Irwan Suhendry, Irwan
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGUJIAN ADAPTASI BEBERAPA KLON KARET PADA MASA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Sayurandi, Sayurandi; Suhendry, Irwan; Pasaribu, Syarifah Aini
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i1.144

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja beberapa klon karet pada pengujian adaptasi selama masa tanaman belum menghasilkan. Sebanyak sembilan klon karet yaitu  IRR 5, IRR 104,  IRR 112, IRR 118, IRR 119, IRR 230, PB 217, RRIM 921, RRII 105 dan klon pembanding PB 260 diuji dalam penelitian ini. Pengujian adaptasi dilakukan pada dua daerah yang memiliki agroekosistem yang berbeda, yaitu  Gunung Tua yang  terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara  memiliki iklim yang lebih kering dan Batang Toru terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki iklim yang lebih basah. Pengujian adaptasi dibangun pada tahun 2005 dan 2007 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Pengamatan karakter  pertumbuhan lilit batang dilakukan pada umur 2, 3 dan 4 tahun, sedangkan karakter tebal kulit dan anatomi kulit diamati pada umur 4 tahun. Intensitas serangan penyakit gugur daun Oidium, Colletotrichum, dan Corynespora diamati pada umur 3 tahun. Hasil pengujian menunjukkan bahwa klon IRR 104 dan IRR 118 memiliki pertumbuhan yang cukup jagur di daerah kering, sedangkan klon IRR 5, IRR 112, PB 217 dan RRIM 921 memiliki pertumbuhan paling jagur pada kondisi iklim lebih basah. Berdasarkan karakter tebal kulit dan anatomi kulit menunjukkan klon IRR 5, PB 217, RRII 105, dan RRIM 921 memiliki karakter tebal kulit paling tinggi, sedangkan klon IRR 5, IRR 104, IRR 112, IRR 118, dan IRR 230 memiliki karakter anatomi kulit yang cukup baik. Semua klon yang diuji tergolong agak resisten hingga resisten terhadap penyakit gugur daun Oidium, Colletotrichum, dan Corynespora.Diterima : 8 Oktober 2013; Direvisi : 24 Desember 2013; Disetujui : 4 Maret 2014  How to Cite : Sayurandi., Suhendry, I., & Pasaribu, S. A. (2014). Pengujian adaptasi beberapa klon karet pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 32(1), 1-9. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/144
GENOTIPE TERPILIH BERDASARKAN KARAKTER PERTUMBUHAN DAN HASIL LATEKS DARI UP/03/96 Pasaribu, Syarifah Aini; Suhendry, Irwan; Sayurandi, Sayurandi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v32i2.156

Abstract

Penggunaan klon-klon unggul yang berhasil tinggi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil karet. Klon unggul diperoleh melalui beberapa tahap pengujian salah satu diantaranya adalah pengujian pendahuluan. Materi pengujian berupa genotipe dari hasil seleksi dengan intensitas 10% pada populasi  hasil persemaian F1. Evalusi pengujian pendahuluan telah dilakukan pada UP/03/96 yang telah berumur 10 tahun. Dari hasil pengujian diperoleh sebanyak dua genotipe yang dikelompokkan kedalam klon penghasil lateks yaitu genotipe no. 75 (91/439) dan 33 (91/303), dan sebanyak sepuluh genotipe dikelompokan ke dalam klon penghasil lateks dan kayu, yaitu: no. 65 (91/160), 25 (91/438), 64 (91/301), 47 (91/45), 76 (91/65), 35 (91/409), 37 (91/369), 28 (91/214), dan 5 (91/343).. Genotipe-genotipe tersebut merupakan klon harapan unggul baru yang memiliki pertumbuhan dan hasil lateks yang baik. Diterima : 6 Februari 2014; Direvisi : 17 April 2014; Disetujui : 25 Juni 2014  How to Cite : Pasaribu, S. A., Suhendry, I., & Sayurandi. (2014). Genotipe terpilih berdasarkan karakter pertumbuhan dan hasil lateks dari UP/03/96. Jurnal Penelitian Karet, 32(2), 98-108. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/156
UJI ADAPTASI KLON KARET HARAPAN IRR SERI 200 PADA MASA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN DI DAERAH BERIKLIM BASAH, KEBUN AEK TARUM – KABUPATEN ASAHAN Sayurandi, Sayurandi; Suhendry, Irwan; Woelan, Sekar
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i1.167

