Dian Susanti
Pusat Riset Kesehatan Bahan Baku Obat & Obat Tradisionl, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Promosi Pelayanan Pengobatan Tradisional di Jawa Tengah: Siapakah Sasaran yang Tepat? Sidiq Purwoko; Marizka Khairunnisa; Taufiq Hidayat; Dian Susanti; Agung Dwi Laksono; Suharmiati Suharmiati
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 8, No 1 (2023): February
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.77089

Abstract

Latar Belakang: Kementerian kesehatan mendorong pemanfaatan pengobatan tradisional sebagai alternatif maupun komplemen pengobatan medis modern.Tujuan: Menganalisis sasaran promosi pelayanan pengobatan tradisional di Jawa Tengah.Metode: Metode ini menggunakan studi cross-sectional  yang menganalisis data Riset Kesehatan Dasar 2018. Populasi pada studi ini adalah orang dewasa (≥15 tahun) di Jawa Tengah. Peneliti menganalisis 63.118 sampel responden dari Riskesdas. Hasil: Mereka yang tinggal di pedesaan memiliki kemungkinan 0,943 kali dibanding tinggal di perkotaan (95% CI 0,911‒0,976), umur 46‒65 kemungkinan 1,137 kali lebih tinggi dibanding ≤25 untuk memanfaatkan (95% CI 1,058‒1,222), menikah memiliki kemungkinan 1,650 kali lebih tinggi dibanding mereka yang belum menikah (95% CI 1,543‒1,765), janda/duda memiliki kemungkinan 1,579 kali lebih tinggi dibanding mereka yang belum menikah (95% CI 1,443‒1,727) untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Seluruh tingkat pendidikan memiliki kemungkinan lebih baik dibanding SLTP ke bawah, dan seluruh jenis pekerjaan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak bekerja serta seluruh tingkat sosio-ekonomi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi dibanding mereka yang paling miskin dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional.Kesimpulan: Ada enam karakteristik sasaran yang tepat untuk promosi pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional di Provinsi Jawa Tengah, yaitu tinggal di wilayah perdesaan, berumur muda, belum menikah, berpendidikan rendah, tidak bekerja, dan miskin.