Ramadhan Syahmedi Siregar
State Islamic University Of North Sumatra

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Method Fatwa Assembly of Indonesian Ulama About Covid-19 Vaccination Law: A Maqashid Sharia Analysis Muhammad Ilyas Sembiring; Hafsah Hafsah; Ramadhan Syahmedi Siregar
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v9i1.10161

Abstract

This study aims to find out the ijtihad procedure carried out by the MUI in producing fatwa Number 14 of 2021 concerning the covid-19 vaccination law, to find out the legal basis used in establishing the MUI fatwa on the covid-19 vaccination law, and to find out the MUI review in the use of Maqosyid Syariah in producing fatwa Number 14 of 2021 concerning covid-19 vaccination. This type of research is library research using secondary data sources in Fatwa document Number 14 of 2021 related to Covid-19 Vaccination. This research uses content analysis techniques (content analysis) to explore the contents or meanings contained in the documents for the ijtihad procedure carried out by the Indonesian Ulema Council in issuing legal products in the form of fatwas. From the results of this study, it can be concluded that the foundation of the Indonesian Ulema Council in issuing fatwas related to covid-19 vaccination is to use the term method (benefit analysis), or it can be called Maslahah al-Mursala. The legal basis used by the Indonesian Ulema Council in Fatwa Number 14 of 2021 is the Al-Quran, hadith, ijma, fiqh principles, and the opinions of salaf scholars. Maqasyid Syariah, one of the approach instruments used by MUI, is to adhere to Dharuriyat Hifz al-din (safeguarding religion) principles and Hifz al-nafs (safeguarding the soul).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur ijtihad yang dilakukan MUI dalam menghasilkan fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang hukum vaksinasi covid-19, Untuk mengetahui dasar hukum yang digunakan dalam menetapkan fatwa MUI tentang  hukum vaksinasi covid-19 dan untuk mengetahui tinjauan MUI dalam penggunaan Maqosyid Syariah dalam menghasilkan fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang vaksinasi covid-19. Jenis penelitian ini adalah keputakaan (library reasearch) dengan menggunakan sumber data sekunder berupa dokumen Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 terkait dengan Vaksinasi Covid-19. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content abalysis) dengan tujuan menggali isi atau makna yang terdapat pada dokumen atas prosedur ijtihad yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia dalam mengeluarkan produk hukum berupa fatwa. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa  landasan Majelis Ulama Indonesia dalam mengeluarkan fatwa terkait vaksinasi covid-19 ialah menggunakan metode istilahi (analisis kemaslahatan) atau dapat disebut Maslahah al-Mursala. Jika melihat dasar hukum yang digunakan oleh Mejelis Ulama Indonesia dalam mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 yakni merujuk pada Alquran sebagai sumber hukum pokok, kemudian hadis, ijma, kaidah-kaidah fiqh dan pendapat-pendapat para ulama yang muktabarah, tinjauan MUI terhadap penggunaan Maqoasyid Syariah sebagai salah satu  instrumen pendekatan yang digunakan ialah dengan memegang prinsip Dharuriyat Hifz al-din (menjaga agama), Hifz al-nafs (menjaga jiwa).
LEGAL PROTECTION FOR VICTIMS OF NARCOTIC ABUSE IN BAITU SYIFA REHABILITATION INSTITUTION, MEDAN THROUGH A WORSHIP APPROACH Hari Suyandi R; Zulkarnain Zulkarnain; Ramadhan Syahmedi Siregar
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v7i1.11648

Abstract

The existence of a rehabilitation centre for addicts and victims of narcotics abuse is considered an effective formula to protect the law. In contrast, currently, prisons are considered inappropriate and safe for narcotics addicts to undergo healing. This study examines the worship approach used in the rehabilitation process and the application of legal protection for someone involved in narcotics abuse at the Baitu Syifa Rehabilitation Center from the perspective of the Narcotics Law Number 35 of 2009. This qualitative research uses statutory, case and conceptual approaches. The study results found that the rehabilitation program at Baitu Syifa did not conflict with the provisions in Article 57 of the Law. Number 35 of 2009 states that residents' recovery can be carried out through a religious approach. The recovery of victims of narcotics abuse in Baitu Syifa is in the form of routine activities with Islamic nuances based on the Al-Quran and As-sunnah, which include Islamic Treatment Community (TC), Scientific Islamic Studies, pious practices such as performing obligatory prayers, sunnah services, the Nabawi treating and reading the Koran. The development of worship approach methods at the Baitu Syifa Rehabilitation Center has been adapted to Islamic law.Keberadaan panti rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika dianggap sebagai formula jitu sebagai upaya perlindungan hukum dimana saat ini penjara dianggap sudah tidak tepat dan aman bagi pecandu narkotika untuk menjalani penyembuhan. Penelitian ini mengkaji pendekatan ibadah yang digunakan pada proses rehabilitasi dan dan penerapan perlindungan hukum bagi seseorang yang terlibat penyalahgunaan narkotika di Panti Rehabilitasi Baitu Syifa dalam perspektif Undang-Undang Narkotika Nomor 35 tahun 2009. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan perundang-undangan, kasus, dan konseptual. Hasil penelitian menemukan bahwa program rehabilitasi di Baitu Syifa tidak menyelisihi aturan yang terdapat pada pasal 57 UU. Nomor 35 Tahun 2009 yaitu yang menyatakan bahwa pemulihan residen  dapat diselenggarakan melalui pendekatan keagamaan. Pemulihan korban penyalahgunaan narkotika di Baitu Syifa berupa rutinitas kegiatan bernuansa Islami berdasarkan Al-Quran dan As-sunnah yang meliputi Treatment Community (TC) Islami,  Kajian Islam Ilmiah, amalan amalan sholeh seperti melakukan ibadah-ibadah wajib, ibadah-ibadah sunnah, pengobatan thibun Nabawi dan membaca Alquran. Pengembangan metode pendekatan ibadah di Panti Rehabilitasi Baitu Syifa telah disesuaikan dengan Hukum Islam