Abstract

Pada tanaman karet, kondisi curah hujan dan hari hujan bisa merupakan salah satu faktor pembatas untuk pertumbuhan tanaman secara optimal. Pada umumnya tanaman karet dapat tumbuh dan berproduksi optimal pada kondisi curah hujan berkisar 1800-2500 mm/th  dan jumlah hari hujan berkisar 115–150 hari/th. Dengan demikian, seleksi klon karet unggul yang dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi cekaman lingkungan tertentu seperti curah hujan tinggi sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaan klon karet unggul harapan IRR seri 200 pada wilayah beriklim cukup basah. Pengujian adaptasi klon unggul harapan IRR seri 200 dan klon pembanding PB 260 dibangun  di Kebun Aek Tarum, Kabupaten Asahan pada tahun 2010. Rata-rata curah hujan selama delapan tahun di lokasi penelitian ini  sebesar 2899 mm/th dengan jumlah hari hujan sebanyak 186 hari/th. Jumlah curah hujan dan hari hujan di lokasi penelitian ini tergolong tinggi, sehingga kurang optimal untuk pertumbuhan dan produktivitas tanaman karet. Pengamatan terhadap karakter pertumbuhan lilit batang dilakukan pada umur 1 - 4 tahun. Karakter tebal kulit dan anatomi kulit diamati pada umur 4 tahun. Intensitas serangan penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora diamati pada umur 3 dan 4 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon IRR 205, IRR 210, IRR 215, IRR 219, dan IRR 220 memiliki pertumbuhan jagur. Klon IRR 205, IRR 210, dan 215 memiliki ukuran tebal kulit paling tinggi, sedangkan klon IRR 215 dan IRR 219 memiliki karakter anatomi yang cukup baik.  Semua klon IRR seri 200 yang diuji tergolong moderat resisten sampai dengan resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora.Diterima : 18 November 2014; Direvisi : 20 Desember 2014; Disetujui : 6 Mei 2015  How to Cite : Sayurandi., Suhendry, I., & Woelan, S. (2015). Uji adaptasi klon karet harapan IRR seri 200 pada masa tanaman belum menghasilkan di daerah beriklim basah, Kebun Aek Tarum – Kabupaten Asahan. Jurnal Penelitian Karet, 33(1), 11-24. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/167
IDENTIFIKASI KLON-KLON KARET BERDASARKAN VARIASI KARAKTERISTIK DAUN Pasaribu, Syarifah Aini; Suhendry, Irwan
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v36i1.552

Abstract

Identifikasi klon sejak awal dimulai dari entres, bibit polibeg dan tanaman muda, yang berfungsi untuk mendapatkan tanaman yang murni dan asli secara genetik.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi klon berdasarkan karakteristik daun dengan teknik komputer dan leafgram serta mengetahui konsistensinya di beberapa daerah yang berbeda. Penelitian terdiri dari tiga seri pengujian, yaitu: 1) mempelajari pengaruh klon dan stadia pertumbuhan terhadap variabilitas karakteristik daun karet pada 5 klon (PB 260, IRR 118, IRR 42, BPM 1, PB 330) di pembibitan. 2) teknik pengukuran (Digital dan Leafgram) pada 7 klon (IRR 5, IRR 104, IRR 112, PB 217, PB 340, BPM 107, BPM 109), dan 3) konsistensi karakter daun di tiga daerah berbeda (Sungei Putih, Tanah Besi dan Parau Sorat, Provinsi Sumatera Utara) klon PB 260. Data dianalisis dengan rancangan petak tersarang dan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik daun dipengaruhi oleh interaksi klon dan stadia pertumbuhan. Karakteristik daun suatu klon berbeda diantara stadia pertanaman, kecuali P/TL, TL/TP, vena alami, dan A/B layang, karena diduga tidak dipengaruhi lingkungan tumbuh. Teknik identifikasi klon secara ”digital” dapat digantikan dengan teknik “leafgram”. Parameter-parameter alami yang diamati terlihat tidak berbeda nyata diantara kedua teknik tersebut. Pengamatan di tiga daerah yang berbeda terlihat menunjukkan karakteristik daun yang sama .