Artikel ini membahas tentang peran Nabi Muhammad sebagai utusan Allah dalam menyampaikan pesan- pesan kebaikan dan kebajikan, membimbing, dan menyesuaikan masyarakat dengan jalan yang baik. Metode penelitian menggunakan studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Artikel ini menggambarkan bagaimana pembinaan pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad saw pada periode klasik fase Makkah dan Madinah. Fase Makkah selama 13 tahun terbagi menjadi tiga tahap: sembunyi, terang-terangan, dan seruan umum. Materi pendidikan mencakup tauhid, baca-tulis Al-Qur'an, dan pembentukan akhlak. Fase Madinah, setelah hijrah, mencirikan upaya Rasulullah dalam memperkuat masyarakat baru dengan mendirikan Masjid Quba sebagai lembaga pendidikan pertama. Fokus pada pembentukan persatuan dan kesatuan sosial, Rasulullah mengajarkan kewarganegaraan melalui pendekatan yang holistik. Materi pendidikan melibatkan seluruh aspek ajaran Islam, diperluas dari Makkah. Lembaga pendidikan, terutama Masjid dan Suffah, berperan penting dalam menyebarkan dan mengamalkan ajaran Islam. Pentingnya pendidikan anak menjadi sorotan khusus, menekankan keberlanjutan dakwah dan mempersiapkan generasi mendatang. Artinya, Rasulullah tidak hanya mencetak pemimpin spiritual tetapi juga bertanggung jawab atas pembentukan warganegara yang baik. Artikel ini menawarkan wawasan mendalam tentang pendidikan Islam pada era awal Islam, menegaskan peran kunci Nabi Muhammad dalam membentuk peradaban melalui pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.