dan mengelola informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Memilliki literasi yang baik artinya memiliki kemampuan untuk mengalisis, mengevaluasi data dan informasi yang diterima dengan baik. Memiliki pengetahuan dalam membaca berbagai informasi bermanfaat, mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca, memberikan penilaian kritis terhadap informasi tersebut. Pada era industri 4.0 mau atau tidak mau, waktu mengharuskan setiap individu untuk belajar dan mengasah kemampuan literasi agar mampu beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi. Namun faktanya Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2019 meliris informasi berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah dengan menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. Tidak terkecuali pada pelajar yang berada di daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Data menunjukan bahwa minat baca pelajar di daerah ini masih sangat rendah. Dalam PKM ini tim memfokuskan pada tiga tingkatan literasi yaitu digital, bahasa dan keuangan. Dimana ketiga hal ini sangat dibutuhkan apalagi untuk tingkatan pelajar yang ada di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang diharapkan setelah tamat sekolah bisa langsung terjun ke dunia pekerjaan. Sehingga berdasarkan data tersebut, tim melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi di SMK Negeri 1 Siborongborong di kelas XII-1 kelas TKJ dengan jumlah 40 orang. Pelatihan dilaksanakan di laboratorium komputer dengan jumlah PC dan Laptop sebanyak 40 Unit memenuhi jumlah siswa. Dalam literasi bahasa inggris peserta didik dilatih untuk membuat lamaran, curriculum vitae dan bagaimana memperkenakan diri dalam bahasa inggris yang benar. Dalam literasi keuangan peserta didik dilatih untuk mengelola keuangan dengan menggunakan metode TATAP dan membuat perencanaan keuangan yang sederhana. Dalam literasi digital siswa dilatih untuk membuat personal website (blog) untuk wadah bagi peserta didik dalam mengepresikan diri dalam berbagai karya, tugas sekolah atau hobby lainnya sehingga mereka mampu menggunakan teknologi untuk hal yang lebih bermanfaat. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang literasi digital, bahasa dan keuangan. Hal itu terlihat bahwa siswa sudah mampu membuat lamaran pekerjaan, mimiliki perencanaan keuangan sederhana dan sudah memiliki akun blog dengan beberapa konten tulisan mereka sendiri.Kata Kunci: literasi bahasa, literasi digital, literasi keuangan
The Role of Quality Statistics in Designing and Evaluating Faith-Based Nutrition Interventions Eduward Hutabarat; Yulia Kurnia Sari Sitepu; Binur Panjaitan; Enda Dwi Karina; Limmarten Simatupang; Rony Marpaung; Dostri Ambarita; Melbin Sibagariang
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v10i1.21346

Abstract

Stunting remains a major public health concern in Indonesia, particularly in rural communities where nutritional knowledge and access to health services are limited. This community service program, conducted in October 2024 at HKBP Hutaraja Dolok, aimed to address this issue by integrating quality statistical education with faith-based engagement to empower local communities in monitoring and reducing stunting. The program introduced basic statistical tools—including Z-scores, growth chart interpretation, and prevalence analysis—through interactive workshops targeting caregivers, youth, and church leaders. Religious leaders supported the intervention by embedding health messages within spiritual teachings to promote behavioral change. As a result, participants demonstrated improved understanding of child growth indicators, initiated independent height monitoring, and committed to sustained community involvement. The combination of data literacy and religious motivation proved effective in promoting evidence-based practices, reinforcing the value of statistical empowerment within culturally rooted health programs. This model offers a scalable approach to community-driven stunting interventions in faith-based settings.