Putri Hasanah
Mahasiswa Program Studi Budi daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Belu, NTT

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EDUKASI PEMANFAATAN BAHAN RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK KEPADA PETANI DI LOKASI FOOD ESTATE-BELU Onesimus Ke Lele; Desak Ketut Tri Martini; Yosni Kiuk; Erminia Pereira Do Santos; Putri Hasanah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13742

Abstract

Abstrak: Upaya edukasi dan pelatihan memproduksi pupuk organik secara mandiri kepada petani di lokasi food estate-Belu yang berada di wilayah perbatasan Republik Indonesia (RI)-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) perlu diberikan perhatian serius dari berbagai kalangan termasuk akademisi. Keterbatasan pengetahuan, informasi dan akses teknologi oleh pelaku usaha tani menjadi salah satu hambatan klasik tercapainya swasembada pangan dalam negeri. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan ini diharapkan para anggota kelompok tani Sahabat Group memiliki pengetahuan yang mendalam serta mampu secara praktis menyediakan Pupuk Organik Cair (POC) dan bokashi secara mandiri. Dengan demikian, ketergantungan terhadap pupuk subsidi pemerintah dapat teratasi. Pelatihan ini memberikan edukasi manfaat POC dan bokashi yang bersumber dari bahan ramah lingkungan, mudah dan murah untuk diproduksi secara mandiri. Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir kegiatan pengabdian ini, terlihat petani disadarkan akan pentingnya pupuk organik dan bahkan mampu memanfaatkan limbah dapur dan kotoran hewan yang dimilikinya secara mandiri sebagai pupuk organik untuk budidaya tanaman sehat. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil posttest yang 80-100%% petani telah sangat mengerti tentang pupuk organik. Meski demikian, perlu adanya sosialisasi yang masif, pelatihan serta pendampingan secara intensif agar petani terbiasa memproduksi hasil tanaman secara organik yang aman untuk dikonsumsi.Abstract: Education and training efforts to produce organic fertilizers independently for farmers in the food estate located- Belu in the border region of the Republic of Indonesia (RI) - Democratic Republic of Timor Leste (RDTL) need serious attention from various groups including academics. Limited knowledge, information and access to technology by farming actors is one of the classic obstacles to achieving domestic food self sufficiency. With this counseling and training, it is hoped that the members of the Sahabat Group farmer group will have in depth knowledge and be able to practically provide Liquid Organic Fertilizer (LOF) and bokashi independently. Thus, dependence on government subsidized fertilizers can be overcome. This training provides education on the benefits of LOF and bokashi which are sourced from environmentally friendly materials, easy and inexpensive to produce independently. Based on the results of the evaluation at the end of this community service activity, it can be seen that farmers are made aware of the importance of organic fertilizers and are even able to independently utilize kitchen waste and animal manure as organic fertilizers for cultivating healthy plants. This is evidenced by the results of the posttest in which 80-100% of farmers have a very good understanding of organic fertilizers. However, there is a need for massive outreach, training and intensive assistance so that farmers are used to producing organic crops that are safe for consumption.